Permintaan Tenaga DAMPAK PENGEMBANGAN BIODIESEL DARI MINYAK KELAPA SAWIT : HASIL ANALISIS PARSIAL

151

6.2.8 Tenaga Kerja a.

Penawaran Tenaga Kerja Hasil pendugaan parameter persamaan penawaran tenaga kerja memberikan nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 99.36 persen. Hal ini berarti variasi variabel-variabel penjelas di dalam persamaan tersebut dapat menjelaskan 99.36 persen fluktuasi variabel penawaran tenaga kerja. Variabel endogen di dalam persamaan penawaran tenaga kerja dipengaruhi secara nyata oleh variabel- variabel penjelas secara bersama-sama pada taraf nyata α 0.01 yang ditunjukkan oleh statistik F dengan nilai 889.29. Tabel 38. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Penawaran Tenaga Kerja Tahun 1988 – 2009 VARIABEL Parameter Dugaan Prob ITI Signifikansi SEM Penawaran Tenaga Kerja Intercept -36.0215 0.0046 Jumlah Penduduk Indonesia POP 0.536856 0.0021 A Jumlah Pengangguran UNM 0.089538 0.6570 Lag SEM LSEM 0.218490 0.3470 F-Hitung = 889.29 ; R 2 = 0.9936 ; Dw = 2.59993 Tabel 38 menunjukkan hasil pendugaan persamaan penawaran tenaga kerja. Penawaran tenaga kerja secara nyata dipengaruhi oleh jumlah penduduk Indonesia dengan nilai parameter dugaan 0.536856. Ini artinya setiap kenaikan jumlah penduduk Indonesia sebesar 1 juta orang akan meningkatkan penawaran tenaga kerja sebanyak 0.536856 juta orang.

b. Permintaan Tenaga

Kerja Sektor Pertanian Hasil pendugaan parameter persamaan permintaan tenaga kerja sektor pertanian memberikan nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 46.42 persen. Hal ini berarti variasi variabel-variabel penjelas di dalam persamaan tersebut dapat menjelaskan 46.42 persen fluktuasi variabel permintaan tenaga kerja sektor 152 pertanian. Variabel endogen di dalam persamaan permintaan tenaga kerja sektor pertanian dipengaruhi secara nyata oleh variabel-variabel penjelas secara bersama-sama pada taraf nyata α 0.01 yang ditunjukkan oleh statistik F dengan nilai 7.80. Tabel 39 menunjukkan hasil pendugaan persamaan permintaan tenaga kerja sektor pertanian. Permintaan tenaga kerja sektor pertanian secara nyata dipengaruhi oleh upah rata-rata sektor pertanian, nilai produksi sektor pertanian dan permintaan tenaga kerja sektor pertanian tahun lalu. Masing-masing dengan nilai parameter dugaannya adalah -4.95E-6, 0.010005 dan 0.441679. Tabel 39. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Permintaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Tahun 1988 – 2009 VARIABEL Parameter Dugaan Prob ITI Signifikansi DEMA Permintaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Intercept 24.14145 0.0064 Upah Rata-Rata Sektor Pertanian WP -4.95E-6 0.0339 A Nilai Produksi Sektor Pertanian GDPA 0.010005 0.0001 A Lag DEMA LDEMA 0.441679 0.0298 A F-Hitung = 7.80 ; R 2 = 0.46421 ; Dw = 2.426766 Upah rata-rata sektor pertanian merupakan faktor yang berpengaruh nyata terhadap permintaan tenaga kerja sektor pertanian. Hal ini tercermin dari nilai parameter dugaan sebesar -4.95E-6. Artinya peningkatan upah rata-rata sektor pertanian sebesar Rp. 1 per bulan akan menurunkan permintaan tenaga kerja sektor pertanian sebanyak 4.95E-6 juta orang atau setiap kenaikan upah rata-rata sektor pertanian sebanyak Rp. 1000 per bulan dapat menurunkan permintaan tenaga kerja sebanyak 4950 orang. Nilai produksi sektor pertanian merupakan faktor yang juga berpengaruh nyata terhadap permintaan tenaga kerja sektor pertanian. Hal ini tercermin dari nilai parameter dugaan sebesar 0.010005. Artinya peningkatan produksi sektor 153 pertanian sebanyak Rp. 1 trilyun akan meningkatkan permintaan tenaga kerja sektor pertanian sebanyak 0.010005 juta orang. Faktor lain yang berpengaruh terhadap permintaan tenaga kerja sektor pertanian adalah permintaan tenaga kerja sektor pertanian tahun sebelumnya dengan nilai parameter dugaan 0.441679. Hal ini berkaitan dengan permintaan tenaga kerja sektor pertanian tahun sebelumnya merupakan acuan dalam permintaan tenaga kerja tahun berikutnya oleh pengguna tenaga kerja sektor pertanian.

c. Permintaan Tenaga Kerja Sektor Industri