1 Adanya Cost Over Run kenaikan dalam biaya konstruksi. Biasanya untuk biaya
input seperti biaya untuk benih, pakan, dan peralatan. 2
Perubahan dalam perbandingan harga terhadap tingkat harga umum penurunan harga hasil produksi.
3 Adanya implementasi waktu. Biasanya disebabkan oleh keterlambatan pemesanan
dan penerimaan alat baru, masalah administrasi yang tidak terhindarkan, dan adanya teknik yang baru sehingga membutuhkan waktu untuk beradaptasi dalam penggunaan
teknik baru tersebut. 4
Kesalahan dalam memperkirakan hasil produksi.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Penelitian mengenai analisis kelayakan pengusahaan ikan lele diawali dengan banyaknya permintaan ikan lele ukuran konsumsi untuk para pedagang pecel lele baik di
daerah Bekasi maupun di luar daerah Bekasi seperti Jakarta. Bekasi merupakan salah satu sentra produksi ikan lele dan kondisi alam yang cocok untuk melakukan
pengusahaan ikan lele. Jawa Barat merupakan pasar yang potensial untuk melakukan pemasaran ikan lele. Hal ini menyebabkan adanya peluang pasar bagi para petani, baik
petani pembenihan maupun pembesaran ikan lele. Dalam melakukan kegiatan pengusahaan ikan lele masih banyak kendala yang
dihadapi oleh para kelompok tani di Kecamatan Babelan. Kendala yang dihadapi, yaitu adanya keterbatasan modal, karena petani ikan lele di Kecamatan Babelan masih
kekurangan lahan untuk memperluas skala usahanya, sehingga para petani membutuhkan modal agar pengusahaan ikan lele yang dilaksanakan dapat berkembang di masa yang
akan datang. Petani ikan lele belum mengusai secara teknis dalam melakukan kegiatan
budidaya ikan lele. Salah satu kegiatan tersebut, yaitu belum menerapkan pola tanam yang teratur, penebaran benih tidak sesuai dengan ukuran kolam, serta pemberian pakan
yang berlebihan, sehingga menyebabkan air menjadi keruh yang berakibat benih terserang penyakit. Selain itu, adanya fluktuasi harga yang menyebabkan biaya produksi
meningkat. Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka pentingnya melakukan analisis
kelayakan pengusahaan ikan lele ini adalah untuk melihat apakah pengusahaan ikan lele ini layak atau tidak untuk dilaksanakan serta apakah pengusahaan ikan lele tersebut dapat
mengembangkan skala usahanya di masa mendatang. Dalam melakukan studi kelayakan perlu memperhatikan aspek-aspek baik aspek non finansial maupun aspek finansial untuk
menentukan bagaimana keuntungan yang diperoleh dari pengusahaan ikan lele yang dilaksanakan. Aspek-aspek yang diteliti dalam pengusahaan ikan lele ini adalah aspek
pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial dan lingkungan, serta aspek finansial baik dalam kegiatan pembenihan maupun kegiatan pembesaran ikan lele.
Perhitungan aspek finansial menggunakan kriteria investasi yang digunakan untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu usaha yang dilaksanakan. Kriteria investasi
yang digunakan dalam perhitungan aspek finansial diantaranya NPV, Net BC, IRR, dan Payback Period
PP. Selain perhitungan kriteria investasi, juga digunakan analisis sensitivitas untuk mengetahui tingkat kepekaan kegiatan pengusahaan ikan lele terhadap
keadaan yang berubah-ubah. Dari hasil perhitungan aspek finansial, maka dapat diketahui seberapa besar keuntungan yang diperoleh oleh petani dalam melakukan kegiatan
pembenihan ikan lele maupun kegiatan pembesaran ikan lele. Alur pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.
• Peningkatan konsumsi ikan lele • Jakarta dan Jawa Barat sebagai pasar potensial
• Kandungan gizi ikan lele yang baik • Secara teknis mudah dibudidayakan
• Pertumbuhan ikan yang relatif cepat
Pengusahaan Pembenihan Ikan lele dan Pengusahaan Pembesaran Ikan Lele
Permasalahan yang dihadapi oleh petani ikan lele : 1.
Adanya permintaan ikan konsumsi yang meningkat, tetapi hasil produksi belum mencukupi. 2.
Tingkat kematian tinggi, karena adanya hama dan penyakit sehingga adanya keterbatasan benih.
3. Harga pakan ikan yang cenderung meningkat.
Analisis Kelayakan Usaha Ikan Lele
Analisis Non Finansial a.
Aspek Pasar b.
Aspek Teknis c.
Aspek Manajemen d.
Aspek Sosial dan lingkungan Analisis Kelayakan Finansial
a. Analisis NPV b. Analisis Net BC
c. Analisis IRR d. Analisis Pacback Period
Analisis Sensitivitas
Layak
Baik untuk diusahakan karena dapat memberikan keuntungan bagi para petani
yang berinvestasi dalam usaha tersebut. Tidak
Layak
Gambar 1
. Kerangka Operasional Penelitian
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Babelan pada Kelompok Tani LPPMPU yang terletak di Kampung Pangkalan Kali Gempar Rt 0403 No. 45, Desa Kedung
Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa di Kecamatan
Babelan merupakan salah satu sentra produksi yang membudidayakan ikan lele. Penelitian ini berlangsung selama satu bulan yaitu dari tanggal 01 September sampai
dengan 01 Desember 2009.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan pemilik pengusahaan ikan
lele. Data primer yang didapat mencakup biaya-biaya yang dikeluarkan selama umur proyek, yang terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional serta penerimaan dari
pengusahaan ikan lele. Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari studi literatur
berbagai buku, skripsi, internet, dan instansi terkait seperti Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi, serta Badan Pusat Statistik BPS.
4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Studi kasus atau penelitian kasus case study adalah penelitian tentang kasus subyek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan
personalitas Maxfield 1930 dikutip dari Nazir 2003. Subjek penelitian dapat berupa individu, kelompok, lembaga mau pun masyarakat. Tujuan studi kasus adalah untuk
memberikan gambaran secara detail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter- karakter yang khas dari kasus atau pun status individu yang kemudian dari sifat-sifat
tersebut akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum Nazir 2003. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan
satuan kasusnya adalah pengusahaan ikan lele dumbo di Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Data yang diperoleh berupa data
kuantitatif, data yang terkumpul lalu diolah dan disajikan dalam bentuk tabel yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Data kuantitatif dan informasi yang telah
dikumpulkan diolah menggunakan komputer program Microsoft Excel dan disajikan