Analisis Politik Pengembangan UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang dengan pendekatan soft system methodology
129
Disposition of Power
1 Tataran makro
Menteri Kelautan dan Perikanan memegang kekuasaan tertinggi dari seluruh kebijakan dan pemangku jabatan tertinggi pada Kementerian
Kelautan dan Perikanan KKP dan Direktur Jenderal memegang kekuasaan tertinggi dari seluruh kebijakan dan pemangku jabatan tertinggi
pada Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Ditjen P2HP. Peran KKP terdapat pada: Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009
tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun
2011; dan 2 Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan
Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara yang telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2010.
Dalam melaksanakan tugasnya, KKP menyelenggarakan fungsi: a.
Perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang kelautan dan perikanan;
b. Pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;
c. Pengelolaan barang milikkekayaan negara yang menjadi tanggung
jawabnya; d.
Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; e.
Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.
Ditjen P2HP memiliki fungsi sebagai berikut: a.
Fasilitasi pengembangan usaha industri pengolahan hasil perikanan; b.
Fasilitasi pengembangan produk hasil perikanan nonkonsumsi; c.
Fasilitasi penguatan dan pengembangan pemasaran dalam negeri hasil perikanan;
d. Fasilitasi penguatan dan pengembangan pemasaran luar negeri hasil
perikanan; e.
Fasilitasi pembinaan dan pengembangan sistem usaha dan investasi perikanan;
130
f. Pengembangan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan kegiatan penunjang.
Gubernur Jawa Barat memegang kekuasaan tertinggi dari seluruh kebijakan dan pemangku jabatan tertinggi pada Pemerintah Provinsi Jawa
Barat Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, dan lain-lain. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 15 Tahun
2001, maka Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas pokok dan fungsi antara lain:
a. Perumusan kebijakan teknis operasional di bidang perikanan dan
ekplorasi kelautan; b.
Pelaksanaan pelayanan umum pengelolaan perikanan dan eksplorasi kelautan;
c. Fasilitasi pelaksanaan pengelolaan perikanan dan explorasi kelautan
meliputi program kelautan serta UPTD. Sub Dinas Pengembangan Usaha, Seksi Pengolahan memiliki fungsi
sebagai berikut: a.
Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pengolahan meliputi inventarisasi, identifikasi dan analisis data serta penyusunan sistem
informasi unit usaha pengolahan perikanan skala kecil, menengah, eksportir dan industri perikanan, dan fasilitas penunjang pasca panen;
b. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pengembangan teknologi
pengolahan hasil perikanan; c.
Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis kendali mutu di unit pengolahan, pengawasan mutu ekspor hasil perikanan, pengawasan
residu antibiotik, cemaran mikroba dan bahan berbahaya lainnya sesuai dengan prinsip PMMP dan HACCP;
d. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan diversifikasi pengolahan
hasil perikanan; e.
Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi, kriteria dan prosedur pengolahan berdasarkan skala usaha pengolahan
tradisional, skala usaha menengah dan skala usaha modern;
131
f. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis peningkatan
pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia pengolah hasil perikanan;
g. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis uji coba teknologi
baru tentang pengolahan hasil perikanan dalam rangka diversifikasi hasil olahan;
h. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis pengembangan
sarana dan prasarana pengolahan hasil perikanan. Bupati Indramayu memegang kekuasaan tertinggi dari seluruh kebijakan
dan pemangku jabatan tertinggi pada Pemerintah Kabupaten Indramayu Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, dst.
Berdasarkan dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Indaramayu, dan Peraturan Daerah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Kabupaten Indaramayu; maka Dinas Perikanan dan Kelautan mempunyai tugas pokok dan fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perikanan dan kelautan;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
perikanan dan kelautan; c.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perikanan dan kelautan; d.
Pelaksanaan pelayanan teknis administratif ketatausahaan; e.
Pelaksanaan pengelolaan UPTD; f.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sub Dinas Kelautan, Seksi Bina Mutu dan Pengolahan Hasil Perikanan memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Pelaksanaan kebijakan pengolahan hasil perikanan dan pemasarannya;
b. Pembangunan, perawatan dan pengelolaan pasar ikan;
c. Pelaksanaan pengendalian mutu di unit pengolahan, alat transportasi
dan unit penyimpanan hasil perikanan sesuai prinsip PMMT atau HACCP;
132
d. Pelaksanaan kebijakan pengawasan monitoring residu antibiotik dan
cemaran mikroba dan bahan berbahaya lainnya serta perairan lingkungan tempat ikan hidup;
e. Pelaksanaan kebijakan investasi dan pengembangan usaha hasil
perikanan; f.
Pelakasanaan kebijakan perizinan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan di kabupaten.
2 Tataran meso
Ketua dan unsur pimpinan organisasi memegang kekuasaan tertinggi dari seluruh kebijakan dan pemangku jabatan tertinggi pada Koperasi Kerupuk
Mitra Industri KKMI Indramayu, dan Asosiasi Pengusaha Kerupuk Indramayu APKI.
KKMI berperan dalam memfasilitasi anggotanya untuk pembinaan teknologi produksi, kebutuhan bahan baku kerupuk, keperluan rumah tangga, dan lain-
lain. APKI berperan sebagai berikut:
a. Menjalin kerja sama yang baik antar sesama UKM;
b. Menyelesaikan permasalahan yang terjadi;
c. Dukungan penguatan usaha;
d. Pengembangan teknis operasi;
e. Dukungan jaringan bisnispemasaran;
f. Kemudahan mendapatkan bahan baku.
3 Tataran mikro
Aktor dan pelaku usahaUKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu, memiliki kekuasaan secara keseluruhan mengenai
aktivitas usaha UKM itu sendiri. Pelaku usahaUKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di
Indramayu yang berperan dalam mengembangkan kemandirian usaha dan menciptakan daya saing.
133
Nature of Power
1 Tataran makro
Kementerian Kelautan dan Perikanan Ditjen P2HP, Gubernur Jawa Barat Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, dan Bupati Indramayu
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, memiliki kemampuan untuk menetapkan kebijakan aturan formal dan pengalokasian anggaran
dalam segala aktivitas UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu.
2 Tataran meso
Koperasi Kerupuk Mitra Industri KKMI Indramayu, dan Asosiasi Pengusaha Kerupuk Indramayu APKI memiliki kemampuan dan perannya untuk
mewadahi dan memfasilitasi aspirasi dan kegiatan UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu, memberikan advokasi bagi
UKM, sehingga terbangun kerangka kelembagaan dalam mencapai kesepakatan dan kesepahaman melalui pemanfaatan jaringan sebagai tata
kelola untuk mengembangkan UKM dan meningkatkan daya saing UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu.
3 Tataran mikro
Aktor dan pelaku usahaUKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu, memiliki kemampuan untuk menentukan arah dan
perkembangan usaha dan juga menumbuhkan aspek kemandirian pada UKM. Selain itu, memiliki kemampuan untuk membangun kerangka kelembagaan
pada tataran mikro dalam mengatasi ketidakserasian dan mencapai konsensus melalui relasi dan transaksi berbasiskan keterlekatan untuk mengembangkan
UKM dan meningkatkan daya saing UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu.