Pada analisis aspek lingkungan mempelajari bagaimana pengaruh bisnis tersebut terhadap lingkungan, apakah dengan adanya bisnis menciptakan lingkungan semakin baik
atau semakin rusak. Pada saat merancang atau menganalisis kegiatan investasi harus mempertimbangkan masalah dampak lingkungan yang merugikan. Pembangunan
kegiatan usaha pengolahan produk pertanian yang menghasilkan limbah dapat menimbulkan masalah jika penanganan terhadap limbah tidak dilakukan secara bijaksana
Nurmalina et al. 2009.
3.1.2.5. Aspek Finansial
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan proyek bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang
diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek untuk membayar kembali dana
tersebut dalam waktu yang telah ditentukan. Analisis finansial memiliki arti penting dalam memperhitungkan insentif bagi orang-orang yang turut serta dalam mensukseskan
pelaksanaan proyek, sebab tidak ada gunanya melaksanakan proyek yang menguntungkan dilihat dari sudut perekonomian secara keseluruhan jika para pembudidaya yang
menjalankan aktivitas produksi tidak bertambah baik keadaannya Kadariah et al. 1999.
3.1.3. Teori Biaya dan Manfaat
Dalam analisis proyek, tujuan-tujuan analisis harus disertai dengan definisi biaya- biaya dan manfaat-manfaat. Biaya dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
mengurangi suatu tujuan, dan suatu manfaat adalah segala sesuatu yang membantu tujuan Gittenger 1986. Biaya dapat juga didefinisikan sebagai pengeluaran atau korbanan yang
dapat menimbulkan pengurangan terhadap manfaat yang diterima. Biaya yang diperlukan suatu proyek dapat dikategorikan yang diantaranya biaya modal, biaya operasional dan
biaya lainnya seperti pajak, bunga dan pinjaman. Manfaat juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat menimbulkan kontribusi
terhadap suatu proyek. Manfaat proyek dapat dibedakan menjadi manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Manfaat langsung adalah manfaat yang secara langsung dapat
diukur dan dirasakan sebagai akibat dari investasi, seperti peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja. Manfaat tidak langsung, yaitu manfaat yang secara nyata diperoleh
dengan tidak langsung dari proyek dan bukan merupakan tujuan utama proyek, seperti rekreasi.
3.1.4. Analisis Finansial
Analisis finansial adalah suatu analisis proyek dimana proyek dilihat dari sudut badan-badan atau orang-orang yang menanam modalnya dalam proyek atau yang
berkepentingan langsung dalam proyek. Analisis finansial memiliki arti penting dalam memperhitungkan insentif bagi orang-orang yang turut serta dalam mensukseskan
pelaksanaan proyek, sebab tidak ada gunanya melaksanakan proyek yang menguntungkan dilihat dari sudut perekonomian secara keseluruhan jika para pembudidaya yang
menjalankan aktivitas produksi tidak bertambah baik keadaannya Kadariah et al. 1999. Salah satu untuk melihat kelayakan dari analisis finansial adalah menggunakan
metode cash flow analysis Gittinger 1986. Analisis kelayakan finansial merupakan ukuran yang dipakai untuk menyatakan layak tidaknya suatu proyek dilaksanakan.
Beberapa kriteria yang dipakai dalam penilaian kelayakan adalah Nilai Bersih Sekarang
Net Present Value, Rasio Manfaat Biaya Bersih Net Benefit and Cost Rasio, Tingkat
Pengembalian Investasi Internal Rate of Return dan Masa Pengembalian Investasi Payback Period.
1 Net Present Value NPV
Menurut Nurmalina et al. 2009, suatu bisnis dapat dinyatakan layak jika jumlah seluruh manfaat yang diterimanya melebihi biaya yang dikeluarkan. Selisih antara
manfaat dan biaya disebut dengan manfaat bersih atau arus kas bersih. Net Present Value atau nilai kini manfaat bersih adalah selisih antara total present value manfaat dengan
total present value biaya, atau jumlah present value dari manfaat bersih tambahan selama umur bisnis. Nilai yang dihasilkan oleh perhitungan NPV adalah dalam satuan mata uang
Rp Nurmalina et al. 2009.
2 Net Benefit and Cost Ratio Net BC Ratio
Net BC Ratio adalah rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan
manfaat bersih yang bernilai negatif. Dengan kata lain, manfaat bersih yang menguntungkan bisnis yang dihasilkan terhadap satu satuan kerugian dari bisnis tersebut.
Suatu bisnis atau kegiatan investasi dapat dikatakan layak apabila Net BC lebih besar dari satu, dan dikatakan tidak layak bila Net BC lebih kecil dari satu Nurmalina et al.
2009.
3 Internal Rate of Return IRR
Menurut Nurmalina et al. 2009, kelayakan bisnis juga dinilai dari seberapa besar pengembalian bisnis terhadap investasi yang ditanamkan. Hal ini ditunjukkan
dengan mengukur besaran Internal Rate of Return IRR. IRR adalah tingkat discount rate
DR yang menghasilkan NPV sama dengan nol. Besaran yang dihasilkan dari perhitungan ini adalah dalam satuan persentase . Suatu bisnis dikatakan layak apabila
IRR-nya lebih besar dari opportunity cost of capital-nya DR. Pada umumnya dalam menghitung tingkat IRR dilakukan dengan mengunakan
metoda interpolasi di antara tingkat discount rate yang lebih rendah yang menghasilkan NPV positif dengan tingkat discount yang lebih tinggi yang menghasilkan NPV negatif
Nurmalina et al. 2009.
4 Payback Period PP
Payback period atau tingkat pengembalian investasi adalah salah satu metode
dalam menilai kelayakan suatu usaha yang digunakan untuk mengukur periode jangka waktu pengembalian modal. Semakin cepat modal itu dapat kembali, semakin baik suatu
proyek untuk diusahakan karena modal yang kembali dapat dipakai untuk membiayai kegiatan lain Husnan dan Suwarsono 2000.
3.1.5. Analisis Sensitivitas