Pemilihan Responden METODOLOGI PENELITIAN

pertama sebanyak 8 kampung merupakan kampung yang berada dekat dengan jalan raya dan mudah akses perekonomian, sementara kelompok kedua sebanyak 12 kampung berada jauh dari jalan raya dan akses perekonomian. Dari kedua kelompok tersebut dipilih dua kampung secara purposif berdasarkan informasi dari informan yang terpercaya, kemudian dari kedua kampung dipilih masing- masing satu RT secara purposif yang akan dijadikan sampel kedua dimana terdapat empat RT dimasing-masing kampung. RT yang terpilih yaitu RT 01 RW 03 dengan jumlah rumah tangga sebanyak 121 rumah tangga, dan RT kedua yaitu RT 06RW 04 dengan jumlah rumah tangga sebanyak 91 rumah tangga. Selanjutnya, dari RT tersebut baru diambil secara acak rumah tangga yang akan dijadikan responden penelitian.

3.4 Pemilihan Responden

Penelitian ini menggunakan wawancara mendalam dengan aparat desa dan tokoh-tokoh setempat untuk mengetahui tipe dan dampak sosial ekologi kawasan terjadinya konversi lahan, sedangkan untuk mengetahui dampak sosial ekonomi dan sosial ekologi ditingkat rumah tangga digunakan data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner terhadap 60 responden dari dua RT Rukun Tetangga yang ditentukan secara purposif. Pemilihan RT ditentukan melalui teknik cluster sampling Singarimbun, 1989. Seluruh kampung penelitian dibagi menjadi dua kluster yaitu kampung yang jauh dan kampung yang dekat jaraknya dengan pusat perekonomian dan transportasi di Desa Tugu Utara. Jumlah kampung sampel ditentukan secara purposif yaitu dua kampung. Kemudian dari dua kampung tersebut dipilih dua RT untuk menjadi sampel kedua. Pemillihan RT pada masing-masing kluster ditentukan secara sengaja purposif melalui konsultasi dan diskusi dengan beberapa aparat desa dan petugas Penyuluh Pertanian Lapang PPL setempat. Kampung dan RT yang terpilih untuk dilakukan sebagai tempat penelitian antara lain: a. Kampung Sampay kampung yang dekat dengan pusat perekonomian dan transportasi yaitu RT 01 RW 03; dan b. Kampung Sukatani kampung yang jauh dengan pusat perekonomian dan transportasi yaitu RT 06 RW 04. Selanjutnya dibuat daftar seluruh keluarga yang ada dimasing-masing RT terpilih. Daftar keluarga tersebut merupakan kerangka sampling dari penelitian Lampiran 1 dimana untuk RT 01 RW 03 jumlah rumah tangga sebanyak 121 rumah tangga dan RT 06 RW 04 jumlah rumah tangga sebanyak 91 rumah tangga. Dari sini dipilih secara acak 30 responden dimasing-masing RT untuk dijadikan sampel penelitian dengan tiga responden cadangan, sehingga jumlah total responden 60 rumah tangga. Teknik pengambilan responden dengan metode sampling diilustrasikan seperti pada Gambar 2. Gambar 2. Teknik Sampling dalam Pengambilan Responden Desa Tugu Utara Total kampung di Desa Tugu Utara sebanyak 20 Kampung Dipilih 1 RT yaitu RT 01 RW 03 dengan jumlah KK sebanyak 121 KK Total 60 responden dengan 6 responden cadangan Kampung dekat jalan raya: 8 kampung. Penentuan kampung: purposif Kampung yang jauh dari jalan raya: 12 kampung Penentuan kampung: purposif Total RT: 4 RT Penentuan RT: purposif Total RT: 4 RT Penentuan RT: purposif Dipilih 1 RT yaitu RT 06 RW 04 dengan jumlah KK sebanyak 91 KK Secara acak dipilih 30 responden dengan 3 responden cadangan 10 dari 30 Secara acak dipilih 30 responden dengan 3 responden cadangan 10 dari 30 Dipilih 1 kampung yaitu Kampung Sampay Dipilih 1 kampung yaitu Kampung Sukatani

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Identifikasi dan Analisis Permasalahan Institusi dalam Kompleksitas Penataan Kawasan Puncak (Studi Kasus Kelurahan Cisarua dan Desa Tugu Utara Kabupaten Bogor)

1 14 162

Analisis Sosio Agraria Dan Konversi Lahan Serta Strategi Perlindungan Lahan Sawah Di Kota Sukabumi

0 8 99

Dampak Ekowisata Terhadap Kondisi Sosio-Ekonomi dan Sosio-Ekologi Masyarakat di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (Studi Citalahab Central dan Citalahab Kampung, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

1 7 153

Dampak sosio=ekonomi da ekologi kawasan industri batu bata (kasus kampung Ater dan Ciawitan desa Gorowong kecamatan Parung Panjang kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 3 191

Dampak Sosio-Ekonomis dan Sosio-Ekologis Akibat Industri Manufaktur (Studi Kasus: Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi)

0 12 199

Dampak aktivitas pertambangan bahan galian golongan c terhadap kondisi kehidupan masyarakat desa (analisis sosio-ekonomi dan sosio-ekologi masyarakat Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

2 14 120

Analisis Sistem Tataniaga Komoditas Brokoli di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor

3 15 230

Fluks CO2 dari Andosol pada Penggunaan Lahan Kebun Teh dan Tanah Bera di Desa Tugu Utara Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor

0 3 25

Penggunaan Lahan Dan Nilai Sewa Lahan (Land Rent) Di Kawasan Puncak; Studi Kasus Desa Tugu Utara Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor

0 5 70

Pengaruh Konversi Lahan Hutan Tehadap Sifat Fisika Tanah (Studi Kasus : Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Bogor)

0 4 44