Konsumsi Minyak Diesel DAMPAK PENGEMBANGAN BIODIESEL DARI MINYAK KELAPA SAWIT : HASIL ANALISIS PARSIAL

136 Indonesia akan naik berturut-turut sebesar 0.000888 juta kiloliter dan 0.000222 juta kiloliter. Faktor lain yang mempengaruhi produksi minyak diesel Indonesia adalah produksi minyak diesel Indonesia tahun sebelumnya. Hal ini berkaitan dengan penggunaan data produksi minyak diesel Indonesia tahun sebelumnya sebagai acuan dalam penentuan produksi minyak diesel tahun berikutnya.

b. Konsumsi Minyak Diesel

Hasil pendugaan parameter persamaan konsumsi minyak diesel memberikan nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 99.50 persen. Hal ini berarti variasi variabel-variabel penjelas di dalam persamaan tersebut dapat menjelaskan 99.50 persen fluktuasi variabel konsumsi minyak diesel. Variabel endogen di dalam persamaan konsumsi minyak diesel dipengaruhi secara nyata oleh variabel- variabel penjelas secara bersama-sama pada taraf nyata α 0.01 yang ditunjukkan oleh statistik F dengan nilai 464.37. Tabel 27 menunjukkan hasil pendugaan persamaan konsumsi minyak diesel. Konsumsi minyak diesel secara nyata dipengaruhi oleh permintaan minyak diesel sektor transportasi, permintaan minyak diesel sektor industri, permintaan minyak diesel sektor kelistrikan, nilai produksi sektor industri dan konsumsi minyak diesel tahun lalu. Masing-masing nilai dugaan parameternya adalah 0.696460, 0.683627, 1.229026, 0.004975 dan 0.129769. Permintaan minyak diesel untuk sektor transportasi merupakan faktor yang berpengaruh nyata dalam meningkatkan konsumsi minyak diesel dengan nilai parameter dugaan sebesar 0.696460. Jika permintaan minyak diesel untuk sektor 137 transportasi naik sebesar 1 juta kiloliter maka konsumsi minyak diesel akan meningkat sebesar 0.696460 juta kiloliter. Tabel 27. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Konsumsi Minyak Diesel Indonesia Tahun 1988 – 2009 VARIABEL Parameter Dugaan Prob ITI Signifikansi CDSL Konsumsi Minyak Diesel Intercept 0.891592 0.1969 Permintaan Minyak Diesel Transportasi TRDL 0.696460 0.0007 A Permintaan Minyak Diesel Industri INDL 0.683627 0.0056 A Permintaan Minyak Diesel Listrik ELDL 1.229026 0.0001 A Produksi Minyak Diesel QDSL 0.040867 0.6495 Nilai Produksi Sektor Industri GDPI 0.004975 0.0001 A Subsidi Bahan Bakar Minyak SBDL 0.000025 0.4923 Lag Konsumsi Minyak Diesel LCDSL 0.129769 0.1845 D F-Hitung = 464.37 ; R 2 = 0.9950 ; Dw = 1.135316 Permintaan minyak diesel untuk sektor industri juga berpengaruh nyata terhadap konsumsi minyak diesel dengan nilai parameter dugaan 0.683627. Jika permintaan minyak diesel untuk sektor industri naik sebesar 1 juta kiloliter maka konsumsi minyak diesel akan meningkat sebesar 0.683627 juta kiloliter. Permintaan minyak diesel untuk sektor kelistrikan juga berpengaruh nyata terhadap konsumsi minyak diesel dengan nilai parameter dugaan sebesar 1.229026. Jika permintaan minyak diesel untuk sektor kelistrikan naik sebesar 1 juta kiloliter maka konsumsi minyak diesel akan meningkat sebesar 1.229026 juta kiloliter. Nilai produksi sektor industri juga berpengaruh nyata terhadap konsumsi minyak diesel dengan nilai parameter dugaan 0.004975. Jika nilai produksi sektor industri meningkat sebesar Rp. 1 trilyun maka konsumsi minyak diesel akan meningkat sebesar 0.004975 kiloliter. Faktor lain yang berpengaruh nyata terhadap konsumsi minyak diesel adalah konsumsi minyak diesel tahun lalu. Ini terkait dengan data konsumsi 138 minyak diesel tahun lalu yang sering dijadikan acuan sebagai referensi untuk perkiraan konsumsi minyak diesel.

c. Harga Minyak