yang bertugas mencatat jumlah ikan yang dipanen oleh setiap anggota, Pak Rohmat sebagai bendahara yang bertugas mencatat pendapatan yang diperoleh
dari masing-masing anggota kelompok tani LPPMPU, sedangkan Pak Misar bertugas untuk memasarkan hasil produksi atau output yang dihasilkan dari
anggota yang melakukan kegiatan pengusahaan ikan lele. Dilihat dari struktur organisasi pada kelompok tani LPPMPU, dari masing-
masing anggota hanya terdiri atas pemilik pengusahaan ikan lele dan satu orang tenaga kerja. Pemilik usaha bertindak sebagai pengawas, mengontrol kualitas
produk yang dihasilkan, serta melakukan kegiatan produksi, sedangkan para pekerja bertugas untuk membantu pemilik pengusahaan yaitu memelihara benih
sampai benih siap panen. Untuk penyerapan tenaga kerja pada kelompok tani LPPMPU sangat sederhana, karena karyawan yang membantu pemilik dalam
kegiatan produksi adalah masih kerabat atau saudara dari pemilik usaha. Berdasarkan analisis aspek manajemen, usaha ini dapat dikatakan layak
untuk dilaksanakan meskipun dengan struktur organisasi lini dan pembagian tugas yang sederhana.
6.4. Aspek Sosial dan Lingkungan
Usaha yang dijalankan oleh kelompok tani LPPMPU memberikan kontribusi pendapatan bagi anggota tersebut, karena dengan melakukan kegiatan
pengusahaan ikan lele, kehidupan dari kelompok tani LPPMPU dapat meningkatan pendapatan serta kehidupan yang sejahtera. Selain itu, keberadaan
kelompok tani LPPMPU tidak memberikan dampak buruk bagi kondisi lingkungan daerah sekitar proyek. Berbeda dengan kegiatan usaha perindustrian
yang menghasilkan limbah mengandung bahan kimia, dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.
Sikap masyarakat sangat terbuka dan mendukung dengan adanya pengusahaan ikan lele di sekitar lingkungan rumah warga. Hal ini dapat dilihat
dari ketertarikan warga sekitar untuk membuka pengusahaan ikan lele dengan memanfaatkan lahan di sekitar rumah. Namun permasalahan yang dihadapi oleh
petani pada saat penelitian, yaitu adanya keterbatasan modal yang dimiliki petani untuk memulai usaha barunya, serta kurang memiliki keterampilan untuk kegiatan
teknis budidaya ikan lele.
VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele, serta untuk mengetahui apakah
usaha yang dilakukan pada kelompok tani LPPMPU memperoleh keuntungan secara finansial. Analisis finansial dilakukan dengan menggunakan kriteria-
kriteria penilaian investasi yang terdiri dari Net Present Value NPV, Net Benefit and Cost Ratio
Net BC Ratio, Internal Rate Return IRR, dan Payback Period PP. Untuk menganalisis empat kriteria tersebut, digunakan arus kas untuk
mengetahui besarnya manfaat yang diterima dan biaya yang dikeluarkan oleh setiap anggota LPPMPU selama umur proyek yaitu 10 tahun. Penentuan umur
proyek tersebut berdasarkan umur ekonomis dari kolam yang digunakan untuk kegiatan produksi ikan lele, karena kolam merupakan aset yang paling penting
untuk menjalankan pengusahaan ikan lele tersebut.
7.1. Arus Pengeluaran dan Arus Penerimaan
Pada analisis kelayakan pengusahaan ikan lele pada Kelompok Tani LPPMPU tersebut perlu menghitung manfaat dan biaya yang digunakan dalam
pengusahaan ikan lele. Dalam perhitungan manfaat dan biaya pada analisis finansial menggunakan harga pasar yang berlaku di daerah tempat penelitian.
7.1.1. Arus Pengeluaran Outflow
Arus pengeluaran dalam analisis kelayakan finansial pengusahaan ikan lele pada kelompok tani LPPMPU terdiri dari biaya investasi dan biaya
operasional. Analisis biaya atau pengeluaran mencerminkan pengeluaran- pengeluaran yang akan terjadi selama masa proyek atau usaha yang dilaksanakan.
7.1.2. Biaya Investasi
Biaya investasi adalah biaya yang umumnya dikeluarkan pada awal kegiatan dan pada saat tertentu untuk memperoleh manfaat beberapa tahun
kemudian. Pengeluaran biaya investasi umumnya dilakukan satu kali atau lebih, sebelum bisnis berproduksi dan baru menghasilkan manfaat beberapa tahun
kemudian. Jadi biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan satu kali untuk memperoleh beberapa kali manfaat sampai secara ekonomis kegiatan bisnis itu