4
kegiatan peningkatan produktivitas lahan berkelanjutan untuk pengembangan komoditas pertanian unggulan secara holistik yang memadukan aspek ekologi,
ekonomi, sosial budaya, infrastruktur dan teknologi, hukum dan kelembagaan serta pertahanan dan keamanan.
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian untuk meningkatkan produktivitas lahan berkelanjutan perkebunan kakao rakyat di kawasan perbatasan Kalimantan Timur-
Malaysia, dengan studi kasus di Pulau Sebatik. Tujuan spesifiknya adalah: a
Mempelajari kesesuaian lahan untuk tanaman kakao. b
Mempelajari kesenjangan produktivitas lahan dan kendala yang dihadapi. c
Mempelajari status keberlanjutan produktivitas lahan perkebunan kakao rakyat.
d Mengidentifikasi kebutuhan stakeholders untuk peningkatan produktivitas
lahan berkelanjutan perkebunan kakao rakyat. e
Memformulasikan arahan kebijakan peningkatan produktivitas lahan berkelanjutan perkebunan kakao rakyat.
1.3. Kerangka Pemikiran
Sektor pertanian merupakan salah satu peluang untuk meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan sebagai
salah satu kawasan perbatasan negara di Kalimantan Timur. Pengembangan berbagai komoditas pertanian di kawasan ini sangat memungkinkan, namun
demikian faktor pembatas kualitas lahan perlu mendapatkan sentuhan inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas hasil tanaman.
Keadaan biofisik lahan untuk pengembangan pertanian di Pulau Sebatik diasosiasikan sebagai lahan-lahan kritis yang rentan terhadap kerusakan lahan
akibat erosi, dan produktivitas tanah relatif rendah. Berbagai masalah yang dihadapi untuk pengembangan komoditas unggulan di kawasan ini antara lain
adalah: a keterbatasan air tahunan, b terjadinya degradasi lahan akibat erosi pada lahan perbukitan dan lahan miring, yang mengakibatkan makin menurunnya
kesuburan tanah [lapisan tanah menipis, agregat tanah tidak stabil],
5
c pengelolaan sistem pertanaman cropping system, pengelolaan tanah dan air di tingkat petani belum memadai. Permasalahan tersebut terkait dengan tingkat
penguasaan petani terhadap teknologi budidaya komoditas unggulan, dan konservasi tanah serta air yang relatif kurang memadai.
Komoditas unggulan tanaman perkebunan di kawasan Pulau Sebatik diusahakan untuk keperluan pasar ekspor ke Sabah Malaysia. Akses pasar yang
sangat baik merupakan faktor pendorong bagi masyarakat untuk mengusahakan tanaman perkebunan di kawasan tersebut.
Permintaan komoditas kakao dari Pulau Sebatik untuk tujuan ekspor semakin tinggi, tetapi tidak diimbangi dengan
kualitas hasil mutu rendah, sehingga harganya relatif rendah di pasar Malaysia. Produktivitas hasil kakao dari kawasan ini semakin menurun yang disebabkan
antara lain oleh umur tanaman sudah tua, serangan hama penyakit, dan produktivitas lahan yang semakin menurun.
Lahan pertanian untuk perkebunan kakao rakyat di Pulau Sebatik pada umumnya belum dikelola dengan baik Abubakar, 2004; Samudra, 2005; BPTP
Kaltim, 2007. Masalah lain adalah teknologi yang tersedia bagi pengembangan lahan kering marginal ini umumnya memerlukan input tinggi, masih kurangnya
informasi potensi sumberdaya lahan, terbatasnya sumberdaya manusia, terbatasnya modal, belum didukung oleh kelembagaan usahatani yang memadai
dan terbatasanya infrastruktur. Oleh karena itu dengan berbagai permasalahan perkebunan kakao rakyat
di kawasan perbatasan tersebut yang melandasi pentingnya penelitian peningkatan produktivitas lahan berkelanjutan untuk perkebunan kakao rakyat yang
memadukan berbagai aspek keberlanjutan. Penelitian ini sebagai salah satu upaya meningkatkan produktivitas komoditas unggulan dengan tetap menjaga
kelestarian sumberdaya alam setempat sehingga akan tetap dapat mendukung keberlanjutan usaha pertanian pada suatu kawasan. Dengan demikian akan
mendorong agribisnis komoditas unggulan pada suatu kawasan dan diharapkan akan mendukung ketersediaan pangan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan
membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan pendapatan asli daerah. Kerangka pemikiran penelitian tersebut secara ringkas disajikan pada Gambar 1.
6
Gambar 1. Kerangka pemikiran 1.4. Perumusan Masalah
Tanaman kakao merupakan komoditas pertanian unggulan dari Pulau Sebatik. Pengembangan perkebunan kakao rakyat di kawasan perbatasan Pulau
Sebatik ini menghadapi berbagai masalah yang kompleks dan multidimensi, terutama berkaitan dengan produktivitas dan mutu hasil kakao yang semakin
•
Ketersediaan pangan
•
Pendapatan masyarakat
•
Lapangan kerja
•
PAD
Perkebunan Kakao Rakyat
Produksi dan Mutu Rendah
Rekomendasi Peningkatan Produktivitas Lahan Berkelanjutan untuk Perkebunan Kakao Rakyat
di Kawasan Perbatasan Pulau Sebatik
Ekonomi
kelayakan finansial
Kesesuaian Lahan Kesenjangan dan kendala,
produktivitas lahan Kebutuhan stakeholders
Keberlanjutan Prospektif
Analisis
Identifikasi Faktor Berpengaruh
Data primer, sekunder dan pendapat pakar
Skenario
Berkelanjuta
n Ya
Tidak Kawasan Perbatasan Negara Sebagai
Kawasan Strategis Nasional
7
menurun. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk menjawab beberapa pertanyaan penelitian yaitu 1 apakah lahan usahatani kakao rakyat sesuai dengan
agroekologi kawasan setempat ? 2 bagaimana kesenjangan gap produktivitas lahan perkebunan kakao rakyat ? 3 apakah kendala
, perubahan yang diinginkan
dan kelembagaan pendukung yang terlibat dalam perkebunan kakao rakyat ? 4 seberapa besar tingkat keberlanjutan produktivitas lahan perkebunan kakao
rakyat ? 5 apa saja kebutuhan stakeholders untuk peningkatan produktivitas lahan berkelanjutan perkebunan kakao rakyat ? dan 6 bagaimana formulasi
rekomendasi kebijakan peningkatan produktivitas lahan berkelanjutan untuk perkebunan kakao rakyat di kawasan perbatasan Pulau Sebatik ?
1.5. Manfaat Penelitian