Permodalan Usahatani Konservasi Lembaga Sosial

menurut kontur, melakukan pergiliran tanaman, penanaman rumput pada pematang lahan, Penggunaan sisa-sisa tanaman, membuat teras-teras pada lahannya. Tingginya pengetahuan dan keberadaan teknologi usahatani konservasi tidak terlepas dari banyaknya pihak yang terlibat dalam mengkampanyekan upaya-upaya rehabilitasi lahan di daerah penyangga kawasan konservasi taman nasional dan adanya program yang melibatkan petani di kawasan tersebut seperti program Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan GERHAN dan Rehabilitasi hutan dan lahan partisipatif RHLP.

5.2.2. Permodalan Usahatani Konservasi

Modal merupakan unsur yang sangat penting dalam melakukan usahatani, petani yang memiliki modal yang besar sangat mendukung untuk pengadaan sarana dan prasarana sarana produksi. Pada dasarnya Setiap aktivitas ekonomi produksi oleh petani sangat dipengaruhi oleh kesiapan unsur-unsur produksi salah satunya adalah modal awal yang harus disiapkan oleh petani untuk melakukan usahataninya. Permodalan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sumber modal yang digunakan oleh petani dalam menyiapkan sarana produksi pertanian, biaya tenaga kerja, biaya transportasi pengangutan hasil dari lokasi sampai tempat tujuan. Berdasarkan Tabel 13 bahwa sebagian besar petani yang ada di daerah penyangga kawasan konservasi taman nasional adalah petani memiliki tingkat permodalan uhasatani pada tingkat penilaian sedang 65,4. Hal ini disebabkan karena sebagian besar petani responden mendapatkan sumber permodalan dalam berusahatani merupakan modal sendiri dan dari tengkulak. Namun ada juga yang mendapatkan atau peminjaman modal usahatani dari pemerintah dalam bentuk program Simpan Pinjam Kelompok Perempuan SPKP, Usaha Ekonomi Produktif UEP. Merupakan proyek pengembangan kecamatan yang nilainya sangat kecil dibandingkan dari kebutuhan petani.

5.2.3. Lembaga Sosial

Lembaga sosial yang dimaksud adalah lembaga-lembaga yang memiliki kepedulian terhadap keberlanjutan sumberdaya alam dan kelestarian alam baik lembaga yang terkait langsung dengan pengelolaan kawasan taman nasional dan sekitarnya maupun lembaga yang memiliki kepedulian terhadap kondisi sosial masyarakat setempat. Baik yang bersifat langsung dan tidak langsung dalam memberikan manfaat bagi kelestarian alam dan keberlanjutan masyarakat sekitar kawasan taman nasional. Berdasarkan Tabel 13 bahwa kebaradaan lembaga sosial yang memiliki kepedulian terhadap keberlanjutan kawasan taman nasional dan sekitarnya termasuk dalam tingkat penilaian tinggi 81,0. Hal ini disebabkan karena taman nasional merupakan salah satu taman nasional yang memiliki sumberdaya alam yang khas dan sangat kaya serta merupakan daeran penyangga dan penyerap beberapa daerah aliran sungai DAS sekitarnya. Dengan keberadaannya yang sangat vital maka beberapa lembaga dan organisasi non pemerintah baik yang berskala lokal, nasional dan internasional telah mengambil peran dan andil dalam pelestarian sumberadaya alam. Ada beberapa lembaga yang terlibat langsung diantaranya yang bertarap internasional seperti Environmental Service Program ESP.USAID, RCS, adapun lembaga lokal seperti Pemuda peduli DAS, Amerta, Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif JKPP yang mana lembaga ini lebih menekankan kepada pemahaman kepada masyarakat tentang pemetaan wilayah dan sistem zonasi dalam suatu kawasan. Sehingga masyarakat memiliki pemahaman tentang daerah yang boleh dikelola dan daerah mana yang tidak boleh dikelola.

5.2.4. Organisasi Usahatani Konservasi