Root Definition Pengembangan UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang dengan pendekatan soft system methodology

162 1 Root definition 1, untuk tataran makro berupa regulasi Tabel 19 yaitu sistem yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah pusat dan daerah dalam rangka membentuk SekretariatTim Pokja Pengembangan UKM P melalui penerbitan regulasi oleh Bupati Q untuk tercapainya keterpaduan program dan pembinaan pengembangan UKM di bawah koordinator satu pintu R. Tabel 19 CATWOE dan 3E dalam root definition 1 Customers Tataran makro, meso, dan mikro Actors Pemerintah pusat dan daerah Transformasi Pembentukan SekretariatTim Pokja: dari tidak ada menjadi ada Worldview Penerbitan regulasi oleh Bupati dalam pembentukan Sekretariat Tim Pokja sangat penting untuk membangun kerangka kelembagaan dalam rangka tercapainya pengembangan UKM di bawah koordinator satu pintu Owners Pemerintah pusat dan daerah Environment Dukungan Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Gubernur Jawa Barat, dan Bupati Kabupaten Indramayu, ketersediaan anggaran, dan sumber daya Efikasi Penerbitan regulasi oleh Bupati dalam pembentukan Sekretariat Tim Pokja Pengembangan UKM Efisiensi Menggunakan SDM, sumber keuangan, dan waktu yang minimum Efektif Tercapainya pembentukan SekretariatTim Pokja Pengembangan UKM sesuai tugas, pokok, dan fungsinya masing-masing bidang 2 Root definition 2, untuk tataran makro berupa regulasi Tabel 20 yaitu sistem yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah pusat dan daerah dalam rangka menetapkan mekanisme penyerapan aspirasi masyarakat P melalui penerbitan regulasi oleh Bupati Q agar tersusunnya program dan kegiatan pengembangan UKM yang lebih aspiratif R. 163 Tabel 20 CATWOE dan 3E dalam root definition 2 Customers Tataran makro, meso, dan mikro Actors Pemerintah pusat dan daerah Transformasi Penyerapan aspirasi masyarakat: dari kurang optimal menjadi lebih optimal Worldview Penerbitan regulasi oleh Bupati dalam penyusunan program, kegiatan, dan anggaran sangat penting, untuk membangun kerangka kelembagaan dalam rangka tercapainya program dan kegiatan pengembangan UKM melalui APBN dan APBD yang sesuai usulan dari aspirasi masyarakat bottom up Owners Pemerintah pusat dan daerah Environment Dukungan DPRDPRD, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemda Provinsi Jawa Barat, Pemda Kabupaten Indramayu, ketersediaan anggaran, dan sumber daya Efikasi Penerbitan regulasi oleh Bupati dalam program dan kegiatan pengembangan UKM Efisiensi Menggunakan SDM dan sumber anggaran yang minimum Efektif Tersusunnya program dan kegiatan pengembangan UKM yang lebih aspiratif 3 Root definition 3, untuk tataran meso berupa tata kelola Tabel 21 yaitu sistem yang dimiliki dan dioperasikan oleh tataran meso Koperasi Kerupuk Mitra Industri dan Asosiasi Pengusaha Kerupuk Indramayu dalam rangka meningkatkan peran koperasi dan asosiasi P melalui pemanfaatan jaringan antara tataran meso, makro dan mikro Q untuk membangun kerangka kelembagaan dalam rangka tercapainya koperasi dan asosiasi sebagai fasilitator yang mewakili kepentingan UKM di tataran mikro R. Tabel 21 CATWOE dan 3E dalam root definition 3 Customers Tataran makro, meso, dan mikro Actors Koperasi Kerupuk Mitra Industri KKMI dan Asosiasi Pengusaha Kerupuk Indramayu APKI Transformasi  Peningkatan peran koperasi dan asosiasi: dari rendah menjadi tinggi  Pemanfaatan jaringan: dari rendah ke tinggi 164 Worldview Peningkatan peran koperasi dan asosiasi sangat penting untuk membangun kerangka kelembagaan dalam rangka tercapainya koperasi dan asosiasi sebagai fasilitator yang mewakili kepentingan UKM di tataran mikro Owners KKMI dan APKI Environment Dukungan pemerintah pusat dan daerah, serta pelaku usaha UKM Efikasi Pemanfaatan jaringan antara tataran meso dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usahaUKM dalam peningkatan peran koperasi dan asosiasi Efisiensi Menggunakan SDM, sumber keuangan, dan waktu yang minimum Efektif Tercapainya peningkatan peran koperasi dan asosiasi sebagai fasilitator yang mewakili kepentingan UKM di tataran mikro 4 Root definition 4, untuk tataran mikro berupa permasalahan Tabel 22 yaitu sistem yang dimiliki dan dioperasikan oleh tataran mikro pelaku usaha UKM dalam rangka meningkatkan kualitas SDM P melalui interaksi dan kerja sama dengan lembaga pelatihanpendidikan Q untuk membangun kerangka kelembagaan dalam rangka tercapainya kualitasmutu produk yang lebih baik R. Tabel 22 CATWOE dan 3E dalam root definition 4 Customers Tataran makro, meso, mikro, dan unit usaha penunjang lembaga keuanganpermodalan, lembaga pendidikanpelatihan, dan unit usaha besar Actors Pelaku usahaUKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu Transformasi Peningkatan kualitas SDM: dari rendah ke tinggi Interaksi dan kerja sama: dari rendah ke tinggi Worldview Peningkatan kualitas SDM sangat penting untuk membangun kerangka kelembagaan dalam rangka tercapainya kualitasmutu produk yang lebih baik Owners Pelaku usahaUKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu 165 Environment Dukungan pemerintah pusat dan daerah, koperasi dan asosiasi, lembaga keuanganpermodalan, lembaga pendidikanpelatihan, unit usaha besar dan ketersediaan sumber daya manusia, anggaran, dan waktu Efikasi Interaksi dan kerja sama antar pelaku usahaUKM dengan basis keterlekatan dalam peningkatan keterampilan SDM Efisiensi Menggunakan SDM, sumber keuangan, dan waktu yang minimum Efektif Tercapainya peningkatan kualitas SDM dalam rangka meningkatkan kualitasmutu produk yang lebih baik 5 Root definition 5, untuk tataran mikro berupa permasalahan Tabel 23 yaitu sistem yang dimiliki dan dioperasikan oleh tataran mikro pelaku usaha UKM dalam rangka memperkuat permodalan P melalui interaksi dan kerja sama dengan lembaga pembiayaankeuangan Q untuk membangun kerangka kelembagaan dalam rangka tercapainya keberlangsungan kontuinitas produksi kerupuk ikan dan udang pada UKM sentra industri pengolahan di Indramayu R. Tabel 23 CATWOE dan 3E dalam root definition 5 Customers Tataran makro, meso, mikro, dan unit usaha penunjang lembaga keuanganpermodalan, dan unit usaha besar Actors Pelaku usahaUKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu Transformasi Pemenuhan modal usaha: dari sulit menjadi mudah Interaksi dan kerja sama: dari rendah menjadi tinggi Worldview Pemenuhan modal usaha sangat penting untuk membangun kerangka kelembagaan dalam rangka tercapainya keberlangsungankontuinitas produksi kerupuk ikan dan udang pada UKM sentra industri pengolahan di Indramayu Owners Pelaku usahaUKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu Environment Kemampuan menyediakan danaanggaran untuk keberlangsungan produksipembelian bahan bakupelatihan, dukungan tataran makro dan meso, serta kerja sama antar pelaku usahaUKM dan unit usaha penunjang 166 Efikasi Interaksi dan kerja sama antar pelaku usahaUKM berbasiskan keterlekatan dalam pemenuhan modal usaha Efisiensi Menggunakan SDM, sumber keuangan, dan waktu yang minimum Efektif Tercapainya pemenuhan modal usaha untuk keberlangsungan kontuinitas produksi kerupuk ikan dan udang pada UKM sentra industri pengolahan di Indramayu 6 Root definition 6, untuk tataran mikro berupa permasalahan Tabel 24 yaitu sistem yang dimiliki dan dioperasikan oleh tataran mikro pelaku usaha UKM dalam rangka memperkuat manajemen bahan baku P melalui interaksi dan kerja sama dengan pemasok bahan baku Q untuk membangun kerangka kelembagaan dalam rangka tercapainya keberlangsungan kontuinitas produksi kerupuk ikan dan udang pada UKM sentra industri pengolahan di Indramayu R. Tabel 24 CATWOE dan 3E dalam root definition 6 Customers Tataran makro, meso, mikro, dan unit usaha penunjang lembaga keuanganpermodalan, pemasok bahan baku di TPIdalam sentra luar sentra, dan unit usaha besar Actors Pelaku usahaUKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu Transformasi Pemenuhan bahan baku: dari sulit menjadi mudah Interaksi dan kerja sama: dari rendah menjadi tinggi Worldview Pemenuhan bahan baku sangat penting untuk membangun kerangka kelembagaan dalam rangka tercapainya keberlangsungankontuinitas produksi kerupuk ikan dan udang pada UKM sentra industri pengolahan di Indramayu Owners Pelaku usahaUKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu Environment Ketersediaan bahan baku, kemampuan menyediakan dana anggaran untuk pembelian bahan baku, dukungan tataran makro dan meso, serta kerja sama antar pelaku usahaUKM dan unit usaha penunjang 167 Efikasi Interaksi dan kerja sama antar pelaku usahaUKM berbasiskan keterlekatan dalam pemenuhan bahan baku Efisiensi Menggunakan SDM, sumber keuangan, dan waktu yang minimum Efektif Tercapainya pemenuhan bahan baku untuk keberlangsungan kontuinitas produksi kerupuk ikan dan udang pada UKM sentra industri pengolahan di Indramayu Secara ringkas, root definitions pengembangan UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu pada Tabel 25. 168 Tabel 25 Root definitions penelitian Tataran Root Definitions Keterangan Makro Sistem yang dimiliki dan dioperasikan oleh tataran makro dalam rangka membentuk SekretariatTim Pokja Pengembangan UKM P melalui penerbitan regulasi oleh Bupati Q untuk tercapainya keterpaduan program dan pembinaan pengembangan UKM di bawah koordinator satu pintu R RD 1 Sistem yang dimiliki dan dioperasikan oleh tataran makro dalam rangka menetapkan mekanisme penyerapan aspirasi masyarakat P melalui penerbitan regulasi oleh Bupati Q agar tersusunnya program dan kegiatan pengembangan UKM yang lebih aspiratif R RD 2 Meso Sistem yang dimiliki dan dioperasikan oleh tataran meso Koperasi Kerupuk Mitra Industri dan Asosiasi Pengusaha Kerupuk Indramayu dalam rangka meningkatkan peran koperasi dan asosiasi P melalui pemanfaatan jaringan antara tataran meso, makro dan mikro Q untuk membangun kerangka kelembagaan dalam rangka tercapainya koperasi dan asosiasi sebagai fasilitator yang mewakili kepentingan UKM di tataran mikro R RD 3 Mikro Sistem yang dimiliki dan dioperasikan oleh tataran mikro pelaku usahaUKM dalam rangka meningkatkan kualitas SDM P melalui interaksi dan kerja sama dengan lembaga pelatihanpendidikan Q untuk membangun kerangka kelembagaan dalam rangka meningkatkan mutukualitas produk yang lebih baik R RD 4 Sistem yang dimiliki dan dioperasikan oleh tataran mikro pelaku usahaUKM dalam rangka memperkuat permodalan P melalui interaksi dan kerja sama dengan lembaga pembiayaankeuangan Q untuk membangun kerangka kelembagaan dalam rangka tercapainya keberlangsungankontuinitas produksi kerupuk ikan dan udang pada UKM sentra industri pengolahan di Indramayu R RD 5 Sistem yang dimiliki dan dioperasikan oleh tataran mikro pelaku usahaUKM dalam rangka memperkuat manajemen bahan baku P melalui interaksi dan kerja sama dengan pemasok bahan baku Q untuk membangun kerangka kelembagaan dalam rangka tercapainya keberlangsungankontuinitas produksi kerupuk ikan dan udang pada UKM sentra pengolahan di Indramayu R RD 6 169

6.2 Model Konseptual

Model konseptual yang dibangun dalam tahapan ini tanpa merujuk pada dunia nyata real world, tetapi dibangun dari idegagasan peneliti berdasarkan teori yang digunakan Nee 2003 dan aturan formal yang berlaku, sehingga gagasan berpikir serba sistem systems thinking menjadi penting dalam tahapan ini. Adapun hasil model konseptual pada UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu sebagai berikut: 1 Pembentukan SekretariatTim Pokja Pengembangan UKM Pembentukan SekretariatTim Pokja Pengembangan UKM dalam tataran makro Tabel 19, dapat dilakukan dengan serangkaian kegiatan yang terlihat dalam model konseptual pada Gambar 46. Kegiatan sistem pada model konseptual pembentukan SekretariatTim Pokja Pengembangan UKM sebagai berikut:  Mengumpulkan data dan bahan Data dan bahan diperlukan untuk persiapan menyusun draft atau rancangan awal pembuatan Surat Keputusan Bupati. Sekretariat Daerah Kabupaten Indramayu mengumpulkan data dan bahan, dilakukan berdasarkan adanya usulan tertulis dari salah satu organisasiinstansi yang mewakili organisasiinstansi lainnya, untuk dibentuk SekretariatTim Pokja Pengembangan UKM. Setelah mempelajari usulan tertulis tersebut, maka dilakukan evaluasi usulan dengan data dukung yang ada dan kondisi saat ini. Selanjutnya, dilakukan pertemuandiskusi dengan instansiorganisasi yang mengusulkan tentang maksud dan tujuan usulan pembentukan tersebut. Hasil pengumpulan data dan bahan, didapatkan adanya dokumen tertulis mengenai 1 UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu, dan 2 organisasi yang saat ini banyak mendukung program, kegiatan, dan anggaran pengembangan UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu.  Konsultasi publik Sekretariat Daerah melakukan diskusi dan pembahasan melalui pertemuan dengan semua pihak yang terkait Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan untuk mendapatkan masukan- masukan dari berbagai pihak, dan membentuk tim penyusun SK Bupati. 170  Menyusun draft atau rancangan awal Setelah data dan bahan terkumpul, didukung dengan masukan dari berbagai pihak maka Tim penyusun SK Bupati menyusun draft usulan SK beserta data dukung dan daftar usulan nama-nama yang akan duduk dalam sekretariattim pokja pengembangan UKM.  Membahas draft dalam rangka penyempurnaan Setelah draft selesai disusun yang dilengkapi dengan nama-nama Tim Pokja, maka draft disampaikan kepada Sekda Kabupaten Indramayu melalui Bagian Hukum. Sekretaris Daerah melakukan pembahasan dan penyempurnaan draft melalui pertemuan yang melibatkan instansi teknis dan instansi terkait lainnya. Rancangan draft SK yang telah disusun dan dibahas serta disempurnakan, maka untuk disepakati bersama semua pihak yang terkait.  Mengajukan rancangan draft SK Bupati Rancangan draft SK tersebut, kemudian diajukan untuk dirumuskan ke dalam Rancangan Surat Keputusan Bupati.  Setelah keputusan terhadap rancangan SK Bupati tersebut diperoleh, proses selanjutnya adalah pengesahan dan penetapan SK Bupati. Selanjutnya, SK siap dipublikasi dan ditindaklanjuti.  Berhasil atau tidaknya model konseptual ini dapat diukur melalui kriteria sebagai berikut: Efikasi E1 Penerbitan regulasi oleh Bupati dalam pembentukan SekretariatTim Pokja Pengembangan UKM Efisiensi E2 Menggunakan SDM, sumber keuangan, dan waktu yang minimum Efektif E3 Tercapainya pembentukan SekretariatTim Pokja Pengembangan UKM sesuai tugas, pokok, dan fungsinya di masing-masing bidang