Pemeliharaan Induk Kegiatan Pembenihan Ikan Lele

6.2.2 Proses Produksi

Proses produksi yang dilakukan oleh anggota kelompok tani LPPMPU sesuai dengan jenis pengusahaan ikan lele yang dilaksanakan oleh masing-masing anggota kelompok tani. Jenis kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tani LPPMPU diantaranya adalah kegiatan pembenihan sampai dengan pendederan, dan kegiatan pembesaran ikan lele untuk konsumsi.

6.2.2.1. Kegiatan Pembenihan Ikan Lele

Pada pengusahaan pembenihan ikan lele, kegiatan yang dilakukan adalah penebaran induk, pemeliharaan dan pemijahan induk untuk menghasilkan larva atau benih kecil yang berukuran 1 cm. Dalam kegiatan pembenihan ini menghasilkan benih yang baru menetas. Kegiatan pembenihan yang dilakukan adalah pemeliharaan induk dan teknik pembenihan seperti persiapan kolam, penebaran induk, proses pemijahan, pemeliharaan larva, pemanenan larva, dan penyeleksian larva.

1. Pemeliharaan Induk

Berhasilnya suatu usaha pembenihan sangat dipengaruhi oleh kedaaan induk penghasil benih itu sendiri. Apabila induk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik, maka benih yang dihasilkan pun akan memiliki kualitas yang baik begitu pula sebaliknya. Calon induk ikan lele yang dimiliki oleh kelompok tani LPPMPU harus memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan induk yang akan dipijahkan, untuk mendapatkan kualitas benih yang baik. Jumlah induk yang dimiliki oleh kelompok tani LPPMPU masing-masing anggota berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan jumlah pembelian induk yang dimiliki oleh petani, dan target produksi yang ingin dicapai untuk memenuhi permintaan di pasar. Permintaan ikan lele semakin meningkat, maka semakin banyak pula induk yang dimiliki serta semakin tinggi pula target produksi yang direncanakan. Induk ikan lele yang siap untuk dipijahkan adalah berumur 12 bulan dan diperkirakan sudah matang kelamin dengan berat 1 kilogram untuk induk betina, sedangkan untuk induk jantan dengan berat 1,25 kilogram. Jumlah telur fekunditas yang dihasilkan oleh ikan lele adalah 25.000 butir telur, dengan daya tetas telur Hatching RateHR 90 persen, sehingga menghasilkan telur yang dapat menetas sebanyak 22.500 butir, dan tingkat kematian Survival RateSR 88 persen, sehingga menghasilkan larva sebanyak 19.800 ekor larva. Walaupun jumlah larva yang dihasilkannya sedikit, ikan lele mempunyai frekuensi pemijahan yang relatif cepat. Hal ini terlihat dari rentang waktu antara pemijahan satu ke pemijahan berikutnya yaitu selama 3 bulan. Masa produktif ikan lele adalah 2 tahun, jika induk sudah berumur diatas 2 tahun maka induk harus segera diganti dengan induk baru. Hal ini dikarenakan induk yang sudah tidak produktif lagi tetap dipijahkan, maka kualitas benih yang dihasilkan akan menurun. Induk yang sudah tidak produktif lagi disebut dengan induk afkir, yang kemudian dapat dijual kembali untuk dikonsumsi. Dalam waktu 1 tahun ikan lele dapat memijah sebanyak 4 kali, jadi pemijahan terjadi 8 kali dalam masa produktif ikan lele. Pembudidaya ikan lele memberikan pakan bagi induk ikan lele agar induk dapat menghasilkan benih yang baik dan berkualitas. Jenis pakan yang diberikan pada induk ikan lele adalah pelet dengan merek hiprovit yang merupakan pelet kasar. Adapula pakan tambahan yang diberikan pada induk selain pelet yaitu berupa keong. Pemberian pakan ini dilakukan 3 kali dalam sehari yaitu pagi, sore, dan malam hari. Jumlah pakan yang diberikan dalam sehari rata-rata sebanyak 4 gram per ekor, sehingga dalam satu hari dapat menghabiskan pakan sebanyak 600 gram.

2. Teknik Pembenihan