Definisi dan kriteria UKM

30 - Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari 300 juta rupiah sampai dengan paling banyak 2.5 milyar rupiah. 3 Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tak langsung dari usaha kecil atau usaha besar. Kriteria usaha menengah sebagai berikut: - Memiliki kekayaan bersih lebih dari 500 juta rupiah sampai dengan paling banyak 10 milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau - Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari 2.5 milyar rupiah sampai dengan paling banyak 50 milyar rupiah. 2 Instruksi Presiden No. 10 Tahun 1999 tentang Pemberdayaan Usaha Menengah 1 Memiliki kekayaan bersih lebih besar dari 200 juta rupiah sampai dengan paling banyak 10 miliar rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; 2 Milik warga negara Indonesia; 3 Berdiri sendiri dan bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai dan berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha besar; 4 Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum dan atau badan usaha berbadan hukum. 3 Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Menegkop dan UKM, SK Menegkop dan UKM No: 23PerM.KUKMXI2005 tentang Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Sentra Usaha Kecil dan Menengah Usaha Kecil UK adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dengan kekayaan bersih maksimal 200 juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan, penjualan tahunan maksimal 1 milyar rupiah. 31 Usaha Menengah UM adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala menengah dengan kekayaan bersih lebih besar dari 200 juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan, penjualan tahunan maksimal 10 milyar rupiah dan milik warga negara Indonesia serta berdiri sendiri bukan merupakan anak perusahaan sesuai dengan UndangUndang Republik Indonesia No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Kecil. 4 Badan Pusat Statistik BPS Memberikan definisi UKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitas usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d 99 orang. 5 Departemen Perindustrian Peraturan Menteri Perindustrian No. 78M-IND PER92007 tentang Peningkatan Efektifitas Pengembangan Industri Kecil dan Menengah melalui Pendekatan Satu Desa Satu Produk One Village One Product-OVOP di Sentra. 1 Industri kecil adalah kegiatan industri dengan nilai investasi perusahaan seluruhnya sampai dengan 200 juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; 2 Industri menengah adalah kegiatan industri dengan nilai investasi perusahaan seluruhnya di atas 200 juta rupiah sampai dengan paling banyak 10 milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 6 Departemen Keuangan Peraturan Menteri Keuangan No. 12PMK.062005 tentang Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil 1 Usaha Mikro: - Usaha produktif milik keluarga atau perorangan warga negara Indonesia; - Memiliki hasil penjualan paling banyak 100 juta rupiah per tahun. 2 Usaha Kecil: - Usaha produktif milik warga negara Indonesia yang berbentuk badan usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha berbadan hukum termasuk koperasi; 32 - Bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar; - Memiliki kekayaan bersih paling banyak 200 juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan paling banyak 1 milyar rupiah per tahun. 7 Bank Indonesia Peraturan Bank Indonesia No. 739PBI2005 tentang Pemberian Bantuan Teknis dalam rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang selanjutnya disebut UMKM adalah usaha-usaha yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 1 Usaha Mikro adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia, secara individu atau tergabung dalam koperasi dan memiliki hasil penjualan secara individu paling banyak 100 juta rupiah per tahun. 2 Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria sebagai berikut: - memiliki kekayaan bersih paling banyak 200 juta rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau - memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak 1 milyar rupiah; - milik warga negara Indonesia; - berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar; - berbentuk usaha perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi. 3 Usaha Menengah adalah usaha dengan kriteria sebagai berikut : - memiliki kekayaan bersih lebih besar dari 200 juta rupiah sampai dengan paling banyak 10 milyar rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; - milik warga negara Indonesia; 33 - berdiri sendiri dan bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha besar; - berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum. 8 Departemen Kelautan dan Perikanan Permen KP No.18MEN2006 tanggal 14 Agustus 2006 tentang Skala Usaha Pengolahan Hasil Perikanan Perbedaan skala usaha pengolahan hasil perikanan ditetapkan berdasarkan parameter Tabel 2. 1 Omset adalah total volume produksi hasil olahan dikali harga satuan dalam satu tahun dalam rupiah; 2 Aset adalah kekayaan produktif di luar bangunan dan tanah yang dikonversi dalam rupiah; 3 Jumlah tenaga kerja adalah jumlah karyawan yang terlibat dalam satu unit usaha pengolahan ikan UPI selain pemilik, baik tenaga kerja tetap maupun harianborongan; 4 Status hukum dan perijinan adalah legalitas yang diperoleh suatu unit usaha pengolahan ikan, baik badan hukum maupun perizinan usaha lain; 5 Penerapan teknologi adalah jenis dan tingkatan peralatan produksi yang digunakan oleh unit usaha pengolahan perikanan: - manual yaitu penerapan teknologi proses produksi unit usaha pengolahan ikan yang sebagian besar menggunakan tenaga manusia; - semi mekanik yaitu penerapan teknologi proses produksi unit usaha pengolahan ikan yang sebagian menggunakan mesin; - mekanik yaitu penerapan teknologi proses produksi unit usaha pengolahan ikan yang sebagian besar menggunakan mesin. 6 Teknis dan manajerial adalah kemampuan pengelolaan suatu unit usaha dari aspek produksi pengolahan hasil perikanan untuk memenuhi kriteria sertifikasi: - UPI yang belum memiliki SKP adalah UPI yang dalam operasional usaha pengolahan ikan belum atau sudah menerapkan dan memenuhi 34 persyaratan kelayakan dasar, tetapi belum dilakukan penilikan oleh petugas pengawas mutu yang ditunjuk oleh competent authority; - SKP adalah surat keterangan yang dikeluarkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan cq Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan yang menerangkan, bahwa UPI telah memenuhi persyaratan kelayakan dasar yang ditentukan; - Sertifikat Program Manajemen Mutu Terpadu PMMT adalah surat keterangan yang dikeluarkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan cq Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan selaku competent authority yang menerangkan, bahwa UPI telah memenuhi persyaratan dalam bentuk tanggung jawab, prosedur, proses, dan sumber daya organisasi untuk menerapkan PMMT. - Sertifikat Program Manajemen Mutu Terpadu PMMT adalah surat keterangan yang dikeluarkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan cq Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan selaku competent authority yang menerangkan, bahwa UPI telah memenuhi persyaratan dalam bentuk tanggung jawab, prosedur, proses, dan sumber daya organisasi untuk menerapkan PMMT. Nilai kumulatif untuk masing-masing parameter skala usaha pengolahan hasil perikanan ditetapkan sebagai berikut: 1 Usaha pengolahan hasil perikanan skala mikro memiliki nilai kumulatif parameter skala usaha antara 20-44. 2 Usaha pengolahan hasil perikanan skala kecil memilki nilai kumulatif parameter skala usaha antara 45-69. 3 Usaha pengolahan hasil perikanan skala menengah memiliki nilai kumulatif parameter skala usaha antara 70-89. 4 Usaha pengolahan hasil perikanan skala besar memiliki nilai kumulatif parameter skala usaha antara 90-100. 35 Tabel 2 Perhitungan nilai kumulatif parameter skala usaha PARAMETER BOBOT B INDIKATOR PARAMETER SKALA S NILAI BXS5 Omset 25 - 100 jutathn - 100 juta - 1 Mthn - 1 M - 3 Mthn - 3 M - 5 Mthn - 5 Mthn 1 2 3 4 5 5 10 15 20 25 Aset 20 - tidak dipisahkan dengan kekayaan rumah tangga, 100 juta - 100 juta - 1 M - 1 M - 5 M - 5 M - 10 M - 10 M 1 2 3 4 5 4 8 12 16 20 Jumlah tenaga kerja 20 - 10 orang - 11 - 19 orang - 20 - 49 orang - 50 - 100 orang - 100 orang 1 2 3 4 5 4 8 12 16 20 Status hukum dan perijinan 10 - tidak berbadan hukum - berbadan hukum - berbadan hukum dan mempunyai izin 1 3 5 2 6 10 Penerapan teknologi 10 - manual - semi mekanik - mekanik 1 3 5 2 6 10 Teknis dan manajerial 15 - belum memiliki SKP - memiliki SKP - memiliki SKP dan Sertifikat PMMTHACCP 1 3 5 3 9 15 Sumber: DKP 2006 9 Komite Penanggulangan Kemiskinan Nasional Pengusaha mikro adalah pemilik atau pelaku kegiatan usaha skala mikro di semua sektor ekonomi dengan kekayaan di luar tanah dan bangunan maksimum 25 juta rupiah. Pada prinsipnya definisi dan kriteria UKM di negara-negara asing, didasarkan pada aspek-aspek 1 jumlah tenaga kerja, 2 pendapatan, dan 3 jumlah aset. Definisi dan kriteria UKM di negara-negara atau lembaga asing, sebagai berikut: 36 1 World Bank Usaha kecil dan menengah dibagi ke dalam 3 jenis, yaitu 1 medium enterprise dengan kriteria jumlah karyawan maksimal 300 orang, pendapatan setahun hingga sejumlah 15 juta, dan jumlah aset hingga sejumlah 15 juta, 2 small enterprise dengan kriteria jumlah karyawan kurang dari 30 orang, pendapatan setahun tidak melebihi 3 juta, dan jumlah aset tidak melebihi 3 juta, dan 3 micro enterprise dengan kriteria jumlah karyawan kurang dari 10 orang, pendapatan setahun tidak melebihi 100 ribu, dan jumlah aset tidak melebihi 100 ribu. 2 ADB Usaha mikro adalah usaha-usaha non pertanian yang mempekerjakan kurang dari 10 orang termasuk pemilik usaha dan anggota keluarga. 3 USAID Usaha mikro adalah kegiatan bisnis yang mempekerjakan maksimal 10 orang pegawai termasuk anggota keluarga yang tidak dibayar. Kadangkala hanya melibatkan 1 orang, yaitu pemilik yang sekaligus menjadi pekerja. Kepemilikan aset dan pendapatannya terbatas. 4 European Commision Usaha kecil dan menengah dibagi ke dalam 3 jenis, yaitu 1 medium-sized enterprise dengan kriteria jumlah karyawan kurang dari 250 orang, pendapatan setahun tidak melebihi 50 juta, dan jumlah aset tidak melebihi 50 juta, 2 small-sized enterprise dengan kriteria jumlah karyawan kurang dari 50 orang, pendapatan setahun tidak melebihi 10 juta, dan jumlah aset tidak melebihi 13 juta, dan 3 micro-sized enterprise dengan kriteria jumlah karyawan kurang dari 10 orang, pendapatan setahun tidak melebihi 2 juta, dan jumlah aset tidak melebihi 2 juta. 5 Intenational Labour Organization ILO Usaha mikro di negara berkembang mempunyai karakteristik, antara lain usaha dengan maksimal 10 orang pekerja, berskala kecil, menggunakan teknologi sederhana, aset minim, kemampuan manajerial rendah, dan tidak membayar pajak. 37 6 Singapura Usaha kecil dan menengah didefinisikan sebagai usaha yang memiliki minimal 30 pemegang saham lokal serta aset produktif tetap fixed productive asset di bawah SG 15 juta. 7 Malaysia Usaha kecil dan menengah didefinisikan sebagai usaha yang memiliki jumlah karyawan yang bekerja penuh full time worker kurang dari 75 orang atau yang modal pemegang sahamnya kurang dari M 2.5 juta. Definisi ini dibagi menjadi dua, yaitu 1 small industry SI dengan kriteria jumlah karyawan 5-50 orang atau jumlah modal saham sampai sejumlah M 500 ribu, dan 2 medium industry MI dengan kriteria jumlah karyawan 50-75 orang atau jumlah modal saham sampai sejumlah M 500 ribu sampai M 2.5 juta. 8 Jepang Usaha kecil dan menengah dibagi ke dalam: 1 mining and manufacturing, dengan kriteria jumah karyawan maksimal 300 orang atau jumlah modal saham sampai sejumlah US2,5 juta; 2 wholesale, dengan kriteria jumlah karyawan maksimal 100 orang atau jumlah modal saham sampai US 840 ribu; 3 retail, dengan kriteria jumlah karyawan maksimal 54 orang atau jumlah modal saham sampai US 820 ribu; dan 4 service, dengan kriteria jumlah karyawan maksimal 100 orang atau jumlah modal saham sampai US 420 ribu. 9 Korea Selatan Usaha kecil dan menengah didefinisikan sebagai usaha yang jumlahnya di bawah 300 orang dan jumlah asetnya kurang dari US 60 juta.

2.1.2 Jenis dan karakteristik dasar UKM

Menurut Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, jenis UKM di Indonesia secara garis besar dikelompokkan dalam 9 sektor yaitu: 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 2 Pertambangan dan Penggalian 3 Industri Pengolahan 38 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 5 BangunanKonstruksi 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7 Pengangkutan dan Komunikasi 8 Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 9 Jasa-jasa Komparasi karakteristik dasar UKM antara negara Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Filipina, dan Indonesia Tabel 3, hal inilah yang menyebabkan UKM di Indonesia masih kalah bersaing dengan UKM di negara-negara lain. Tabel 3 Perbandingan karakteristik dasar UKM antar negara No Negara Karakteristik UKM 1 Jepang - Sebagai subkontraktor yang efisien dan handal bagi perusahaan yang besar - Hasil learning process sebagai subkontraktor diperoleh kemampuan teknis dalam proses produksi - Mempunyai efisiensi dan daya saing ekspor - Dikembangkan UKM yang sangat efisien dan berdaya saing tinggi 2 Taiwan - Pertumbuhan UKM disebabkan oleh kebijakan finansial melalui kredit yang disalurkan - Mempunyai orientasi ekspor 3 Korea Selatan - UKM dijadikan sebagai sub-kontraktor chaebol konglomerat raksasa sebagai kebijakan pemerintah - Mempunyai orientasi ekspor - Adanya persaingan inter nal 4 Filipina - Mempunyai export zone - Mempunyai orientasi ekspor - Bahan baku lokal - Perubahan pola subkontrak menjadi original equipment manufacturing OEM - Menuju industri yang high technology 5 Indonesia - Rendahnya kualitas sumber daya manusia - Masih lemahnya struktur kemitraan dengan usaha besar - Lemahnya quality control terhadap produk - Belum ada kejelasan standardisasi produk yang sesuai dengan keinginan konsumen - Kesulitan dalam akses permodalan terutama dari sumber-sumber keuangan yang formal - Pengetahuan tentang ekspor masih lemah - Lemahnya akses pemasaran - Keterbatasan teknologi, akibatnya rendahnya produktivitas, dan kualitas produk - Keterbatasan bahan baku Sumber: diolah dari berbagai sumber