165 Tabel 48. Hasil Validasi Model Ekonomi Dampak Pengembangan Biodiesel dari
Kelapa Sawit Terhadap Indikator Makroekonomi
Variabel Endogen
Nama Variabel RMSPE
U-Theil
QCPO Produksi Minyak Kelapa Sawit
34.2184 0.1106
CCPO Konsumsi Minyak Kelapa Sawit
52.9206 0.2032
DCPO Harga Domestik Minyak Kelapa Sawit
33.2320 0.1585
PXPO Harga Ekspor Minyak Kelapa Sawit
58.7952 0.2725
XCPO Ekspor Minyak Kelapa Sawit
126.1 0.2422
QOL Produksi Olein
26.7830 0.0773 QST Produksi
Stearin 20.3814 0.0679
QMGR Produksi Minyak Goreng Sawit
59.5881 0.1616
DMGR Permintaan Minyak Goreng Sawit
21.2762 0.0695
PMGR Harga Minyak Goreng Sawit
20.2397 0.0960
AREA Luas Areal Kebun Kelapa Sawit
31.2256 0.0737
QTBS Produksi Tandan Buah Segar Kelapa Sawit
23.9779 0.0916
PTBS Harga Tandan Buah Segar Kelapa Sawit
64.4628 0.3022
QDSL Produksi Minyak Diesel
19.5328 0.0584
CDSL Konsumsi Minyak Diesel
2.3117 0.0093
PDSL Harga Minyak Diesel
29.7204 0.1330
MDSL Impor Minyak Diesel
18.0603 0.0812
SEM Penawaran Tenaga
Kerja 1.0398 0.0050
DEMA Permintaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian
4.3005 0.0208
DEMI Permintaan Tenaga Kerja Sektor Industri
11.9365 0.0460
DEML Permintaan Tenaga Kerja Sektor Lainnya
9.1622 0.0371
DEM Total Permintaan Tenaga Kerja
3.7260 0.0172
UNM Pengangguran 108.1 0.2689
UPOV Kemiskinan di
Perkotaan 30.9356 0.1311
RPOV Kemiskinan di
Perdesaan 24.8837 0.1095
TPOV Total Kemiskinan
25.8656 0.1114 WP
Upah Rata-Rata Sektor Pertanian 9.8967
0.0590 WI
Upah Rata-Rata Sektor Industri 5.9632
0.0335 WL
Upah Rata-Rata Sektor Lain 33.0502
0.1511 GDPA
Nilai Produksi Sektor Pertanian 13.5890
0.0660 GDPI
Nilai Produksi Sektor Industri 29.6549
0.0786 GDPO
Nilai Produksi Sektor Lain 26.7449
0.0896 C Konsumsi
3.5837 0.0144 INVA
Investasi Sektor Pertanian 527.5
0.2662 INVI
Investasi Sektor Industri 61.1292
0.1270 TINV Total
Investasi 50.7671 0.1168
X Ekspor 11.0867
0.0489 M Impor
16.6211 0.0660 AS Penawaran
Agregat 22.4893 0.0735
CPI Indeks Harga Konsumen
36.1214 0.0675
EGRO Pertumbuhan Ekonomi
156.7 0.4501
INF Inflasi 299.3 0.5163
7.2 Pengembangan Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit
Pada skenario pertama dilakukan simulasi peningkatan produksi olein dan stearin sebesar 20 persen sebagai indikator pengembangan biodiesel dari minyak
kelapa sawit. Hasil simulasi seperti terlihat pada Tabel 49 menunjukkan bahwa pengembangan biodiesel dari minyak kelapa sawit berdampak pada penurunan
166 kemiskinan di perkotaan sebesar 2.71 persen dan penurunan kemiskinan di
perdesaan sebesar 0.89 persen sehingga secara total kemiskinan berkurang sebesar 1.50 persen. Ini sesuai dengan hasil penelitian Susila dan Munadi 2008 dan
Arndt et al. 2008. Tabel 49. Hasil Simulasi Pengembangan Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit
No. Variabel Endogen
Simulasi Dasar
QOL dan QST Naik 20
Perubahan
1. Minyak Kelapa Sawit
a. Produksi Minyak Kelapa Sawit 8.65
8.83 2.08
b. Konsumsi Minyak Kelapa Sawit 2.89
3.01 4.02
c. Harga Domestik Minyak Kelapa Sawit 682.40
686.40 0.59
d. Harga Ekspor Minyak Kelapa Sawit 762483.00
769353.00 0.90
e. Ekspor Minyak Kelapa Sawit 5.33
5.32 -0.28
2. Minyak Goreng
Sawit a. Produksi Minyak Goreng Sawit
4.87 4.87
0.06 b. Permintaan Minyak Goreng Sawit
2.05 2.05
-0.05 c. Harga Minyak Goreng Sawit
927.90 931.10
0.34 3.
Perkebunan Kelapa Sawit a. Luas Areal Perkebunan Kelapa Sawit
3.88 3.93
1.31 b.
Produksi TBS
41.65 42.05
0.96 c. Harga TBS
212.50 212.40
-0.05 4. Upah
a. Upah Rata-Rata Sektor Pertanian 436178.00
436296.00 0.03
b. Upah Rata-Rata Sektor Industri 679431.00
682973.00 0.52
5. Produksi a.
Produksi Sektor
Pertanian 52.85
52.96 0.21
b. Produksi Sektor Industri 98.55
102.90 4.41
6. Pertumbuhan Ekonomi
7.56 7.72
2.13 7.
Permintaan Tenaga Kerja 90.69
90.85 0.17
8. Pengangguran 3.31
3.13 -5.28
9. Kemiskinan a. Kemiskinan di Perkotaan
10.63 10.34
-2.71 b. Kemiskinan di Perdesaan
20.95 20.76
-0.89 c.
Kemiskinan Total
31.58 31.10
-1.50
Kemiskinan di perkotaan berkurang sebesar 2.71 persen karena kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 2.13 persen dan peningkatan produksi sektor
industri sebesar 4.41 persen yang meningkatkan upah rata-rata sektor industri sebesar 0.52 persen walaupun harga minyak goreng kelapa sawit naik sebesar 0.34
persen karena pengembangan biodiesel dari minyak kelapa sawit. Kemiskinan di perdesaan berkurang sebesar 0.89 persen juga karena kenaikan pertumbuhan
167 ekonomi sebesar 2.13 persen dan kenaikan produksi sektor pertanian sebesar 0.21
persen yang meningkatkan upah rata-rata sektor pertanian sebesar 0.03 persen. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat sebesar 2.13 persen karena
pengembangan biodiesel dari minyak kelapa sawit terjadi karena peningkatan produksi sektor pertanian sebesar 0.21 persen dan produksi sektor industri sebesar
4.41 persen. Peningkatkan produksi dan pertumbuhan ekonomi ini berdampak kepada kenaikan permintaan tenaga kerja sebesar 0.17 persen sehingga dapat
menurunkan pengangguran sebesar 5.28 persen. Ini juga sesuai dengan hasil penelitian Arndt et al. 2008.
Pengembangan biodiesel dari minyak kelapa sawit sendiri juga berdampak pada industri minyak kelapa sawit nasional dimana konsumsi atau permintaan
domestik minyak kelapa sawit meningkat sebesar 4.02 persen sehingga produksi minyak kelapa sawit meningkat sebesar 2.08 persen. Kenaikan konsumsi atau
permintaan domestik minyak kelapa sawit ini menyebabkan harga domestik minyak kelapa sawit meningkat sebesar 0.59 persen yang berpengaruh kepada
kenaikan harga ekspor minyak kelapa sawit yang meningkat sebesar 0.90 persen. Kenaikan harga ekspor minyak kelapa sawit dan kenaikan konsumsi atau
permintaan domestik minyak kelapa sawit juga menyebabkan ekspor minyak kelapa sawit mengalami penurunan sebesar 0.28 persen.
Kenaikan produksi minyak kelapa sawit sendiri menyebabkan produksi tandan buah segar kelapa sawit meningkat sebesar 0.96 persen sementara harga
tandan buah segar kelapa sawit menurun sebesar 0.05 persen. Kenaikan produksi tandan buah segar kelapa sawit didorong oleh perluasan perkebunan kelapa sawit
yang meningkat sebesar 1.32 persen.
168
7.3 Pengembangan Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit dan Kenaikan
