Tipe Konversi Lahan Berdasarkan Tingkat Kecepatan

Uraian di atas menunjukkan terjadinya pergeseran kegiatan konversi lahan dari kawasan yang dekat jalan raya konversi tinggi ke kawasan yang jauh dari jalan raya konversi rendah sehingga di masa yang akan datang keadaan Kampung Sukatani yang kaya akan lahan pertanian dapat berubah menjadi seperti kondisi Kampung Sampay saat ini yang penuh dengan bangunan-bangunan. Secara ekologis kondisi Kampung Sampay yang sebagian besar lahannya telah beralih menjadi bangunan menunjukkan bahwa kampung ini sudah mengalami krisis lingkungan dimana alam memberikan manfaat kepada manusia sedangkan manusia sendiri memberikan kerugian pada alam untuk lebih jelasnya akan dibahas pada Bab VII.

5.2.3 Tipe Konversi Lahan Berdasarkan Tingkat Kecepatan

Tipe konversi ini merupakan sehamparan lahan yang terkonversi dengan melihat tingkat kecepatan terjadinya perubahan peruntukkan lahan di kawasan tersebut. Konversi lahan berdasarkan tingkat kecepatan ini dibedakan menjadi dua yaitu konversi lahan yang berlangsung lambat dan konversi lahan yang berlangsung cepat. Dari hasil penelitian di Desa Tugu Utara dengan mengambil dua kluster yaitu Kampung Sampay dan Kampung Sukatani terdapat interkoneksitas antara letak kawasan dengan tingkat kecepatan terjadinya konversi lahan di dua kampung tersebut. Secara umum fenomena konversi lahan di Desa Tugu Utara melaju dengan cepat pada kisaran tahun 1995-2002 dan mulai melaju lambat dimulai tahun 2002. Terjadi perbedaan kecepatan laju konversi lahan tersebut karena sudah ada dampak yang dirasakan akibat konversi lahan terutama setelah sering terjadinya banjir, sehingga lahan pertanian yang sudah dialihfungsikan ke bentuk diluar pertanian secara perlahan mulai dialihfungsikan lagi ke pemanfaatan semula karena pihak pemerintah sedang melakukan upaya pembenahan kawasan Puncak agar tetap dapat menjalankan fungsinya sebagai kawasan resapan air di wilayah Bopunjur Bogor Puncak Cianjur. Antara tahun 1995 sampai 2002 konversi lahan melaju dengan cepat karena saat itu orang-orang Jakarta lebih tertarik untuk memiliki lahan di Puncak, dengan sering terjadi banjir di Jakarta makanya lebih tertarik tinggal di daerah Puncak. Dari segi waktu tempuh pun tidak lama antara Jakarta dan Puncak, saya rasa alasannya begitu Bapak Ymc, 42 tahun. Pada tahun 1995-2002 konversi lahan di Kampung Sampay lebih cepat dibandingkan dengan konversi lahan di Kampung Sukatani karena mudahnya akses pada jalan raya dan sarana perekonomian. Hal ini menyebabkan semakin sedikit lahan pertanian yang ada di Kampung Sampay. Sementara kegiatan perubahan peruntukkan lahan di Kampung Sukatani berlangsung secara lambat karena saat ini masih banyak lahan pertanian yang dapat dimanfaatkan rumah tangga setempat. Seperti pada uraian sebelumnya yang menjelaskan tentang adanya pergeseran kegiatan konversi lahan ke daerah-daerah yang masih banyak lahannya dapat membuat Kampung Sukatani menjadi target dari kegiatan konversi lahan selanjutnya.

5.2.4 Tipe Konversi Lahan Berdasarkan Pelaku Konversi

Dokumen yang terkait

Identifikasi dan Analisis Permasalahan Institusi dalam Kompleksitas Penataan Kawasan Puncak (Studi Kasus Kelurahan Cisarua dan Desa Tugu Utara Kabupaten Bogor)

1 14 162

Analisis Sosio Agraria Dan Konversi Lahan Serta Strategi Perlindungan Lahan Sawah Di Kota Sukabumi

0 8 99

Dampak Ekowisata Terhadap Kondisi Sosio-Ekonomi dan Sosio-Ekologi Masyarakat di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (Studi Citalahab Central dan Citalahab Kampung, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

1 7 153

Dampak sosio=ekonomi da ekologi kawasan industri batu bata (kasus kampung Ater dan Ciawitan desa Gorowong kecamatan Parung Panjang kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 3 191

Dampak Sosio-Ekonomis dan Sosio-Ekologis Akibat Industri Manufaktur (Studi Kasus: Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi)

0 12 199

Dampak aktivitas pertambangan bahan galian golongan c terhadap kondisi kehidupan masyarakat desa (analisis sosio-ekonomi dan sosio-ekologi masyarakat Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

2 14 120

Analisis Sistem Tataniaga Komoditas Brokoli di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor

3 15 230

Fluks CO2 dari Andosol pada Penggunaan Lahan Kebun Teh dan Tanah Bera di Desa Tugu Utara Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor

0 3 25

Penggunaan Lahan Dan Nilai Sewa Lahan (Land Rent) Di Kawasan Puncak; Studi Kasus Desa Tugu Utara Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor

0 5 70

Pengaruh Konversi Lahan Hutan Tehadap Sifat Fisika Tanah (Studi Kasus : Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Bogor)

0 4 44