26 Kemiskinan juga sering dihubungkan dengan kondisi wilayah. Untuk wilayah
dengan sumberdaya alam yang subur, secara umum masyarakatnya dapat hidup cukup sejahtera, sebaliknya untuk wilayah yang kurang subur umumnya hidup
dalam belitan kemiskinan Gambi, 2003. Jumlah penduduk miskin di Indonesia masih cukup besar. Besarnya jumlah
penduduk miskin, yang jika tidak tertangani dengan baik oleh pemerintah menurut Yudhoyono 2004 dapat mengakibatkan : 1 besarnya beban sosial masyarakat,
2 rendahnya kualitas dan produktivitas sumber daya manusia, 3 rendahnya partisipasi aktif masyarakat, 4 menurunnya ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat, 5 menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan 6 kemungkinan merosotnya
mutu generasi yang akan datang.
2.3 Pertumbuhan Ekonomi
Salah satu indikator kemajuan pembangunan pada suatu negara adalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan ukuran kemampuan
suatu negara untuk memperbesar outputnya dalam laju yang lebih cepat dari tingkat pertumbuhan penduduknya Dalgaard et al, 2004. Pertumbuhan ekonomi
menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian dapat menghasilkan tambahan pendapatan atau kesejahteraan pada periode tertentu Mankiw, 2007.
Pertumbuhan ekonomi diukur menggunakan data Produk Domestik Bruto PDB yang mengukur pendapatan total setiap orang dalam perekonomian Dollar
et al , 2004. Pertumbuhan ekonomi tercapai ketika tingkat produk domestik bruto
PDB riil mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Dornbusch et al. 2004 menyatakan tumbuhnya PDB riil dipengaruhi oleh tersedianya sumber
27 daya modal dan tenaga kerja dan efisiensi dalam penggunaan faktor produksi atau
produktivitas. PDB sendiri menurut Mankiw 2007 terdiri dari empat komponen sebagai
berikut : 1. Konsumsi, terdiri dari barang dan jasa yang dibeli rumah tangga dimana tingkat konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh pendapatan disposable
atau pendapatan yang dapat dibelanjakan. 2. Investasi, terdiri dari barang-barang yang dibeli untuk penggunaan masa depan, dimana tingkat investasi dipengaruhi
oleh tingkat bunga yang mengukur biaya dari dana yang digunakan untuk membiayai investasi. 3. Pembelian Pemerintah, berupa barang dan jasa yang
dibeli oleh pemerintah pusat dan daerah yang dibiayai oleh pendapatan pemerintah dari pajak dan pinjaman. 4. Ekspor Neto, merupakan nilai barang
dan jasa yang diekspor ke negara lain dikurangi nilai barang dan jasa yang diimpor dari negara lain yang menunjukkan pengeluaran neto dari luar negeri atas
barang dan jasa domestik, yang memberikan pendapatan bagi produsen domestik.
2.4 Peranan Energi Dalam Pembangunan
Energi memiliki peranan yang besar dalam pembangunan suatu perekonomian negara. Akses terhadap pelayanan energi modern sangat penting
dalam rangka mencapai tujuan-tujuan pembangunan seperti penurunan kemiskinan, perbaikan pendidikan dan keberlanjutan lingkungan USAID, 2007.
Ketersediaan energi di tingkat lokal sangat penting untuk mendukung pertanian yang intensif karena pembangunan pertanian itu sendiri sangat penting dalam
menurunkan kemiskinan Raswant et al., 2008. Sektor pertanian sebagai salah satu sektor dalam perekonomian memerlukan energi pada setiap tingkat produksi
28 mulai dari energi untuk menjalankan mesin pertanian sampai energi untuk
menjalankan sistem irigasi dan pemompaan. Energi merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan negara
karena memiliki dampak langsung terhadap kualitas kehidupan manusia dan pengembangan industri Domac et al, 2005. Pertumbuhan ekonomi atau
pembangunan ekonomi suatu negara secara langsung sangat terkait dengan konsumsi energi World Bank, 2000. Sumber-sumber energi modern juga
diperlukan sehingga semakin banyak waktu yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan pendidikan, yang dapat meningkatkan jumlah angkatan kerja untuk
kegiatan-kegiatan yang menghasilkan pendapatan Schubert et al., 2007. Sektor pertanian di negara-negara dengan tingkat konsumsi energi yang lebih tinggi
mampu memproduksi hasil-hasil pertanian lebih tinggi dibandingkan negara lain yang tingkat konsumsi energinya lebih rendah FAO, 2008.
Bahan bakar minyak masih merupakan sumber energi primer paling penting dalam skala global, walaupun pangsanya dalam konsumsi total telah menurun
CPB, 2003. Transportasi dan proses kimia adalah aktivitas-aktivitas yang sangat bergantung pada ketersediaan dan harga dari minyak bumi. Itulah sebabnya
kekurangan pasokan menyebabkan harganya terus meningkat selama lima dekade terakhir.
Untuk negara-negara pengimpor minyak bumi, kenaikan harga minyak bumi akan meningkatkan biaya produksi, menekan pertumbuhan ekonomi
khususnya jika impor barang modal dipengaruhi dan menyebabkan perusahaan menurunkan permintaan mereka terhadap tenaga kerja memperburuk
kemiskinan, investasi dan output. Efek langsung dari harga minyak bumi yang
29 tinggi adalah dapat memperburuk neraca pembayaran dan meningkatkan pinjaman
eksternal untuk pembiayaan kekurangan anggaran, yang mengarah pada meningkatnya rasio pembayaran hutang dan hambatan dalam pembiayaan
program-program sosial sehingga dapat mengganggu aktivitas ekonomi Nkomo, 2007.
2.5 Pengembangan Bahan Bakar Nabati