6.2.1. Lokasi Usaha
Pemilihan lokasi merupakan faktor penting dan sangat menentukan keberhasilan dalam pengusahaan ikan lele. Lokasi usaha pada kelompok tani
LPPMPU terletak di Kecamatan Babelan, Desa Kedung Pengawas, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Beberapa pertimbangan dalam pemilihan lokasi produksi
adalah sebagai berikut : 1
Ketersediaan bahan baku Bahan baku utama yang digunakan oleh kelompok tani LPPMPU adalah induk
dan benih ikan lele yang berkualitas. Anggota kelompok tani LPPMPU yang melakukan kegiatan pembenihan ikan lele memperoleh benih ikan lele berasal
dari anggota kelompok tani yang melakukan kegiatan pembesaran ikan lele, begitu juga sebaliknya. Petani yang melakukan kegiatan pembesaran ikan lele
memperoleh benih ikan lele yang akan dipelihara berasal dari petani yang melakukan kegiatan pembenihan ikan lele. Untuk harga induk ikan lele sebesar
Rp 50.000,00 per ekor untuk ukuran 1 kilogram, sedangkan harga benih ikan berkisar antara Rp 150,00 per ekor dengan ukuran 5-5,5 cm.
Untuk bahan baku lainnya yang diperlukan dalam kegiatan produksi, seperti pakan untuk benih dan induk ikan lele, plastik packing, bak sortir, ember, serokan,
pupuk kandang, dan garam diperoleh dari pedagang yang menjual kebutuhan produk perikanan, sedangkan untuk pakan alami seperti keong petani membelinya
dari orang yang menjual keong. Jadi petani LPPMPU tidak mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan baku untuk kegiatan usahanya.
2 Letak pasar yang dituju
Anggota kelompok tani LPPMPU menjual hasil panennya pada pengusahaan pembesaran ikan lele dan kepada pedagang pengumpul. Hal ini disebabkan karena
untuk menjual langsung kepada konsumen akhir seperti pedagang pengecer maupun restoran seafood, membutuhkan kontinuitas produksi yang belum dapat
dilakukan oleh kelompok tani LPPMPU, serta membutuhkan dana yang lebih besar untuk memasarkan hasil produknya sendiri. Sampai saat ini, para kelompok
tani LPPMPU hanya menjual hasil produknya kepada pedagang pengumpul dengan harga yang telah ditetapkan oleh pihak pedagang pengumpul yaitu Rp
10.000,00 per kilogramnya dengan isi 9-10 ekor per kilogram untuk ikan lele
ukuran konsumsi, sedangkan harga untuk benih ikan lele yang berumur 1 bulan sekitar Rp 150,00 per ekor. Dalam menjual hasil produksi ikan lele yang siap
panen, diantara kedua belah pihak yaitu petani dan pedagang pengumpul tidak ada batasan kuota dan jumlah ikan lele yang dapat dijual.
3 Tenaga listrik, sumber air, dan kondisi iklim
Tenaga listrik yang digunakan untuk kegiatan produksi ikan lele sudah menjangkau lokasi proyek, sehingga untuk penggunaan listrik tidak ada masalah
dalam menjalankan kegiatan budidaya ikan lele. Tenaga listrik yang digunakan dalam kegiatan budidaya ikan lele ini adalah untuk penerangan pada malam hari
dan untuk menyalakan mesin pompa yang digunakan untuk pengisian air kolam. Sementara itu untuk ketersediaan air dalam kegiatan budidaya ikan lele sangat
melimpah disekitar lokasi proyek. Pada kegiatan pembenihan ikan lele, air yang digunakan adalah air tanah, sedangkan untuk kegiatan pembesaran ikan lele petani
menggunakan air yang berasal dari pengairan irigasi yang dekat dengan lokasi usaha. Hal ini sangat membantu para petani dalam menjalankan usahanya, karena
sumber air yang digunakan langsung dari sumbernya, sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk penggunaan air yang harus dikeluarkan oleh petani
LPPMPU jika menggunakan air PAM. Air yang berasal dari pengairan irigasi untuk kegiatan budidaya ikan lele tidak mengandung bahan kimia atau logam,
sehingga para petani LPPMPU tidak perlu melakukan proses penyaringan air untuk menghilangkan kandungan bahan kimia dan logam. Kualitas air yang
memenuhi persyaratan untuk usaha pembenihan ikan lele diantaranya air tanah untuk pemijahan, pemeliharaan benih, dan kegiatan pembesaran ikan lele dengan
pH 7,3. Kondisi iklim daerah Kecamatan Babelan cukup mendukung untuk dilakukan pengusahaan ikan lele, suhu untuk kegiatan budidaya ikan lele berkisar
antara 27-32 C.
4 Fasilitas transportasi
Lokasi proyek kegiatan pengusahaan ikan lele terletak di perkampungan yang telah memiliki fasilitas jalan yang sudah dibeton. Untuk alat transportasi tersedia
ojek dan angkutan umum angkot. Untuk menuju lokasi kegiatan pengusahaan ikan lele dapat menggunakan mobil pribadi, ojek atau angkutan umum.
6.2.2 Proses Produksi