101
a b
Gambar 29. Indeks keberlanjutan a dan atribut yang sensitif mempengaruhi keberlanjutan dimensi pertahanan dan keamanan b
Sebagai wilayah yang berbataan darat dan laut, sarana dan prasarana pertahanan keamanan sangat dibutuhkan untuk menjaga keamanan dan kedaulatan
Pulau Sebatik. Pos-pos pengawasan perbatasan PAMTAS di Pulau Sebatik saat ini telah disiapkan dan dibangun, namun jumlahnya hanya 4 titik masih terbatas
dan belum sesuai dengan keperluan pertahanan keamanan serta belum didukung oleh alat pertahanan yang memadai. Selain itu batas atau patok perbatasan antar
negara terutama di darat belum jelas dan pada masa yang akan datang akan bisa memicu perebutan tapal batas negara, seperti yang terjadi selama ini terutama di
wilayah laut. Sarana dan prasarana pertahanan dan keamanan di kawasan perbatasan ini perlu dibenahi untuk memberikan ketenangan dan suasana kondusif
bagi masyarakat dalam berusahatani dan untuk pengembangan Pulau Sebatik sebagai beranda depan negara.
5.7.8. Analisis Monte Carlo
Analisis Monte Carlo dilakukan untuk menilai dimensi ketidakpastian dalam MDS. Hasil analisis Monte Carlo menunjukkan bahwa pada tingkat
kepercayaan 95 persen untuk masing-masing dimensi tidak banyak perbedaan selisihnya relatif kecil. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa simulasi
menggunakan RAP-COCOA SEBATIK MDS memiliki tingkat kepercayaan
Leverage of Attributes
2.42 1.82
3.38 3.81
3.83 4.75
4.20 1.19
2.04
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5 5
Peran masyarakat dalam pengamanan kawasan perbatasan Konflik dan perebutan wilayah perbatasan
Aktivitas penyelundupan barang dari dan ke tawau Pelanggaran batas wilayah oleh negara tetangga
Pos pengamanan perbatasan PAMTAS Sarana dan prasarana pertahanan dan keamanan
Sarana dan prasarana lintas batas Kesepakatan garis batas negara
Aktivitas penjagaan kawasan perbatasan
A tt
ri b
u te
Root M ean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100
RAP-SEBATIK Ordination
36.39
DOWN UP
BAD GOOD
-60 -40
-20 20
40 60
20 40
60 80
100 120
Sebatik Sustainability O
th e
r D
is ti
n g
is h
in g
F e
a tu
re s
102
tinggi Kavanagh dan Pitcher, 2004. Perbedaan atau selisih nilai indeks keberlanjutan antara MDS dan Monte Carlo tertera pada Tabel 28.
Tabel 28. Perbedaan indeks keberlanjutan antara RAP-COCOA SEBATIK MDS dengan Monte Carlo
pada masing-masing kelas kesesuaian lahan S2 dan S3
Indeks keberlanjutan
MDS Monte carlo
Pebedaan selisih Dimensi keberlanjutan
S2 S3
S2 S3
S2 S3
Ekologi 40,75
36,78 40,22
36,67 0,53
0,11 Ekonomi
48,58 44,87
47,86 45,38
0,72 0,51
Sosial budaya 75,20
75,20 73,27
73,27 1,93
1,93 Infrastruktur dan teknologi
40,49 32,96
40,99 34,33
0,50 1,37
Hukum dan kelembagaan 36,39
36,39 37,38
37,38 0,99
0,99 Pertahanan dan keamanan
36,39 36,39
37,05 37,05
0,66 0,66
Perbedaan atau selisih antara indeks keberlanjutan MDS dan Monte Carlo relatif kecil menunjukkan bahwa RAP-COCOA SEBATIK yang menggunakan
beberapa atribut tersebut: 1 kesalahannya relatif kecil dalam pemberian skoring pada setiap atribut, 2 relatif rendah kesalahan variasi pemberian skoring karena
perbedaan opini, 3 stabilitas MDS tinggi, 4 kesalahan dalam memasukkan data atau data hilang dapat dihindari, 5 nilai S-stress yang tinggi dapat dihindari, 6
sistem yang dikaji mempunyai tingkat kepercayaan tinggi, dan 7 RAP-COCOA SEBATIK
cukup baik sebagai salah satu alat evaluasi peningkatan produktivitas lahan berkelanjutan perkebunan kakao rakyat di kawasan perbatasan.
Hasil analisis dengan RAP-COCOA SEBATIK menunjukkan bahwa setiap atribut cukup akurat, yang terlihat dari nilai stress berkisar antara 0,127 - 0,139
dan nilai determinasi R
2
antara 0,950 - 0,952 Tabel 29. Nilai tersebut cukup memadai berdasarkan pendapat Fisheries 1999 yang menyatakan bahwa nilai
stress kurang dari 0,25 dan nilai R
2
mendekati 1,0 cukup akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk model sosial apabila R
2
lebih dari 80 persen sudah sangat baik. Nilai stress dan R
2
dari enam dimensi keberlanjutan selengkapnya tertera pada Tabel 29. Besarnya nilai stress antara 0,127 - 0,133 0,25
menunjukkan bahwa ketepatan konfigurasi titik-titik goodness of fit model yang dibangun untuk keberlanjutan dari 6 dimensi dapat mempresentasikan model yang
baik dan sudah menggunakan peubah-peubah yang baik dan cukup akurat Kavanagh dan Pitcher, 2004. Nilai R
2
antara 0,950 - 0,952 menunjukkan bahwa
103
model yang menggunakan peubah-peubah saat ini sudah menjelaskan 95,00 - 95,20 dari model yang ada dan cukup akurat Fisheries, 1999.
Tabel 29. Nilai stress dan R
2
dimensi keberlanjutan perkebunan kakao rakyat di kawasan perbatasan Pulau Sebatik
Dimensi keberlanjutan Parameter
dan kelas kesesuaian
lahan
Ekologi Ekonomi
Sosial budaya
Infrastruktur dan teknologi
Hukum dan kelembagaan
Hankam
Stress:
S2 0,141
0,134 0,127
0,138 0,139
0,139 S3
0,139 0,135
0,127 0,134
0,139 0,139
R
2
:
S2 0,951
0,950 0,952
0,950 0,951
0,951 S3
0,952 0,952
0,952 0,952
0,951 0,951
104
5.8. Model Peningkaan Produktivitas Lahan Berkelanjutan Perkebunan Kakao Rakyat di Kawasan Perbatasan
Penyusunan model peningkatan produktivitas lahan berkelanjutan perkebunan kakao rakyat di kawasan perbatasan Pulau Sebatik dilakukan dengan
menggunakan analisis prospektif. Analisis prospektif digunakan untuk mendapatkan skenario peningkatan produktivitas lahan berkelanjutan perkebunan
kakao rakyat pada masa yang akan datang, dengan cara menentukan faktor-faktor kunci yang berpengaruh terhadap kinerja sistem.
Untuk mendapatkan faktor kunci dalam menyusun model dilakukan melalui tiga tahapan kegiatan yaitu 1 menentukan faktor kunci yang diperoleh
dari atribut-atribut yang sensitif mempengaruhi indeks keberlanjutan peningkatan produktivitas lahan kondisi saat ini existing condition, 2 mengidentifikasi
faktor kunci di masa depan yang diperoleh dari analisis kebutuhan need analysis dari semua pihak yang berkepentingan, dan 3 melakukan kombinasi tahap satu
dan dua untuk memperoleh faktor kunci gabungan antara kondisi saat ini existing condition
dan analisis kebutuhan need analysis.
5.8.1. Indeks Keberlanjutan