IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian  dilaksanakan  di  Pulau  Sebatik,  Kabupaten  Nunukan,  Provinsi Kalimantan  Timur  Gambar  4.  Wilayah  ini  berada  di  bagian  utara  Kabupaten
Nunukan,  yang  terletak  pada  koordinat  antara  117°35’20”  -  117°55’31”  Bujur Timur,  dan  3°57’58”  -  4°10’00”  Lintang  Utara. Daerah  tersebut di  sebelah  utara
berbatasan  langsung  dengan  Negara  Malaysia  Timur  Sabah,  sebelah  barat berbatasan  dengan  Selat  Nunukan,  sebelah  timur  dan  selatan  berbatasan  dengan
Selat  Makasar  Laut  Sulawesi.  Penelitian  dilaksanakan  bulan  Maret  hingga November 2009.
a                                          b                                          c
Gambar  4.  Lokasi  penelitian  Provinsi  Kalimantan  Timur  [a],  Pulau  Sebatik  dan sekitarnya [b], dan Pulau Sebatik [c]
4.2. Bahan dan Alat
Bahan  dan  alat  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  alat  survei biofisik dan sosial-ekonomi lapangan bor tanah, pH meter, Munsell Soil Color
Chart,  abney  level,  GPS ,  Altimeter,  kompas,  peta-peta,  bahan  kimia,  meteran,
tempat  sampel  tanah  dan  kuesioner  untuk  keperluan  wawancara  dengan responden.  Data  sekunder  yang  diperlukan  yaitu  a  data  iklim,  peta-peta
topografi,  tanah,  penggunaan  lahan,  administrasi,  zona  agroekologi,  arahan  tata ruang, penggunaan lahan, dan peta pendukung lain, dan b laporan-laporan yang
dikeluarkan  oleh  dinas  dan  instansi  terkait  Bappeda,  Dinas  Pertanian,  Dinas Peternakan, Dinas Perkebunan, BPTP Kaltim, BPP [Balai Penyuluhan Pertanian]
Sebatik dan Sebatik Barat.
Prov.Kaltim
36
4.3. Rancangan Penelitian
Metode  yang  digunakan dalam  penelitian  ini adalah  studi literatur,  survei lapangan,  analisis  tanah  di  laboratorium  dan  wawancara.  Survei  lapangan
dilakukan  untuk  mengumpulkan  data  biofisik  lahan  dan  sosial  ekonomi. Wawancara dilakukan untuk: a mengetahui permasalahan, peluang, harapan dan
pendapat  dari  stakeholders  yang  terkait  dengan  pengembangan  komoditas unggulan pertanian,  masalah lingkungan dan pola usahatani yang diterapkan; dan
b mengetahui pendapat pakar atau ahli tentang peningkatan produktivitas lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan khususnya perkebunan kakao rakyat
di kawasan perbatasan Pulau Sebatik.
4.4. Lingkup dan Rencana Kegiatan