Analisis Situasi UKM Pengembangan UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang dengan pendekatan soft system methodology

124 tetapi sampai saat ini pangsa pasar produk baru melayani pasar lokal atau domestik belum dapat meningkatkan ke pangsa pasar ekpor. Berdasarkan indikator tersebut, dapat dikatakan bahwa daya saing UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu belum memenuhi kriteria sebagai UKM berdaya saing tinggi sebagaimana diuraikan oleh Tambunan 2009. Untuk itu diperlukan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan daya saing UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu. 5 PENGUNGKAPAN SITUASI MASALAH Pengungkapan situasi masalah problem situation expressed, merupakan tahapan yang berada dalam siklus pertama dari keseluruhan rangkaian recoverability dalam proses SSM. Dalam bab ini disajikan dua tahap SSM yaitu hasil tahap satu: pengungkapan situasi masalah, dan hasil tahap dua: gambaran situasi masalah rich picture. Tiga tahap analisis yang dilakukan dalam rangka pengungkapan situasi masalah pada UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu, Jawa Barat yaitu analisis intervensi, analisis sosial, dan analisis politik Checkland dan Poulter 2006.

5.1 Analisis Intervensi

Fokus analisis intervensi dilakukan penetapan tiga pihak yang berperan sangat penting dalam kaitannya dengan situasi permasalahan pada UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu pada tataran makro, meso, dan mikro. Klien Client – C : Peneliti Trisna Ningsih, Ketua Pembimbing Dr. Ir. Sugeng Hari Wisudo, M.Si dan Anggota Pembimbing Prof. Dr. Martani Huseini, M.B.A; Dr. Ir. Achmad Poernomo, M.App.Sc; Dr. Ir. Tri Wiji Nurani, M.Si IPB Praktisi Practitioner - P : Peneliti Pemilik isu Problem Owner - O : 1 Tataran Makro Melibatkan berbagai macam pemangku kepentingan yang meliputi 1 pemerintah pusat Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan 2 pemerintah daerah Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu. 126 2 Tataran Meso Melibatkan berbagai macam pemangku kepentingan yang meliputi a Koperasi Kerupuk Mitra Industri KKMI Indramayu, dan b Asosiasi Pengusaha Kerupuk Indramayu APKI. 3 Tataran Mikro Melibatkan berbagai macam pemangku kepentingan yang terdiri dari aktor pelaku usaha termasuk yang tergabung dalam tataran meso, yang meliputi aktor, pelaku usaha, pekerja pada UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu. Hasil analisis intervensi ini, berupa identifikasi situasi permasalahan yang terdapat pada UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu dalam tataran makro, meso, dan mikro dalam mengembangkan UKM dan meningkatkan daya saing UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu.

5.2 Analisis Sosial

Fokus analisis sosial pada UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu pada tataran makro, meso, dan mikro yaitu elemen peran roles, norma norms, dan nilai-nilai values. Ketiga elemen sosial tersebut saling berkaitan erat, tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain karena peran, norma, dan nilai-nilai saling membentuk dan dibentuk create dan recreates seperti pada Gambar 37. Sumber: Checkland dan Poulter 2006 Gambar 37 Proses create dan recreates antara roles, norms, dan values. Norms Roles Formal Informal Values