dalam satu hari. Pemberian pakan dilakukan 3 hari sekali yaitu pada pagi hari, siang hari dan malam hari.
e Pemanenan Larva
Larva dipelihara selama 15 – 17 hari dari awal penetasan telur. Larva ikan lele akan muncul kepermukaan air di setiap pinggir sudut kolam. Pemanenan larva
dilakukan pada pagi hari atau sore hari mulai pukul 07.00 atau 16.00 WIB. Proses pemanenan tergantung dengan jenis kolam yang digunakan. Jika kolam yang
digunakan adalah terpal plastik, cara pemanenannya adalah dari sudut plastik diangkat sehingga secara perlahan-lahan air dalam plastik mengalir ke bagian
yang rendah bawah. Maka larva akan berkumpul pada satu sudut yang rendah, sehingga dengan mudah larva dipindahkan ke tempat bak penampungan
sementara untuk dihitung. Setelah dihitung, larva tersebut ditebar pada kolam pendederan yang telah disiapkan dengan ukuran yang sama besar. Adapun alur
proses teknik pembenihan dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Alur Teknik Pembenihan Ikan Lele Pada Kelompok Tani LPPMPU
6.2.2.2. Kegiatan Pendederan Ikan Lele
Pendederan merupakan pembesaran larva sampai ukuran tertentu untuk dipelihara pada tahap pembesaran atau untuk dijual kepada peternak pembesaran.
Ukuran siap jual dari kegiatan pendederan yaitu berukuran 5-5,5 cm dalam waktu pemeliharaan selama 1 bulan. Pada kegiatan pendederan ini dapat dilakukan pada
kolam semen maupun kolam terpal. Adapun tahapan kegiatan pendederan yaitu
Persiapan Kolam
Penebaran Induk
Pemijahan Pemeliharaan
Larva
Pemanenan Benih
persiapan kolam, penebaran benih, pemeliharaan benih, dan panen. 1
Persiapan Kolam Kolam yang digunakan untuk kegiatan pendederan ikan lele pada
kelompok tani LPPMPU adalah kolam semen dan kolam terpal. Sebelum kolam dipergunakan untuk pemeliharaan sebaiknya dilakukan pembersihan kolam.
Kolam yang akan digunakan dibersihkan dengan cara kolam disikat kolam semen, atau dibersihkan dengan menggunakan spon kolam terpal. Hal ini
bertujuan untuk membunuh kuman penyakit yang menempel pada dasar maupun dinding kolam, agar ikan tidak mudah terserang penyakit. Setelah dibersihkan
kolam dikeringkan dan dijemur dibawah terik matahari selama 1-2 hari. Kolam yang telah dibersihkan dan dikeringkan selama 1-2 hari, langkah
berikutnya adalah dilakukan pemupukan dengan cara pupuk disebar secara merata di dalam kolam dan didiamkan selama 1-2 hari. Pupuk yang diberikan pada kolam
merupakan pupuk organik dari kotoran ayam dengan dosis 500 m
2
per kolam. Pemberian pupuk yang dilakukan bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan
plankton yang merupakan pakan alami lele. Setelah didiamkan selama 1-2 hari, kolam diisi dengan air jernih yang berasal dari bak penampungan air dan
didiamkan selama satu hari. Persiapan kolam telah selesai maka benih siap untuk ditebar.
2 Penebaran Benih
Kolam yang telah dipersiapkan, maka benih ikan lele siap untuk ditebar. Penebaran dilakukan pada pagi hari atau sore hari, sesuai dengan panen pada saat
pembenihan. Kepadatan tebar setiap kolam adalah 22.500 ekor benih dengan ukuran 0,9-1,3 cm.
3 Pemeliharaan Benih
Dalam proses pemeliharaan, benih harus diberi pakan berupa pelet yang bermerek Hiprovit 99 dengan dosis pakan yang diberikan sebanyak 0,2 gram per
ekor dalam satu hari. Pemberian pakan dilakukan 3 kali dalam sehari yaitu pagi, siang dan malam hari. Dalam setiap satu minggu sekali, pada saat pemberian
pakan pelet dicampur dengan telur ayam yang bertujuan untuk menambah protein dan menambah bau amis pada kolam agar benih tidak terserang penyakit.
Penyakit yang sering menyerang pada benih ikan lele yaitu cacing merah yang berasal dari bak penampungan air. Oleh karena itu pada saat benih belum
ditebar pada kolam pemeliharaan, maka pada kolam tersebut diberi garam, dengan cara garam dilarutkan dalam air kolam dan didiamkan selama 2 jam. Setelah 2
jam cacing tersebut akan mati dan mengambang di permukaan air kolam. Cacing yang mengambang di permukaan kolam dibuang dengan menggunakan serokan.
Selain itu untuk mencegah ikan terserang penyakit, kualitas dan kuantitas air kolam harus tetap dijaga. Dengan cara air kolam diganti dalam 15 hari sekali,
air kolam tidak dibuang secara keseluruhan tetapi hanya setengah dari ketinggian air kolam dan dilakukan pengisian kembali sesuai dengan air kolam yang dibuang.
4 Panen
Benih dipelihara selama 1 bulan dari awal benih ditebar. Benih yang siap untuk dipanen adalah benih berukuran 5-5,5 cm dengan harga Rp 150 per ekor.
Pemanenan benih dilakukan pada pagi hari atau sore hari mulai pukul 07.00 atau pukul 16.00 WIB. Proses pemanenan tergantung dengan jenis kolam yang
digunakan. Jika kolam yang digunakan adalah terpal plastik, cara pemanenannya adalah dari sudut plastik diangkat, sehingga secara perlahan-lahan air dalam
plastik mengalir ke bagian yang rendah bawah, maka benih akan berkumpul pada satu sudut yang rendah, kemudian benih ditangkap dengan menggunakan
serokan atau bak sortir dengan hati-hati. Untuk kolam semen, proses panen yang dilakukan dengan cara air dibuang melalui pipa saluran pembuangan dengan cara
perlahan-lahan sampai yang tersisa hanya tinggal di kamalir saja, sehingga benih akan berkumpul pada kemalir. Setelah semua benih berkumpul pada kemalir,
benih ditangkap secara hati-hati dengan menggunakan serokan kecil atau menggunakan bak sortir. Kemudian benih diletakkan pada tempat bak
penampungan sementara untuk dihitung. Setelah dihitung, benih tersebut dapat dipasarkan kepada peternak ikan lele yang melakukan kegiatan pembesaran.
Jumlah benih yang dipanen dalam satu kolam adalah sebanyak 16.830 ekor. Adapun alur proses produksi pada kegiatan pendederan ikan lele dapat dilihat
pada Gambar 5.
Gambar 5.
Alur Proses Produksi Pendederan Ikan Lele Pada Kelompok Tani LPPMPU
6.2.2.3. Kegiatan Pembesaran Ikan Lele