Ditinjau dari jenis makanannya pakan alami ikan lele dumbo adalah binatang renik yang hidup di dasar mau pun di dalam air seperti jentik-jentik
nyamuk, larva serangga, anak-anak siput, kutu air, dan sisa bahan organik yang masih segar. Lele juga bersifat kanibal, yaitu makan sesama ikan yang ukurannya
lebih kecil bila kekurangan pakan Agriminakultura 2008.
2.3. Kegiatan Budidaya Ikan Lele
Dalam budidaya lele atau perikanan pada umumnya dikenal adanya subsistem atau kegiatan pembenihan termasuk didalamnya pemijahan, kegiatan
pendederan dan kegiatan pembesaran. Ketiga kegiatan tersebut saling berhubungan dalam melakukan pengusahaan ikan lele. Jika ada permasalahan
dalam suatu subsistem, maka akan berpengaruh terhadap subsistem lainnya. Pada saat ini sebagian besar petani ikan lele mulai memilih kegiatan yang lebih spesifik
seperti spesialisasi pembenihan, spesialisasi pendederan, dan spesialisasi pembesaran. Dengan demikian, peluang usaha budidaya ikan lele dari masing-
masing subsistem akan terbuka lebar, karena kegiatan pendederan dan pembesaran tidak akan dapat berjalan apabila tidak ada kegiatan pembenihan, dan
begitu juga sebaliknya kegiatan pembenihan tidak akan dapat berjalan jika tidak ada kegiatan pendederan dan pembesaran. Sehingga tidak ada masyarakat yang
akan mengkonsumsi ikan lele Agriminakultura 2008.
2.3.1. Kegiatan Pembenihan Ikan Lele
Secara umum pembenihan adalah kegiatan budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk
jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Kegiatan pembenihan bisa dilakukan di dalam ruangan tertutup atau di ruang terbuka di sekitar rumah.
Usaha budidaya ikan lele bermula dari kegiatan menghasilkan benih, untuk selanjutnya didederkan dan dibesarkan sampai mencapai ukuran konsumsi
Agriminakultura 2008. Tahapan dalam kegiatan pembenihan diawali dengan penyiapan media
unit pembenihan, manajemen atau pengelolaan induk yang baik, pemijahan, sampai dengan penetasan telur menjadi telur atau larva yang kemudian
dilanjutkan dengan usaha pemeliharaan larva sampai ukuran tertentu untuk
tahapan pendederan. Induk yang akan dipijahkan dipilih yang sudah matang kelamin dan umurnya tidak kurang dari satu tahun.
Menurut peternak ikan lele, ciri induk betina ikan lele yang telah siap untuk dipijahkan diantaranya bagian perut tampak membesar kearah anus dan jika
diraba terasa lembek, lubang kelamin berwarna kemerahan dan tampak agak membesar. Jika bagian perut secara perlahan diurut kearah anus, akan keluar
beberapa butir telur berwarna kekuning-kuningan dan ukurannya relatif besar, serta pergerakannya lamban dan jinak, sedangkan ciri-ciri induk ikan lele jantan
yang telah siap untuk dipijahkan diantaranya alat kelamin tampak jelas dan lebih runcing, warna tubuh agak kemerah-merahan, tubuhnya ramping dan gerakannya
lincah. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam kegiatan pemijahan ikan
lele. Saat ini dikenal 3 cara pemijahan, yaitu pemijahan secara alami, pemijahan semi alami, dan pemijahan buatan. Pemijahan alami diartikan sebagai pemijahan
yang dilakukan dengan cara induk tidak diberi rangsangan, sehingga memijah secara alami memijah dengan sendirinya di kolam pemijahan. Pemijahan semi
alami adalah pemijahan dengan cara induk diberi rangsangan dari kelenjar hipofisa atau hormon ovaprim agar terangsang untuk segera memijah dan
melakukannya secara alami atau memijah sendiri. Adapun pemijahan buatan adalah induk diberi rangsangan atau suntikan kelenjar hipofisa atau hormon
ovaprim , kemudian memijah secara buatan dengan bantuan manuasi. Untuk
diketahui, kelenjar hipofisa berada di kepala ikan di bawah otak, sementara ovaprim
merupakan hormon campuran GnRh dan Domperidone. Pada kelompok tani LPPMPU petani yang melakukan pengusahaan ikan
lele dalam kegiatan pembenihan atau pemijahan dengan cara pemijahan semi alami yaitu dengan menggunakan ovaprim dan aqua destilata. Teknik
pembenihan dilakukan dengan memilih terlebih dahulu induk ikan lele yang siap untuk dipijahkan, kemudian dari masing-masing induk ikan lele tersebut
disuntikkan ovaprim yang telah dicampur dengan aqua destilata. Setelah induk ikan lele disuntik dengan ovaprim maka ikan tersebut ditempatkan pada kolam
pemijahan yang telah disiapkan sebelumnya. Dalam waktu 24 jam induk ikan lele
tersebut akan menghasilkan telur sebanyak 25.000 butir telur yang terletak pada kakaban atau sarang telur.
Proses produksi pembenihan ikan lele terdiri dari beberapa tahap yaitu persiapan kolam, pemeliharaan induk, seleksi induk, penyuntikan, pemijahan
induk, penetasan telur, pemeliharaan larva, pencegahan dan pengobatan penyakit, pemanenan larva dan pengepakan. Pada kegiatan pembenihan ikan lele
menghasilkan benih yang telah berumur 15-17 hari yang berukuran 0,9-1,3 cm, yang kemudian akan dibesarkan pada kegiatan pendederan ikan lele.
2.3.2. Kegiatan Pendederan Ikan Lele