6.5.2 Kondisi Fisik Tempat Tinggal
Rumah tangga Desa Tugu Utara secara umum memiliki tempat tinggal milik sendiri, walaupun masih ada beberapa rumah tangga yang menumpang pada
orang lain. Berdasarkan status penguasaan tempat tinggal kemudian ditelusuri kondisi fisik tempat tinggal rumah tangga yang dikategorikan menjadi lima yaitu
kategori sangat tidak layak, tidak layak, sedang, layak dan sangat layak. Pada Gambar 13 berikut ini dipaparkan mengenai kondisi fisik tempat tinggal 60
responden.
Gambar 13. Kondisi Fisik Tempat Tinggal Rumah Tangga Tahun 2010
Pada Gambar 13 di atas ditunjukkan mengenai kondisi fisik tempat tinggal yang sebagian besar rumah tangga kuasai. Dapat dilihat bahwa rata-rata kondisi
fisik tempat tinggal rumah tangga berada pada kondisi layak yaitu sebanyak 34 rumah tangga dimana 21 rumah tangga Kampung Sampay dan 13 rumah tangga
Kampung Sukatani. Kemudian secara berturut-turut sebanyak tiga rumah tangga Kampung Sukatani berada pada kondisi tempat tinggal yang sangat tidak layak, 13
orang berada pada kondisi tempat tinggal yang tidak layak dan delapan orang menenpati rumah dalam kondisi yang biasa saja sedang. Terdapat perbedaan
antara Kampung Sampay dan Kampung Sukatani dimana kondisi tempat tinggal kampung Sukatani lebih memprihatinkan dibanding tempat tinggal yang berada di
Kampung Sampay. Hal ini terjadi karena di Kampung Sukatani yang cenderung terpencil sebagian besar rumah tangga berada pada lapisan sosial ekonomi bawah,
sehingga kondisi fisik tempat tinggalnya menjadi sangat tidak layak karena ketidakmampuan untuk membangun ataupun memperbaiki tempat tinggal.
Selain itu untuk mengetahui tingkat perekonomian rumah tangga berdasarkan tempat tinggal, dilihat pula kepemilikan suatu rumah tangga dilihat
dari kepemilikan alat elektronik. Rumah tangga yang awalnya berkecimpung di dunia pertanian kemudian beralih pekerjaan menjadi pekerja diluar pertanian
biasanya ingin mengubah hidup menjadi lebih baik secara ekonomi ketimbang menjadi petani yang dianggap “tidak modern”. Hasil keuntungan dari penjualan
lahan biasanya dibelanjakan untuk pembelian alat-alat elektronik.
Gambar 14. Jumlah Alat Elektronik yang dimiliki Rumah Tangga Desa Tugu Utara
Data pada Gambar 14 menunjukkan bahwa alat elektonik yang dimiliki oleh 60 rumah tangga responden rata-rata berjumlah lima sampai delapan buah.
Ada perbedaan antara rumah tangga Kampung Sampay dan Kampung Sukatani dimana jumlah alat elektronik yang dimiliki rumah tangga Kampung Sukatani
lebih sedikit dibandingkan jumlah alat elektronik yang dimiliki rumah tangga Kampung Sampay. Hal ini juga terjadi karena sebagian besar rumah tangga
Kampung Sukatani berada pada lapisan sosial ekonomi bawah dengan pendapatan yang rendah untuk setiap rumah tangganya, sehingga tidak mampu untuk membeli
alat-alat elektronik. Berdasarkan status penguasaan tempat tinggal, kondisi fisik tempat tinggal
dan kepemilikan alat elektronik dapat disimpulkan bahwa:
1. Kondisi ekonomi rumah tangga Kampung Sukatani lebih memperihatinkan
dibandingkan rumah tangga Kampung Sampay, walaupun sebagian besar rumah tangga dari kedua kampung tersebut berada pada kategori lapisan
sosial ekonomi bawah miskin. Tingkat kemiskinan antara Kampung Sampay dan Kampung Sukatani memiliki sedikit perbedaan.
2. Rumah tangga Kampung Sampay yang berada pada lapisan sosial ekonomi
bawah masih memiliki tempat tinggal dalam kondisi yang layak, hanya saja jumlah pendapatan rumah tangga memang berada pada tingkat
pendapatan yang rendah. 3.
Rumah tangga Kampung Sukatani selain pendapatan rumah tangga yang sebagian besar rendah, ditambah lagi dengan kondisi tempat tinggal rumah
tangga yang tidak layak. Hal ini menunjukkan bahwa rumah tangga Kampung Sukatani lebih miskin dibandingkan rumah tangga Kampung
Sampay.
6.6 Hubungan Antara Anggota Keluarga 6.6.1 Pengambilan Keputusan