Kelayakan Analisis Finansial Pengusahaan Pembesaran Ikan Lele Pada Kelompok Tani LPPMPU

7.3.2. Kelayakan Analisis Finansial Pengusahaan Pembesaran Ikan Lele Pada Kelompok Tani LPPMPU

Pada pengusahaan pembesaran ikan lele kelompok tani LPPMPU investasi yang ditanamkan dalam pengusahaan ini berasal dari modal sendiri. Tingkat suku bunga yang digunakan adalah sebesar 7 persen, berdasarkan tingkat suku bunga deposito Bank Indonesia bulan Desember 2009 pada saat melakukan penelitian di kelompok tani LPPMPU. Perhitungan kelayakan finansial ini menggunakan manfaat bersih yang diperoleh dari selisih antara biaya dan manfaat setiap tahunnya dengan dikurangi pajak berdasarkan jumlah manfaat bersih yang dihasilkan benefit. Tarif pajak yang digunakan berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia tentang Perpajakan No. 36 Tahun 2008 yaitu sebesar 28 persen. Analisis kelayakan finansial dilihat dari kriteria nilai NPV, Net BC, IRR, dan Payback Periode. Hasil perhitungan analisis kelayakan finansial pada pengusahaan pembesaran ikan lele kelompok tani LPPMPU Tabel 11. Berdasarkan hasil perhitungan analisis kelayakan finansial pada pengusahaan pembesaran ikan lele diperoleh nilai NPV lebih besar dari nol yaitu sebesar Rp 64,722,045.98, sehingga pengusahaan pembesaran ikan lele ini dapat dikatakan layak untuk diusahakan. Nilai pada NPV yang diperoleh kelompok tani LPPMPU pengusahaan pembesaran ikan lele menunjukkan manfaat bersih yang diterima pada tingkat suku bunga yang berlaku yaitu sebesar 7 persen, sedangkan nilai Net BC yang diperoleh pada pengusahaan pembesaran ikan lele adalah sebesar 2 dimana nilai Net BC lebih besar dari nol sehingga pengusahaan ikan lele ini layak untuk dilaksanakan. Net BC sama dengan 2 berarti setiap satu rupiah biaya yang telah dikeluarkan selama umur proyek menghasilkan 2 rupiah manfaat bersih. Nilai IRR yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan analisis kelayakan finansial pada pengusahaan pembesaran ikan lele yaitu sebesar 20 persen lebih besar dari discount factor yang berlaku yaitu 7 persen. Hal ini berarti pengusahaan pembesaran ikan lele layak untuk dilaksanakan dengan tingkat pengembalian internal sebesar 20 persen, sedangkan periode yang diperlukan untuk mengembalikan semua biaya investasi adalah 1,5 tahun Lampiran 7. Tabel 11. Kelayakan Finansial Pengusahaan Pembesaran Ikan Lele Pada Kelompok Tani LPPMPU No Kriteria Investasi Hasil 1. NPV 64,722,045.98 2. Net BC 2 3. IRR 20 4. Payback Period 1,5 Tahun 7.4. Perbandingan Hasil Kelayakan Pengusahaan Pembenihan dan Pembesaran Ikan Lele Pada Kelompok Tani LPPMPU Pada pengusahaan pembenihan dan pembesaran ikan lele layak untuk dilaksanakan. Tetapi untuk melihat jenis pengusahaan mana yang paling menguntungkan untuk dilaksanakan, dapat dilihat dari perbandingan hasil kelayakan finansial pengusahaan pembenihan dan pembesaran ikan lele pada kelompok tani LPPMPU Tabel 12. Tabel 12 . Perbandingan Hasil Kelayakan Finansial Pengusahaan Pembenihan dan Pembesaran Ikan Lele Kelompok Tani LPPMPU No Kriteria Investasi Hasil Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Pengusahaan Pembesaran Ikan Lele 1. NPV 90,708,028.61 64,722,045.98 2. Net BC 2,82 2 3. IRR 35 20 4. Payback Period 1,45 Tahun 1,5 Tahun Berdasarkan Tabel 12. menunjukkan bahwa pada pengusahaan pembenihan ikan lele merupakan pengusahaan yang memberikan keuntungan paling besar bila dibandingkan dengan pengusahaan pembesaran ikan lele. Hal ini terlihat dari hasil analisis finansial, nilai NPV pada pengusahaan pembenihan ikan lele lebih besar bila dibandingkan dengan pengusahaan pembesaran ikan lele. Demikian juga dengan nilai Net BC dan IRR, pada pengusahaan pembenihan ikan lele menghasilkan nilai Net BC dan nilai IRR yang lebih besar dari pada pengusahaan pembesaran ikan lele yaitu sebesar 2,82 dan 35 persen. Pada masa pengembalian biaya investasi payback period pengusahaan pembenihan lebih cepat bila dibandingkan dengan pengusahaan pembesaran ikan lele yaitu selama 1,45 tahun.

7.5. Kelayakan Analisis Pengembangan Pengusahaan Ikan Lele Pada Kelompok Tani LPPMPU