Minyak Kelapa Dugaan Parameter Persamaan Struktural

115 Tabel 12. Dugaan Persamaan Struktural Model Ekonomi Dampak Pengembangan Biodiesel dari Kelapa Sawit Lanjutan Nama Dugaan Persamaan Struktural R 2 F GDPA -11.5970 + 1.185496DEMA + 0.314504INVA + 0.530157GEA + 0.308401QTBS 0.4752 5.13 GDPI -66.5246 + 9.016011DEMI + 0.208651INVI + 11.38564GEI + 5.039158QMGR + 0.009482QOL + 0.002370QST 0.9718 103.62 GDPO -283.935 + 12.06298DEML + 1.634623INVO + 12.14022GEIS – 1.10932SB 0.8836 30.38 C -44.6824 +96.17933 ASPOP – 0.17195INF + 0.528082LC 0.9941 959.10 INVA -3.67223 – 0.06425 SB-LSB + 0.077919GDPA – 9.78E-8WP + 0.975751LINVA 0.7873 14.81 INVI -12.5522 – 0.18421SB-LSB + 0.216673GDPI – 0.00002WI + 0.375437LINVI 0.4806 3.70 X -22.5163 + 0.005122ER + 1.779343XCPO + 0.451003GDPA + 0.548997SEM + 0.102060LX 0.9611 99.07 M 9.785877 + 0.072627AS + 2.218392MDSL + 0.468530LM 0.8727 38.87 CPI -92.4515 + 0.118485PMGR - 0.40354LSB + 0.001012WOIL + 0.949151LCPI 0.9875 317.79

6.2 Dugaan Parameter Persamaan Struktural

6.2.1 Minyak Kelapa

Sawit a. Produksi Minyak Kelapa Sawit Indonesia Hasil pendugaan parameter persamaan produksi minyak kelapa sawit Indonesia memberikan nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 91.63 persen. Hal ini berarti variasi variabel-variabel penjelas di dalam persamaan tersebut dapat menjelaskan 91.63 persen fluktuasi variabel produksi minyak kelapa sawit Indonesia. Variabel endogen di dalam persamaan produksi minyak kelapa sawit Indonesia dipengaruhi secara nyata oleh variabel-variabel penjelas secara bersama-sama pada taraf nyata α 0.01 yang ditunjukkan oleh statistik F dengan nilai 62.11. Tabel 13 menunjukkan hasil pendugaan persamaan produksi minyak kelapa sawit Indonesia. Produksi minyak kelapa sawit Indonesia secara nyata dipengaruhi oleh harga domestik minyak kelapa sawit, harga tandan buah segar kelapa sawit, permintaan domestik minyak kelapa sawit dan produksi minyak 116 kelapa sawit tahun lalu. Masing-masing nilai dugaan parameternya adalah 0.005735, -0.01459, 0.800155 dan 0.544265. Tabel 13. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Produksi Minyak Kelapa Sawit Indonesia Tahun 1988 – 2009 VARIABEL Parameter Dugaan Prob ITI Signifikansi QCPO Produksi CPO Indonesia Intercept 1.150817 0.5198 Harga Domestik CPO DCPO 0.005735 0.0850 B Harga TBS PTBS -0.01459 0.0006 A Permintaan Domestik CPO CCPO 0.800155 0.0442 A Lag Produksi CPO LQCPO 0.544265 0.0001 A F-Hitung = 62.11 ; R 2 = 0.9163 ; Dw = 0.92172 Keterangan untuk tabel di atas dan tabel-tabel selanjutnya : A = Parameter dugaan berbeda dengan nol pada taraf nyata α 0.05 B = Parameter dugaan berbeda dengan nol pada taraf nyata α 0.10 C = Parameter dugaan berbeda dengan nol pada taraf nyata α 0.15 D = Parameter dugaan berbeda dengan nol pada taraf nyata α 0.20 Harga domestik minyak kelapa sawit merupakan faktor yang berpengaruh nyata terhadap produksi minyak kelapa sawit Indonesia dengan nilai parameter dugaan 0.005735. Artinya, jika harga domestik minyak kelapa sawit naik sebesar Rp. 1 per kg maka produksi minyak kelapa sawit Indonesia akan meningkat sebesar 0.005735 juta ton per tahun. Fluktuasi yang terjadi pada harga domestik minyak kelapa sawit akan mempengaruhi naik turunnya produksi minyak kelapa sawit Indonesia. Harga tandan buah segar kelapa sawit juga berpengaruh nyata terhadap produksi minyak kelapa sawit Indonesia dengan nilai parameter dugaan -0.01459. Jika harga tandan buah segar kelapa sawit meningkat sebesar Rp. 1 per kg maka produksi minyak kelapa sawit Indonesia akan turun sebesar 0.01459 juta ton per tahun. Kenaikan harga tandan buah segar kelapa sawit menyebabkan harga input 117 minyak kelapa sawit meningkat sehingga produsen mengurangi produksi minyak kelapa sawitnya. Permintaan domestik minyak kelapa sawit juga berpengaruh nyata terhadap produksi minyak kelapa sawit Indonesia dengan nilai parameter dugaan 0.800155. Jika permintaan domestik minyak kelapa sawit meningkat sebesar 1 juta ton per tahun maka produksi minyak kelapa sawit Indonesia akan meningkat sebesar 0.800155 juta ton per tahun. Pengembangan industri hilir minyak kelapa sawit dapat meningkatkan permintaan domestik minyak kelapa sawit sehingga mendorong terjadinya peningkatan produksi minyak kelapa sawit Indonesia. Faktor lain yang berpengaruh terhadap produksi minyak kelapa sawit Indonesia adalah produksi minyak kelapa sawit Indonesia tahun lalu. Ini disebabkan oleh besarnya produksi minyak kelapa sawit tahun lalu biasanya dijadikan acuan dalam penentuan target produksi tahun berikutnya.

b. Permintaan Minyak Kelapa Sawit Domestik