Pengembangan Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit, Kenaikan Pajak

186 infrastruktur yang akan dikembangkan antara lain 1 pembangunan pelabuhan, jalan, rel kereta api dan pembangkit listrik untuk mendukung kawasan Bontang, Kutai Timur dan sekitarnya, 2 pembangunan pelabuhan, jembatan dan jalan untuk mendukung kawasan Balikpapan dan sekitarnya, 3 pembangunan overland conveyor , pembangkit listrik dan perbaikan jalan untuk mendukung kawasan Kotabaru, Tanah Bambu dan sekitarnya, 4 pembangunan pembangkit listrik, pelabuhan dan jalan untuk mendukung kawasan Barito dan sekitarnya, dan 5 pembangunan bandara, jalan dan pembangkit listrik untuk mendukung kawasan Pontianak, Mempawah dan sekitarnya.

7.9 Pengembangan Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit, Kenaikan Pajak

Ekspor 10 Persen dan Kenaikan Pengeluaran Pemerintah Untuk Pertanian, Infrastruktur dan Industri 10 Persen Pada skenario kedelapan dilakukan simulasi kombinasi peningkatan produksi olein dan stearin sebesar 20 persen sebagai indikator kenaikan produksi biodiesel dari kelapa sawit, kenaikan pajak ekspor 10 persen dan peningkatan pengeluaran pemerintah untuk pertanian, infrastruktur dan industri sebesar 10 persen. Hasil simulasi seperti terlihat pada Tabel 56 menunjukkan bahwa pengembangan biodiesel dari minyak kelapa sawit, kenaikan pajak ekspor dan peningkatan pengeluaran pemerintah untuk pertanian, infrastruktur dan industri berdampak pada penurunan kemiskinan di perkotaan sebesar 7.75 persen dan penurunan kemiskinan di perdesaan sebesar 3.94 persen sehingga secara total kemiskinan berkurang sebesar 5.22 persen. Kemiskinan di perkotaan berkurang sebesar 7.75 persen karena terciptanya kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 7.30 persen dan peningkatan produksi sektor industri sebesar 6.03 persen yang meningkatkan upah rata-rata sektor 187 industri sebesar 0.64 persen walaupun harga minyak goreng kelapa sawit naik sebesar 0.91 persen karena pengembangan biodiesel dari minyak kelapa sawit. Kemiskinan di perdesaan berkurang sebesar 3.94 persen karena terciptanya kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 7.30 persen, kenaikan produksi sektor pertanian sebesar 0.83 persen dan kenaikan produksi tandan buah segar kelapa sawit sebesar 1.89 persen serta kenaikan harga tandan buah segar kelapa sawit sebesar 0.99 persen yang meningkatkan upah rata-rata sektor pertanian sebesar 0.29 persen. Tabel 56. Hasil Simulasi Pengembangan Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit, Kenaikan Pajak Ekspor 10 Persen dan Kenaikan Pengeluaran Pemerintah Untuk Pertanian, Infrastruktur dan Industri 10 Persen No. Variabel Endogen Simulasi Dasar QOL Naik 20, QST Naik 20, XTAX Naik 10 dan GEA, GEIS, GEI Naik 10 Perubahan 1. Minyak Kelapa Sawit a. Produksi Minyak Kelapa Sawit 8.65 8.85 2.31 b. Konsumsi Minyak Kelapa Sawit 2.89 3.01 4.21 c. Harga Domestik Minyak Kelapa Sawit 682.40 693.00 1.55 d. Harga Ekspor Minyak Kelapa Sawit 762483.00 783582.00 2.77 e. Ekspor Minyak Kelapa Sawit 5.33 5.24 -1.75 2. Minyak Goreng Sawit a. Produksi Minyak Goreng Sawit 4.87 4.97 2.14 b. Permintaan Minyak Goreng Sawit 2.05 2.04 -0.14 c. Harga Minyak Goreng Sawit 927.90 936.30 0.91 3. Perkebunan Kelapa Sawit a. Luas Areal Perkebunan Kelapa Sawit 3.88 3.96 1.95 b. Produksi TBS 41.65 42.44 1.89 c. Harga TBS 212.50 214.60 0.99 4. Upah a. Upah Rata-Rata Sektor Pertanian 436178.00 437458.00 0.29 b. Upah Rata-Rata Sektor Industri 679431.00 683751.00 0.64 5. Produksi a. Produksi Sektor Pertanian 52.85 53.29 0.83 b. Produksi Sektor Industri 98.55 104.50 6.03 6. Pertumbuhan Ekonomi 7.56 8.11 7.30 7. Permintaan Tenaga Kerja 90.69 92.21 1.68 8. Pengangguran 3.31 1.59 -51.84 9. Kemiskinan a. Kemiskinan di Perkotaan 10.63 9.80 -7.75 b. Kemiskinan di Perdesaan 20.95 20.12 -3.94 c. Kemiskinan Total 31.58 29.93 -5.22 188 Pertumbuhan ekonomi yang meningkat sebesar 7.30 persen karena pengembangan biodiesel dari minyak kelapa sawit, kenaikan pajak ekspor dan peningkatan pengeluaran pemerintah untuk pertanian, infrastruktur dan industri terjadi karena peningkatan produksi sektor pertanian sebesar 0.83 persen dan peningkatan produksi sektor industri sebesar 6.03 persen. Hal ini berdampak kepada kenaikan permintaan tenaga kerja sebesar 1.68 persen sehingga pengangguran berkurang sebesar 51.84 persen. Penurunan pengangguran karena pengembangan biodiesel dari minyak kelapa sawit, kenaikan pajak ekspor dan peningkatan pengeluaran pemerintah untuk pertanian, infrastruktur dan industri ini secara persentase juga cukup besar namun secara nilai masuk akal karena pengangguran hanya berkurang sebanyak 1.72 juta orang. Ini juga merupakan dampak kombinasi perubahan di tingkat mikro dalam hal ini biodiesel dan pajak ekspor dengan perubahan di tingkat makro dalam hal ini kenaikan pengeluaran fiskal pemerintah yang berdampak signifikan terhadap penurunan pengangguran. Kenaikan pajak ekspor akan mendorong pengembangan industri hilir minyak kelapa sawit yang dapat menciptakan lapangan kerja dan kenaikan pengeluaran fiskal pemerintah terutama belanja infrastruktur juga akan menciptakan banyak lapangan kerja sehingga sangat efektif menurunkan jumlah pengangguran. Pengembangan biodiesel dari minyak kelapa sawit, kenaikan pajak ekspor dan peningkatan pengeluaran pemerintah untuk pertanian, infrastruktur dan industri sendiri berdampak cukup signifikan pada industri minyak kelapa sawit nasional dimana konsumsi atau permintaan domestik minyak kelapa sawit meningkat sebesar 4.21 persen dan produksi minyak kelapa sawit meningkat 189 sebesar 2.31 persen. Kenaikan konsumsi atau permintaan domestik minyak kelapa sawit menyebabkan harga domestik minyak kelapa sawit meningkat sebesar 1.55 persen yang berpengaruh kepada kenaikan harga ekspor minyak kelapa sawit yang meningkat sebesar 2.77 persen. Kenaikan harga ekspor minyak kelapa sawit dan kenaikan konsumsi atau permintaan domestik minyak kelapa sawit menyebabkan ekspor minyak kelapa sawit mengalami penurunan sebesar 1.75 persen. Kenaikan produksi minyak kelapa sawit sendiri menyebabkan produksi tandan buah segar kelapa sawit meningkat sebesar 1.89 persen dan harga tandan buah segar kelapa sawit meningkat sebesar 0.99 persen. Kenaikan produksi dan harga tandan buah segar kelapa sawit memberikan insentif kepada petani dan perkebunan besar untuk memperluas perkebunan kelapa sawit sehingga luas perkebunan kelapa sawit meningkat sebesar 1.95 persen. Hal ini merupakan dampak dari pengembangan biodiesel dari kelapa sawit yang dikombinasikan dengan kenaikan pajak ekspor dan kenaikan pengeluaran pemerintah untuk pertanian, infrastruktur dan industri.

7.10 Rekapitulasi Hasil Simulasi