Elemen Perubahan yang Diinginkan

80

5.5.2. Elemen Perubahan yang Diinginkan

Elemen perubahan yang diinginkan dalam peningkatan produktivitas lahan berkelanjutan perkebunan kakao rakyat terdiri atas 10 sepuluh sub elemen perubahan, yaitu 1 inovasi teknologi budidaya tanaman kakao, 2 pola pengelolaan kakao rakyat berorientasi ekspor, 3 ketersediaan sarana produksi pertanian yang memadai, 4 pengolahan pascapanen kakao, 5 keterlibatan antar sektor dalam pengembangan kawasan perbatasan, 6 jaminan pemerintah terhadap pengusahaan lahan perkebunan kakao rakyat, 7 peningkatan nilai tambah kakao rakyat, 8 peremajaan dan pengantian tanaman kakao tua, 9 peningkatan kualitas lahan, 10 tersedianya industri pengolahan kakao. Berdasarkan hasil analisis ISM pada kelas kesesuaian lahan cukup sesuai S2 dan sesuai marginal S3 dihasilkan 7 level sub elemen perubahan seperti disajikan pada Gambar 15. Struktur tersebut menunjukkan hubungan langsung dan kedudukan relatif antara sub elemen perubahan yang didukung melalui pemenuhan sub elemen pada hirarki yang berada di bawahnya. Sub elemen perubahan pola pengelolaan kakao rakyat yang berorientasi ekspor p-2 merupakan tahap pertama pada hirarki perubahan yang akan mendorong terjadinya perubahan pada ketersediaan sarana produksi pertanian yang memadai p-3 dan jaminan pemerintah terhadap pengusahaan lahan perkebunan kakao rakyat p-6. Terjadinya perubahan pada sub elemen p-3 dan p-6 akan mendorong perubahan elemen kunci peremajaan dan penggantian tanaman kakao tua p-8, kemudian sub elemen ini akan mendorong perubahan keterlibatan antar sektor dalam pengembangan kawasan perbatasan P-5. Keterlibatan antar sektor dalam pengembangan kawasan akan mendorong perubahan pada elemen kunci berikutnya yaitu tersedianya industri pengolahan kakao p-10. Tersedianya industri pengolahan kakao p-10 akan mendorong perubahan pada sub elemen tersedianya inovasi teknologi budidaya tanaman kakao p-1, perubahan pengolahan pascapanen kakao p-4 dan peningkatan kualitas lahan p- 9 yang secara langsung akan mendorong terjadinya perubahan terhadap sub elemen peningkatan nilai tambah kakao rakyat p-7. Hal ini berarti bahwa 81 perubahan terhadap jaminan pengusahaan lahan perkebunan kakao rakyat dapat terjadi apabila perubahan-perubahan lain dalam sistem telah tercapai. Gambar 15. Struktur hirarki antar sub elemen perubahan peningkatan produktivitas lahan berkelanjutan perkebunan kakao rakyat pada kelas kesesuaian lahan cukup sesuai S2 dan sesuai marginal S3 Pada Gambar 16 dapat diketahui bahwa sub elemen perubahan hanya terdapat di dua daerah yaitu independent dan linkage. Sub elemen yang berada di daerah independent adalah sub elemen perubahan pada inovasi teknologi budidaya tanaman kakao p-1, pengolahan pascapanen kakao p-4, peningkatan nilai tambah kakao rakyat p-7, dan sub elemen peningkatan kualitas lahan p-9. Keempat sub elemen tersebut tidak tergantung oleh sub elemen lainnya tetapi perubahan yang terjadi pada keempat elemen tersebut dapat memberikan pengaruh terhadap sub elemen lainnya. Level 2 Level 4 Level 5 Level 6 Level 3 Level 1 Level 7 p-2 p-5 p-1 p-4 p-9 p-3 p-6 p-8 p-10 p-7 82 p-3 p-2 p-6 p-5 p-8 p-10 p-1 p-7 p-9 p-4 Independent Autonomous Linkage Dependent Gambar 16. Diagram klasifikasi sub elemen perubahan yang diinginkan untuk peningkatan produktivitas lahan berkelanjutan perkebunan kakao rakyat pada kelas kesesuaian lahan cukup sesuai S2 dan sesuai marginal S3 Sub elemen yang terdapat di daerah linkage adalah sub elemen perubahan pola pengelolaan kakao rakyat yang berorientasi ekspor p-2, sub elemen ketersediaan sarana produksi pertanian yang memadai p-3, sub elemen keterlibatan antar sektor dalam pengembangan kawasan perbatasan p-5, sub elemen jaminan pemerintah terhadap pengusahaan lahan perkebunan kakao rakyat p-6, sub elemen peremajaan dan penggantian tanaman kakao tua p-8 dan sub elemen perubahan tersedianya industri pengolahan kakao rakyat di Pulau Sebatik p-10. Perubahan terhadap keenam elemen akan memberikan pengaruh terhadap elemen perubahan yang lain serta memiliki ketergantungan terhadap elemen perubahan dalam sistem.

5.5.3. Kelembagaan Pendukung