Kebisingan dan Kemacetan Degradasi Lingkungan

7.3.3 Kebisingan dan Kemacetan

Konversi lahan pertanian telah memberikan perubahan ada kondisi lingkungan Desa Tugu Utara. Banyaknya bangunan-bangunan seperti villa dan tersedianya sarana prasarana transportasi menyebabkan kawasan ini ramai didatangi pengunjung. Banyaknya pengunjung yang memadati kawasan Puncak dan melewati wilayah Desa Tugu Utara menyebabkan timbulnya polusi suara yang dihasilkan dari kendaraan bermotor atau pun dari hiruk pikuk para pengunjung yang beristirahat di villa. Polusi suara ini berupa kebisingan yang menimbulkan gangguan komunikasi bagi warga yang dekat jalan raya dan terganggunya ketenangan bagi warga yang tempat tinggalnya dekat dengan vila- vila, karena para pengunjung membuat acara-acara yang menimbulkan kegaduhan. Berikut ini adalah data mengenai rumah tangga yang merasa terganggu oleh kebisingan yang ditimbulkan oleh para pengunjung. Gambar 19. Pengaruh dan Waktu Kejadian Terjadinya Gangguan Kebisingan Data pada Gambar 19 menunjukkan bahwa rumah tangga yang merasa terganggu oleh kebisingan yang ditimbulkan baik dari alat transportasi maupun dari hiruk pikuk para pendatang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan rumah tangga yang merasa tidak terganggu, yaitu sebanyak 40 persen dengan rincian setiap hari sebanyak 23 persen dan weekend sebanyak 17 persen. Sudah menjadi hal yang biasa jika di daerah ini ramai oleh arus lalu lintas dan kedatangan wisatawasan, apalagi pada hari Sabtu dan Minggu. Saya senang jika banyak yang datang ke daerah ini, suasana menjadi ramai, jadi jika hari-hari biasa suasana menjadi sepi Istri Bapak Uyh, 43 tahun. Rumah tangga yang merasa tidak terganggu oleh kebisingan tersebut menyatakan sudah terbiasa dengan keadaan lingkungan yang seperti itu, sehingga adanya polusi suara bukan lagi masalah bagi rumah tangga setempat, selain kebisingan, kawasan Puncak juga terkenal dengan rawan kemacetan. Kemacetan yang terjadi menimbulkan keuntungan sekaligus kerugian bagi warga setempat dan pengguna jalan yang sebagian besar membawa kendaraan berplat nomor B yaitu Jakarta. Keuntungan yang diperoleh bagi warga setempat berupa larisnya dagangan yang dijual, sedangkan bagi para pengguna jalan yang bertujuan untuk bersantai dapat menghadapi kemacetan sambil menikmati keindahan panorama alam Puncak. Namun kerugian yang diperoleh baik oleh warga setempat maupun pengguna jalan adalah polusi suara dan polusi udara, serta bagi pengguna jalan lainnya yaitu terbuangnya waktu yang sia-sia. Kemacetan terjadi pada waktu-waktu tertentu seperti akhir pekan weekend yaitu hari Sabtu dan Minggu serta hari-hari liburan lainnya. Namun, tidak jarang juga kemacetan terjadi pada hari-hari biasa ketika lalu lintas padat. Oleh karena itu, pihak kepolisian lalu lintas memberlakukan arus satu arah untuk mengatasi kemacetan. Awalnya arus satu arah diberlakukan jika kendaraan dari satu sisi misal ke arah Puncak tingkat kepadatannya lebih besar, sehingga arah menuju Jakarta diberhentikan dahulu untuk beberapa jam.

7.4 Ikhtisar

Dokumen yang terkait

Identifikasi dan Analisis Permasalahan Institusi dalam Kompleksitas Penataan Kawasan Puncak (Studi Kasus Kelurahan Cisarua dan Desa Tugu Utara Kabupaten Bogor)

1 14 162

Analisis Sosio Agraria Dan Konversi Lahan Serta Strategi Perlindungan Lahan Sawah Di Kota Sukabumi

0 8 99

Dampak Ekowisata Terhadap Kondisi Sosio-Ekonomi dan Sosio-Ekologi Masyarakat di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (Studi Citalahab Central dan Citalahab Kampung, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

1 7 153

Dampak sosio=ekonomi da ekologi kawasan industri batu bata (kasus kampung Ater dan Ciawitan desa Gorowong kecamatan Parung Panjang kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 3 191

Dampak Sosio-Ekonomis dan Sosio-Ekologis Akibat Industri Manufaktur (Studi Kasus: Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi)

0 12 199

Dampak aktivitas pertambangan bahan galian golongan c terhadap kondisi kehidupan masyarakat desa (analisis sosio-ekonomi dan sosio-ekologi masyarakat Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

2 14 120

Analisis Sistem Tataniaga Komoditas Brokoli di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor

3 15 230

Fluks CO2 dari Andosol pada Penggunaan Lahan Kebun Teh dan Tanah Bera di Desa Tugu Utara Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor

0 3 25

Penggunaan Lahan Dan Nilai Sewa Lahan (Land Rent) Di Kawasan Puncak; Studi Kasus Desa Tugu Utara Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor

0 5 70

Pengaruh Konversi Lahan Hutan Tehadap Sifat Fisika Tanah (Studi Kasus : Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Bogor)

0 4 44