Keterkaitan Pengembangan Biodiesel dari Kelapa Sawit Terhadap

64 Dimana : P OL = Harga olein P ST = Harga stearin P W3 = Harga input lain Penawaran untuk biodiesel dari kelapa sawit sendiri dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut : S BIODL = f P BIODL , P OL , P ST , P W3 ..........................................................54 Dimana : S BIODL = Penawaran biodiesel dari kelapa sawit P BIODL = Harga biodiesel P OL = Harga olein P ST = Harga stearin P W3 = Harga input lain

3.6 Keterkaitan Pengembangan Biodiesel dari Kelapa Sawit Terhadap

Kemiskinan, Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi Keterkaitan pengembangan biodiesel dari kelapa sawit terhadap kemiskinan, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari dampak pengembangan biodiesel dari kelapa sawit terhadap harga dan produksi tandan buah segar kelapa sawit, harga dan produksi minyak goreng sawit dan harga dan produksi olein-stearin sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 5. Pengembangan biodiesel dari kelapa sawit dapat meningkatkan permintaan terhadap olein dan stearin sebagaimana terlihat pada Gambar 5a. Naiknya permintaan terhadap olein- stearin yang berdampak kepada peningkatan permintaan terhadap minyak kelapa sawit seperti terlihat pada Gambar 5b, akan menggeser kurva permintaan minyak kelapa sawit dari D CPO ke Dā€™ CPO . Pergeseran ini membuat permintaan terhadap minyak kelapa sawit naik dari q 0cpo ke q 1cpo sehingga harga minyak kelapa sawit juga naik dari p 0cpo ke p 1cpo . 65 Perubahan permintaan dan harga dari minyak kelapa sawit berdampak pada perubahan permintaan dan harga pada komoditas tandan buah segar kelapa sawit sebagaimana terlihat pada Gambar 5c. Kenaikan permintaan terhadap minyak kelapa sawit menyebabkan kurva permintaan tandan buah segar kelapa sawit bergeser dari D 0TBS menjadi D 1TBS yang berdampak pada harga dan produksi tandan buah segar kelapa sawit dimana harga tandan buah segar kelapa sawit naik dari p 0tbs menjadi p 1tbs dan produksi tandan buah segar kelapa sawit naik dari q 0tbs menjadi q 1tbs Pindyck and Rubinfeld, 2001. Penggunaan minyak kelapa sawit untuk bahan bakar biodiesel di sisi lain juga dapat menjadi ancaman bagi industri hilir yang menggunakan minyak kelapa sawit terutama industri pangan seperti minyak goreng. Meningkatnya permintaan minyak kelapa sawit membuat harga minyak kelapa sawit juga meningkat dari p 0cpo menjadi p 1cpo . Ini berarti harga input minyak goreng meningkat sehingga input yang digunakan berkurang dari x menjadi x 1 dan output yang dihasilkan juga berkurang dari q menjadi q 1 sebagaimana terlihat pada Gambar 5d dan Gambar 5e. Berkurangnya output yang dihasilkan menyebabkan kurva penawaran minyak goreng bergeser dari S 0MG menjadi S 1MG sehingga harga minyak goreng kelapa sawit naik dari p 0MG menjadi p 1MG seperti terlihat pada Gambar 5g. Perubahan yang terjadi pada produksi tandan buah segar kelapa sawit akan mempengaruhi produksi sektor pertanian karena pangsa komoditas kelapa sawit pada sektor pertanian sekitar 36 persen BPS, 2010. Perubahan yang terjadi pada produksi olein-stearin dan produksi minyak goreng kelapa sawit karena pengembangan biodiesel dari minyak kelapa sawit juga akan mempengaruhi produksi sektor industri karena pangsanya sekitar 8 persen BPS, 2010. Gambar 5. Dampak Penggunaan Minyak Kelapa Sawit Sebagai Bahan Baku Biodiesel Total produksi nasional biasanya dikelompokkan berdasarkan sektor- sektor utama dan memiliki pangsa yang signifikan dalam perekonomian misalnya produksi sektor pertanian, produksi sektor industri dan produksi sektor lainnya. Secara keseluruhan, total produksi nasional yang terdiri dari produksi sektor pertanian, produksi sektor industri dan produksi sektor lainnya karena pengembangan biodiesel dari minyak kelapa sawit akan berubah. Secara matematis, total produksi nasional Mankiw, 2007 dapat ditulis : AS = GDPA + GDPI + GDPO ..............................................................55 dimana : AS = Total produksi nasional Trilyun rupiah GDPA = Produksi sektor pertanian Trilyun rupiah GDPI = Produksi sektor industri Trilyun rupiah GDPO = Produksi sektor lainnya Trilyun rupiah Pertumbuhan ekonomi merupakan kondisi dimana terjadi kenaikan total produksi nasional dari tahun sebelumnya Mankiw, 2007 yang dapat ditulis : EGRO = AS t ā€“ AS t-1 AS t-1 100....................................................56 dimana : EGRO = Pertumbuhan ekonomi AS t = Total produksi nasional Trilyun rupiah AS t-1 = Total produksi nasional tahun sebelumnya Trilyun rupiah Jika pengembangan biodiesel dari minyak kelapa sawit dapat meningkatkan produksi sektor pertanian, produksi sektor industri dan produksi sektor lainnya sehingga total produksi nasional menjadi lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya berarti kebijakan pengembangan biodiesel dari minyak kelapa sawit dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi nasional dan sebaliknya. 68 Pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan karena pengembangan biodiesel dari minyak kelapa sawit dapat membantu menurunkan jumlah penduduk miskin. Jumlah penduduk miskin di perkotaan akan berubah karena kontribusi pertumbuhan ekonomi walaupun juga terjadi perubahan harga pangan terutama harga minyak goreng dan perubahan faktor lainnya yang terkait. Jumlah penduduk miskin di perdesaan juga akan berubah karena kontribusi pertumbuhan ekonomi walaupun juga terjadi perubahan faktor-faktor lainnya yang terkait. Jika pengembangan biodiesel dari minyak kelapa sawit dapat meningkatkan produksi sektor pertanian, produksi sektor industri dan produksi sektor lainnya maka tercipta banyak lapangan kerja di sektor pertanian, sektor industri dan sektor lainnya sehingga terjadi peningkatan permintaan terhadap tenaga kerja. Peningkatan permintaan terhadap tenaga kerja jika jumlahnya lebih besar dari peningkatan penawaran tenaga kerja maka dapat menurunkan jumlah pengangguran Mankiw, 2007 sesuai dengan persamaan berikut : UNM = SEM ā€“ DEM ............................................................................57 dimana : UNM = Jumlah pengangguran orang SEM = Jumlah penawaran tenaga kerja orang DEM = Jumlah permintaan tenaga kerja orang

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Kerangka Pemikiran

Konseptual Berdasarkan studi pustaka dan logika berpikir yang digunakan dalam menganalisis dampak pengembangan biodiesel dari kelapa sawit terhadap makroekonomi Indonesia penurunan kemiskinan, pengurangan pengangguran dan pertumbuhan ekonomi, digunakan banyak variabel yang saling mempengaruhi satu sama lain. Variabel-variabel yang saling berkaitan tersebut menjadi dasar dalam perancangan model yang akan digunakan. Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini mencakup yang berkenaan dengan minyak kelapa sawit crude palm oil, bahan baku biodiesel olein-stearin, minyak goreng, kelapa sawit, bahan bakar diesel, upah dan ketenagakerjaan, pengangguran, kemiskinan, indeks harga, kebijakan fiskal dan moneter, permintaan dan penawaran agregat dan keseimbangan makroekonomi. Kerangka pemikiran analisis dampak pengembangan biodiesel dari kelapa sawit terhadap indikator makroekonomi di Indonesia menunjukkan hubungan antar aspek-aspek dalam pengembangan industri biodiesel dari kelapa sawit terhadap perubahan kemiskinan, penurunan pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Kerangka pemikiran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pengembangan biodiesel dari kelapa sawit dapat meningkatkan permintaan terhadap minyak kelapa sawit, yang merupakan bahan baku biodiesel dari kelapa sawit sehingga berdampak pada naiknya harga minyak kelapa sawit. 2. Kenaikan permintaan dan harga minyak kelapa sawit menyebabkan permintaan terhadap tandan buah segar kelapa sawit meningkat dan harga