Pengumpulan data Pengembangan UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang dengan pendekatan soft system methodology

93 penting penelitian dari pengamatan mencakup identifikasi tugas masing-masing aktor, identifikasi tools yang dilaksanakan dalam tugas tersebut, membangun interaksi antara aktor dan sistem, menggambarkan kehidupan sehari-hari di lapangan, membangun struktur permasalahan, mengumpulkan tools yang digunakan menghasilkan informasi, dan mengobservasi kinerja partisipan. Semasa observasi, sekaligus dikumpulkan data sekunder yang dibutuhkan. 3 Wawancara mendalam Wawancara mendalam secara formal dan informal, dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung terhadap narasumber atau sumber data dan melalui telepon. Teknik wawancara yang diterapkan sebagai teknik pengumpulan data melalui wawancara tidak terstruktur atau wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden. Wawancara mendalam dilakukan untuk menangkap abstraksi pemikiran, persepsi, dan refleksi stakeholder yang terkait dalam konteks pengembangan UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu, Jawa Barat. Wawancara mendalam melibatkan berbagai elemen pemangku kepentingan, mulai dari pelaku usahaUKM, koperasi dan asosiasi, pemerintah pusat Kementerian Kelautan dan Perikanan dan pemerintah daerah Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat; Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu. 4 Kelompok diskusi Kelompok diskusi atau FGD focus group discussion bersama dengan primary maupun secondary stakeholders pelaku usahaUKM, koperasi dan asosiasi, pemerintah pusat dan daerah pada konteks UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu, Jawa Barat. Kelompok diskusi atau FGD ini bertujuan agar dapat menangkap interpretasi dan abstraksi pemikiran para stakeholders dengan lebih mendalam dan komprehensif. 94

3.4 Narasumber penelitian

Pemilihan narasumberresponden dalam analisis ini, dilakukan secara sengaja purposive sampling artinya bahwa penentuan sampel mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu yang telah dibuat terhadap obyek yang sesuai dengan tujuan penelitian. Narasumber penelitian yang dipilih yaitu berdasarkan tingkat kepentingan dalam konteks situasi permasalahan, pengalaman, dan pengetahuan narasumber. Narasumber diharapkan dapat membantu dalam menelusuri dan memahami situasi permasalahan yang terjadi dalam mengembangkan UKM dan meningkatkan daya saing UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu, Jawa Barat. Penelitian menggunakan kerangka Nee 2005 yaitu pengembangan UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu pada tataran makro, meso, dan mikro. Narasumber yang terlibat, sebagai berikut: 1 Pada tataran makro, terdiri dari: - Pemerintah pusat: Kementerian Kelautan dan Perikanan - Pemerintah daerah: Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu 2 Pada tataran meso, terdiri dari: - Koperasi Kerupuk Mitra Industri KKMI Indramayu - Asosiasi Pengusaha Kerupuk Indramayu APKI 3 Pada tataran mikro, terdiri dari: - Pelakupemilik usaha - Pekerja pada UKM sentra industri pengolahan kerupuk ikan dan udang di Indramayu

3.5 Tahapan Penelitian

Mengacu pada research interest dan pemecahan masalah pada penelitian problem solving interest dalam SSM, maka peneliti melakukan beberapa tahapan analisis data Tabel 11 melalui proses pemulihan recoverability, bukan pengulangan repeatability seperti pada pendekatan kuantitatif Checkland dan Poulter 2006. Tahapan penelitian yang dilakukan terdiri dari enam tahapan. 95 Mulai dari identifikasi permasalahan tidak terstruktur unstructured problems sampai pada penentuan perubahan yang secara sistem diinginkan systemically desirable dan secara budaya dapat dikerjakan culturally feasible. Tabel 11 Tahapan penelitian dengan pendekatan SSM Tahap SSM Deskripsi Teknik Pengumpulan Data Identifikasi permasalahan tidak terstruktur Mengumpulkan data primer dan sekunder melalui berbagai macam informasi yang berkaitan dengan situasi permasalahan. Hasil pengumpulan data dan interpretasi informasi akan memberikan gambaran mengenai situasi permasalahan pada konteks penelitian Studi pustaka, observasi lapangan, dan wawancara mendalam Strukturisasi permasalahan Menyusun gagasan-gagasan mengenai situasi permasalahan secara sistematis berdasarkan informasi yang diperoleh sehingga menjadi strukturisasi permasalahan Studi pustaka, observasi lapangan, dan wawancara mendalam Perumusan root definitions RDs Menyusun metafora “akar” dari permasalahan yang dapat menyampaikan dan menggambarkan sistem dalam konteks penelitian. RDs menggambarkan apa, bagaimana, dan mengapa dalam sistem yang dilakukan, dan selanjutnya RDs digunakan untuk memperkaya pertanyaan mengenai situasi permasalahan Studi pustaka dan wawancara mendalam Perumusan model konseptual Membuat model berdasarkan panduan RDs, analisis PQR, CATWOE, dan kriteria 3 E efficacy, efficiency, dan effectiveness Studi pustaka, wawancara mendalam, dan kelompok diskusi Perbandingan model konseptual dengan fakta lapangan Membandingkan hasil penelitian dengan realita fakta lapangan, melalui tabel untuk memudahkan proses perbandingan. Hasil komparasi tersebut akan menjadi panduan dalam merancang perubahan- perubahan yang akan meningkatkan situasi permasalahan Kelompok diskusi Penentuan perubahan yang secara sistem diinginkan Menganalisa dan menginterpretasikan situasi permasalahan berdasarkan komparasi yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil analisis tersebut dapat menjadi dasar dalam menentukan perubahan- perubahan bagi situasi permasalahan Kelompok diskusi Selanjutnya untuk tahap ketujuh yaitu tindakan untuk memperbaiki, menyempurnakan, atau mengubah situasi permasalahan. Dasar dari langkah tindakan ini adalah rumusan saran langkah tindakan sebagaimana telah dibuat pada tahap keenam. Sesuai acuan aplikasi pada action research McKay Marshall 2001, peneliti menggunakan dua proses siklus ganda dual cycle