Kependudukan Desa Tugu Utara

motor sebanyak 3150 buah dan 4521 buah sepeda. Kemudian desa ini juga memiliki alat-alat komunikasi seperti telepon sebanyak 1216 buah, radio sebanyak 7442 buah, televisi sebanyak 2151, penyedia jasa wartel atau telekomunikasi sebanyak empat buah, dan tower operator komunikasi sebanyak lima buah. Sarana dan prasarana perekonomian di Desa Tugu Utara yang digunakan untuk memfasilitasi kegiatan pariwisata antara lain villa sebanyak 310 buah, warung atau kios sebanyak 245 buah, rumah makan dan restoran sebanyak 18 buah, , hotel sebanyak sepuluh buah, jasa tiket penerbanganmoney changertour and travel sebanyak tiga buah, CVperseroan sebanyak tiga buah, mini market sebanyak tiga buah, salon kecantikan sebanyak dua buah, dan terdapat satu buah SPBU. Sarana fasilitas pemerintahan desa meliputi: satu buah kantor desa, satu buah balai desa dan 24 buah pos hansip. Kemudian untuk fasilitas kesehatan, terdapat satu buah puskesmas, 14 buah posyandu, satu buah pos Keluarga Berencana KB dan satu buah balai pengobatan. Sementara itu, untuk kegiatan keagamaan Desa Tugu Utara memiliki 16 buah mesjid dan 24 buah langgar mushola. Desa ini memiliki salah satu mesjid yang dirancang khas Eropa yaitu mesjid Al Masih. Mesjid ini berada di dekat jalan raya depan kantor desa. Bentuk mesjid ini unik karena dirancang secara terbuka tanpa pintu. Hal ini dilakukan agar siapapun dapat masuk dan beristirahat di mesjid serta sebagai salah satu cara untuk menarik wisatawan. Selanjutnya untuk kegiatan pendidikan, desa ini memiliki gedung Sekolah Dasar Negeri SDN sebanyak empat buah dengan jumlah murid sebanyak 1295 jiwa dan tenaga pangajar guru sebanyak 33 jiwa. Di desa ini tidak terdapat gedung Sekolah Menengah Pertama SMP dan Sekolah Menengah Atas SMA.

4.1.4 Kependudukan Desa Tugu Utara

Kepadatan Desa Tugu Utara sebesar 618 per kilometer persegi dengan jumlah warga sebanyak 10511 jiwa dimana rincian laki-laki sebanyak 5481 jiwa dan perempuan sebanyak 5030 jiwa. Jumlah kepala keluarga yaitu sebanyak 2685 KK. Berdasarkan kepercayaannya, sebagian besar penduduk desa ini beragama Islam yaitu sebanyak 10493 jiwa, beragama Kristen Katolik sebanyak enam jiwa, Kristen Protestan sebanyak 8 jiwa, Hindu sebanyak dua jiwa dan beragama Budha sebanyak dua jiwa. Berdasarkan kewarganegaraannya, terdapat Warga Negara Asing WNA laki-laki sebanyak 22 jiwa dan perempuan sebanyak empat jiwa pada tahun 2009. Pada Tabel 2 di bawah ini diperlihatkan data kependudukan Desa Tugu Utara sampai Desember 2008 berdasarkan golongan umur. Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur Desa Tugu Utara, 2009 Umur Jumlah Jiwa Persentase 0 – 4 1061 9.73 5 – 9 1004 9.21 10 – 14 1030 9.45 15 – 19 1070 9.8 20 – 24 1076 9.87 25 – 29 978 8.97 30 – 34 895 8.2 35 – 39 828 7.6 40 – 44 719 6.6 45 – 49 593 5.44 50 – 54 453 4.15 55+ 1198 10.98 Jumlah 10905 100 Sumber : Data BPS, Kecamatan Cisarua, 2009 Data pada Tabel 2 menunjukkan bahwa penduduk Desa Tugu Utara sebagian besar berada pada usia produktif yaitu kisaran antara umur 15 tahun sampai 64 tahun yaitu sebanyak 7810 jiwa. Untuk penduduk yang usianya belum produktif yaitu usia kurang dari 15 tahun sebanyak 3095 jiwa dari total jumlah penduduk. Angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk desa ini memiliki kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kemudian jumlah penduduk desa yang sudah memasuki usia sekolah sebanyak 9360 jiwa dari 10511 jiwa, untuk lebih jelasnya data pada Tabel 3 di bawah ini memaparkan mengenai tingkat pendidikan penduduk Desa Tugu Utara. Tabel 3. Tingkat Pendidikan Desa Tugu Utara, 2009 No. Tingkat Pendidikan Jumlah Jiwa Persentase 1 Belum sekolah 1151 10.95 2 Tidak tamat sekolah 1852 17.62 3 Tamat SDSederajat 2496 23.75 4 Tamat SMPSederajat 2842 27.01 5 Tamat SMASederajat 1995 18.98 6 Tamat Akademi 107 1.02 7 Tamat Universitas 68 0.65 Total 10511 100 Sumber : Data BPS, Kecamatan Cisarua, 2009 Tabel di atas menunjukkan bahwa penduduk desa yang tidak tamat sekolah sebanyak 1852 jiwa dan hanya tamat Sekolah Dasar sebanyak 2496 jiwa. Penduduk yang hanya menyelesaikan sekolah hingga SMP sebanyak 2842 jiwa, sementara penduduk yang tamat SMA, akademi dan Perguruan Tinggi berturut- turut sebanyak 1995 jiwa, 107 jiwa, dan 68 jiwa. Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat pendidikan penduduk Desa Tugu Utara berada pada tingkatan yang rendah, sehingga rendahnya tingkat pendidikan ini dapat berpengaruh pada pengembangan desa dan tingkat kesejahteraan penduduk setempat. Gambar 3. Mata Pencaharian Penduduk Desa Tugu Utara Tahun 2009 Dilihat dari mata pencahariannya berdasarkan data dari Gambar 3, Desa Tugu Utara didominasi oleh kegiatan di sektor perdagangan yaitu sebesar 5787 jiwa atau 44,31 persen, mata pencaharian terbesar kedua sebagai buruh perkebunan sebesar 2556 atau 19,57 persen dan sebesar 1138 atau 8,71 persen mata pencaharian masyarakat desa ini sebagai penjual jasa, baik jasa pengemudi maupun penjaga villa. Sementara itu, masyarakat yang berprofesi dibidang pertanian yaitu sebagai petani hanya sebanyak 844 orang atau hanya sekitar 6,46 persen dari dari jumlah total penduduk yang bekerja yaitu 13060 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil warga yang berada pada sektor pertanian.

4.1.5 Tata Guna Tanah di Desa Tugu Utara

Dokumen yang terkait

Identifikasi dan Analisis Permasalahan Institusi dalam Kompleksitas Penataan Kawasan Puncak (Studi Kasus Kelurahan Cisarua dan Desa Tugu Utara Kabupaten Bogor)

1 14 162

Analisis Sosio Agraria Dan Konversi Lahan Serta Strategi Perlindungan Lahan Sawah Di Kota Sukabumi

0 8 99

Dampak Ekowisata Terhadap Kondisi Sosio-Ekonomi dan Sosio-Ekologi Masyarakat di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (Studi Citalahab Central dan Citalahab Kampung, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

1 7 153

Dampak sosio=ekonomi da ekologi kawasan industri batu bata (kasus kampung Ater dan Ciawitan desa Gorowong kecamatan Parung Panjang kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 3 191

Dampak Sosio-Ekonomis dan Sosio-Ekologis Akibat Industri Manufaktur (Studi Kasus: Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi)

0 12 199

Dampak aktivitas pertambangan bahan galian golongan c terhadap kondisi kehidupan masyarakat desa (analisis sosio-ekonomi dan sosio-ekologi masyarakat Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

2 14 120

Analisis Sistem Tataniaga Komoditas Brokoli di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor

3 15 230

Fluks CO2 dari Andosol pada Penggunaan Lahan Kebun Teh dan Tanah Bera di Desa Tugu Utara Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor

0 3 25

Penggunaan Lahan Dan Nilai Sewa Lahan (Land Rent) Di Kawasan Puncak; Studi Kasus Desa Tugu Utara Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor

0 5 70

Pengaruh Konversi Lahan Hutan Tehadap Sifat Fisika Tanah (Studi Kasus : Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Bogor)

0 4 44