Gambar 5.
Alur Proses Produksi Pendederan Ikan Lele Pada Kelompok Tani LPPMPU
6.2.2.3. Kegiatan Pembesaran Ikan Lele
Hasil pendederan ikan lele yang berukuran 5-5,5 cm belum dapat untuk dijadikan ikan konsumsi. Ikan seukuran ini harus dipelihara lagi untuk tahapan
pembesaran sampai mencapai ukuran layak konsumsi, yakni minimal 250 gram per ekor atau 9-10 ekor per kilogram. Oleh karena itu bibit lele masih perlu
dipelihara atau dibesarkan lagi agar menjadi ikan lele dumbo yang siap konsumi. Pembesaran ikan lele pada kelompok tani LPPMPU adalah kegiatan yang
dilakukan dengan menebarkan benih ukuran 5-5,5 cm yang berumur 3 sampai dengan 4 minggu. Lama pemeliharaan ikan lele adalah rata-rata 3 bulan, dapat
menghasilkan ikan lele konsumsi berbobot 250-300 gram per ekor atau 9-10 ekor per kilogram. Pada kegiatan pembesaran, jumlah benih yang ditebar adalah
sebanyak 4.000 ekor per m
2
dengan luasan kolam rata-rata 4 x 10 m
2
. Panen dilakukan selama 3 bulan sekali, sehingga dalam setahun petani dapat melakukan
penen sebanyak 4 kali. Pembesaran ikan lele yang dilakukan oleh kelompok tani LPPMPU ada
yang menggunakan kolam tanah dan kolam semen. Sistem pengairan yang dilakukan adalah secara teknis yaitu sumber air yang berasal dari saluran air
irigasi. Kolam seperti ini mudah dikelola karena air tersedia sepanjang tahun. Adapun proses kegiatan pembesaran ikan lele pada kelompok tani LPPMPU
dilakukan dengan teknik sebagai berikut :
Persiapan Kolam
Penebaran Benih
Pemeliharaan Benih
Pemanenan Benih
a Persiapan Kolam Pembesaran
Sebelum penebaran benih, kolam harus dipersiapkan terlebih dahulu. Kolam dikeringkan beberapa hari sampai permukaan dasar kolam kering dan
retak-retak kolam tanah. Tujuannya untuk membunuh hama atau bibit-bibit penyakit yang ada di kolam tersebut dan untuk memudahkan pengolahan tanah
dasar kolam. Kolam dikeringkan selama 3-4 hari. Langkah selanjutnya adalah memupuk tanah dasar kolam untuk menumbuhkan makanan alami. Pupuk yang
digunakan adalah pupuk organik yaitu pupuk kandang yang terbuat dari kotoran ayam dengan dosis 500 gram per m
2
. Pemberian pupuk dilakukan dengan cara disebar sampai merata pada dasar kolam. Setelah pemberian pupuk selesai, maka
kegiatan selanjutnya adalah pengisian kolam yang dilakukan secara bertahap agar pupuk bereaksi dengan sempurna. Pengisian kolam pada tahap pertama adalah
setinggi 70 cm, dan kolam didiamkan selama 2 hari. Setelah kolam didiamkan selama 2 hari, maka dilakukan pengisian kolam tahap ke 2 dengan ketinggian
kolam hingga mencapai 150 cm. b
Penebaran Larva Penebaran benih dapat dilakukan setelah dipastikan kolam benar-benar
telah siap untuk digunakan. Benih dapat ditebar pada waktu pagi atau sore hari saat suhu rendah. Hal ini bertujuan untuk menghindari tingkat kematian yang
tinggi karena ikan stress. Jumlah benih ikan yang akan ditebar pada kolam pembesaran adalah sebanyak 4.000 ekor per m
2
, dengan ukuran 5-5,5 cm. c
Pemeliharaan Untuk memacu pertumbuhan pada benih ikan lele, selama pemeliharaan
ikan lele diberi pakan tambahan. Pakan yang diberikan berupa pakan buatan dan pakan alami. Pakan buatan yaitu pelet yang bermerek hiprovit 782, dosis yang
diberikan dalam satu hari adalah 1 gram per ekor, harga pelet hiprovit 782 per kilogram adalah Rp 6.500,00. Pelet hiprovit 782 diberikan pada benih yang telah
berumur satu bulan, hal ini dikarenakan disesuaikan dengan bukaan mulut benih ikan lele, sedangkan ikan lele yang sudah berumur 2 bulan pakan yang diberikan
berupa pelet kasar yang bermerek hiprovit. Dosis yang diberikan dalam satu hari
untuk pelet kasar adalah 3 gram per ekor. Harga pelet kasar adalah Rp 4.500,00 per kilogram. Pakan yang diberikan selain pelet buatan, benih ikan lele yang telah
berumur 2 bulan dapat juga diberi pakan alami yaitu keong, dalam satu hari menghabiskan 1 karung keong. Harga keong per kilogram adalah Rp 10.000,00.
Pemberian pakan dilakukan 3 kali dalam satu hari yaitu pagi, siang dan malam hari.
Selain pemberian pakan, pengontrolan kualitas air harus diperhatikan. Pergantian air dilakukan 2 minggu sekali, hal ini bertujuan agar ikan tidak
terserang penyakit akibat dari sisa-sisa makan yang mengendap menjadi racun. Dalam proses pemeliharaan harus dilakukan pengontrolan kolam untuk
menghindari serangan hama dan penyakit. Hama biasanya menyerang pada kolam pembesaran. Pencegahan dapat dilakukan dengan membersihkan sekitar kolam
dari semak-semak yang dapat dijadikan sarang ular atau hama lainnya. Lama pemeliharaan ikan lele di kolam pembesaran adalah selama 3 bulan.
d Pemanenan
Pemanenan merupakan bagian akhir dari kegiatan pembesaran. Setelah ikan dipelihara selama 3 bulan, maka ikan tersebut siap untuk di panen sesuai
dengan ukuran ikan konsumsi yaitu 9-10 ekor per kilogram. Proses pemanenan dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Pada proses kegiatan panen, yang
melakukan panen adalah para pedagang pengumpul. Ikan yang telah dipanen langsung dimasukkan pada drum-drum plastik yang telah disiapkan oleh pedagang
pengumpul. Dalam satu kali proses produksi petani dapat memanen ikan lele sebanyak 350 kilogram per kolam, dengan harga per kilogramnya adalah Rp
10.000,00. Adapun alur proses produksi pada kegiatan pendederan ikan lele dapat dilihat pada Gambar 6.
Dari hasil analisis terhadap aspek teknis, dapat dikatakan bahwa pengusahaan ikan lele yang dilakukan oleh kelompok tani LPPMPU layak untuk
dilaksanakan. Dalam hal ini tidak ada masalah yang dapat menghambat jalannya kegiatan pengusahaan ikan lele.
Gambar 6. Alur Proses Produksi Pembesaran Ikan Lele Pada Kelompok Tani
LPPMPU
6.3. Aspek Manajemen
Aspek manajemen pada dasarnya menilai para pengelola proyek dan struktur organisasi yang ada. Pengusahaan ikan lele di Kecamatan Babelan
merupakan kelompok tani yang dinamakan dengan Lembaga Pemberdayaan Pemuda dan Masyarakat Peduli Umat LPPMPU yang didirikan pada tahun 2004.
Pada saat ini anggota kelompok tani LPPMPU yang aktif dalam pengusahaan ikan lele hanya 4 orang. Struktur organisasi pada kelompok tani LPPMPU di
Kecamatan Babelan dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 7. Struktur Organisasi Pada Kelompok Tani LPPMPU
Pada masing-masing petani, untuk struktur organisasi sangat sederhana yaitu Pak Sumirta sebagai ketua dari kelompok tani LPPMPU dan dibantu oleh
anggota lainnya yang melakukan pengusahaan ikan lele yang diantaranya Pak H. Marjani sebagai sekretaris, Pak Rohmat sebagai bendahara, dan Pak Misar sebagai
memasarkan ikan yang siap untuk dipanen. Ketua kelompok tani LPPMPU adalah Pak Sumirta sebagai ketua dari kelompok tani LPPMPU yang bertugas
mengawasi dan membantu para anggotanya dalam kegiatan pengusahaan ikan lele, Pak Sumirta dibantu oleh anggotanya yaitu Pak H. Marjani sebagai sekretaris
Persiapan Kolam
Penebaran Benih
Pemeliharaan Pemanenan
Ketua Kelompok Tani LPPMPU
Pak Sumirta Sekretaris : Pak H. Marjani
Bendahara : Pak Rohmat Pemasaran : Pak Misar