Data sosial, ekonomi dan kelembagaan Potensi, peluang dan permasalahan

40 iii pemeliharaan gejala defisiensi hara, pemupukan, hama-penyakit dan cara pengendaliannya, pemangkasan Wahyudi dan Rahardjo,2008; iv produktivitas hasil; dan v pascapanen. Tabel 6. Parameter dan metode analisis tanah No. Parameter tanah sifat fisik, kimia, biologi Metode analisis 1. Tekstur 3 fraksi Pipet 2. Bobot isi g cm -3 Gravimetri 3. Porositas Gravimetri 4. Kemantapan agregat Metode ayakan basah 5. pH H 2 O Gelas elektrode 6. N-total Kjeldahl 7. P-total HCl 25 8. K-total HCl 25 9. P-tersedia ppm Bray I 10. K-tersedia cmol + kg -1 Morgan 11. Al-dd cmol + kg -1 Titrimetri, KCN 1N 12. KTK cmol + kg -1 Ekstrak NH 4 OAc pH 7 13. Kejenuhan Basa Ekstrak NH 4 OAc pH 7 14. C-organik Walkey and Black 15. C-microbial biomass ppm Fumigasi ekstraksi

4.5.3. Data sosial, ekonomi dan kelembagaan

Penentuan responden berdasarkan metode stratified random sampling. Walpole, 1995. Responden dikelompokkan berdasarkan mata pencaharian dan kontribusinya terhadap kegiatan pertanian. Pembagiannya meliputi petani, pedagang, tokoh masyarakat, penyuluh pertanian lapangan PPL, masyarakat, aparat desa dan kecamatan, lembaga penyedia modal, dan para pakarahli pertanian, pengelolaan lahan, dan perencanaankebijakan. Stakeholders yang menjadi responden meliputi: a masyarakat atau petani kakao 77 orang, pedagang pengumpul 4 orang, penyuluh pertanian lapangan PPL 5 orang, tokoh masyarakat 2 orang, aparat pemerintah desa dan kecamatan 3 orang. Jumlah responden tersebut dipilih secara acak sederhana, yang jumlahnya ditetapkan secara proporsional proporsional cluster random sampling ; b kalangan pakarahli yang dipilih secara sengaja purposive sampling berjumlah 6 orang. Responden dari kalangan ahli yang dipilih memiliki 41 kepakaran sesuai dengan bidang yang diteliti dengan kriteria: i mempunyai pengalaman sesuai dengan bidang yang diteliti, ii memiliki reputasi, kedudukanjabatan dalam kompetensinya sesuai dengan bidang yang diteliti, serta iii memiliki kredibilitas tinggi dan bersedia sebagai responden. Data dan informasi dari para pakar dilakukan dengan wawancara secara mendalam indepth interview, yang bersifat lebih teknis sesuai dengan pengalaman dan keahliannya.

4.5.4. Potensi, peluang dan permasalahan

Diskusi kelompok dilakukan pada saat dilakukan Participatory Rural Appraisal PRA. PRA merupakan cara belajar dari dan dengan masyarakat untuk menemukan, menganalisis, mengevaluasi kendala dan peluang pengembangan pertanian di wilayah setempat. PRA dilaksanakan dengan teknik wawancara langsung dengan kelompok focus group discussion yang terdiri dari kelompok tani, tokoh masyarakat, PPL, aparat desa, dan stakeholders yang dilaksanakan di empat tempat.

4.6. Formulasi Rekomendasi Kebijakan