V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT
5.1 Produk Kelapa Sawit
5.1.1 Minyak Kelapa
Sawit
Minyak kelapa sawit sekarang ini sudah menjadi komoditas pertanian unggulan Indonesia. Ini tercermin dari produksi minyak kelapa sawit Indonesia
yang terus meningkat dari tahun ke tahun seperti terlihat pada Gambar 8. Pada tahun 1988 produksi minyak kelapa sawit Indonesia baru mencapai 1.71 juta ton.
Meningkatnya permintaan terhadap minyak kelapa sawit Indonesia terutama dari pasar internasional berpengaruh positif terhadap produksi minyak kelapa sawit
yang pada tahun 2009 mencapai 21.51 juta ton atau naik lebih dari 10 kali lipat dalam tempo 20 tahun. Produktivitas produksi minyak kelapa sawit Indonesia
rata-rata masih 3 tonhatahun. Jika produktivitas produksi minyak kelapa sawit Indonesia ini dapat ditingkatkan maka target produksi 40 juta ton pada tahun 2020
dapat dengan mudah tercapai.
Gambar 8. Perkembangan Produksi Minyak Kelapa Sawit
Sumber : Kementerian Perindustrian 2010
95 Perkembangan produksi minyak kelapa sawit Indonesia dipengaruhi oleh
meningkatnya konsumsi minyak kelapa sawit dunia sebagai minyak nabati seperti terlihat pada Tabel 9. Minyak kelapa sawit pada tahun 2009 telah menjadi minyak
nabati utama dengan pangsa pasar 34 persen, meninggalkan minyak kedelai yang sebelumnya selalu memiliki pangsa pasar terbesar. Perkembangan ini tentu tidak
terlepas dari banyaknya manfaat yang dihasilkan oleh minyak kelapa sawit dan produk turunannya.
Tabel 9. Perkembangan Konsumsi Minyak Nabati Dunia Juta Ton
Minyak Nabati 1990
2000 2009
Jumlah Jumlah Jumlah
Minyak Kedelai 16.1
26.5 25.6
27.7 35.9
27.0 Minyak Sawit
11.0 18.1
21.9 23.7
45.1 34.0
Minyak Canola 8.2
13.5 14.5
15.7 21.5
16.2 Minyak Bunga Matahari
7.9 12.9
9.7 10.5
13.0 9.8
Minyak Inti Sawit 1.5
2.5 2.7
2.9 5.2
3.9 Minyak Nabati Lain
16.1 26.5
18.1 19.6
12.0 9.0
Total 60.8 100
92.5 100
132.8 100
Sumber : World Growth 2011
Produksi minyak kelapa sawit yang mencapai 21.51 juta ton ini dihasilkan dari 608 pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas produksi total 34280
ton TBSjam. Pabrik pengolahan kelapa sawit ini tersebar di 22 propinsi dengan jumlah terbanyak 140 buah ada di propinsi Riau. Produksi minyak kelapa sawit
ini sebesar 7.97 juta ton 37.08 persen dihasilkan oleh perkebunan rakyat, 2.49 juta ton 11.60 persen dihasilkan oleh perkebunan negara dan 11.04 juta ton
51.32 persen dihasilkan oleh perkebunan swasta. Jika diasumsikan harga minyak kelapa sawit sebesar Rp. 10000 per kg maka kontribusi minyak kelapa sawit
terhadap perekonomian nasional mencapai sekitar Rp. 215 Trilyun atau sekitar empat-lima persen dari produk domestik bruto.
96 Untuk pasar domestik, permintaan terhadap minyak kelapa sawit juga
cenderung naik namun tidak signifikan seperti terlihat pada Gambar 9. Pada tahun 1988 permintaan minyak kelapa sawit domestik sekitar 0.86 juta ton dan terus
naik mencapai 4.45 juta ton pada tahun 1998. Setelah tahun 1998 permintaan minyak kelapa sawit domestik cenderung menurun bahkan mencapai hanya 1.48
juta ton pada tahun 2005.
Gambar 9. Perkembangan Permintaan Minyak Kelapa Sawit Domestik
Sumber : Kementerian Perindustrian 2010 Sejak tahun 2005 permintaan minyak sawit domestik kembali naik lagi
menjadi 5.78 juta ton pada tahun 2007 dan pada tahun 2009 permintaan minyak kelapa sawit domestik mampu mencapai 6.02 juta ton seiring berkembangnya
industri hilir minyak kelapa sawit termasuk biodiesel dari kelapa sawit. Ini berarti sejak berkembangnya biodiesel dari kelapa sawit dan industri hilir lainnya sejak
tahun 2006 permintaan minyak kelapa sawit domestik naik lebih dari tiga kali lipat.
Perkembangan industri hilir yang masih lambat dan permintaan minyak kelapa sawit domestik yang tidak signifikan kenaikannya membuat sebagian besar
produksi minyak kelapa sawit Indonesia di ekspor seperti terlihat pada Gambar
97 10. Ekspor minyak kelapa sawit Indonesia pada tahun 1988 baru sekitar 0.85 juta
ton. Membaiknya permintaan pasar ekspor membuat ekspor minyak kelapa sawit Indonesia pada tahun 2009 meningkat menjadi 15.50 juta ton atau naik hampir 16
kali lipat dibandingkan tahun 1988.
Gambar 10. Perkembangan Ekspor Minyak Kelapa Sawit Sumber : Kementerian Perindustrian 2010
Perkembangan produksi minyak kelapa sawit yang meningkat drastis ini didorong oleh tingkat harga minyak kelapa sawit domestik yang semakin baik di
Indonesia seperti terlihat pada Gambar 11.
Gambar 11. Perkembangan Harga Minyak Kelapa Sawit Domestik Sumber : Kementerian Perindustrian 2010
98 Pada tahun 1988 harga minyak kelapa sawit domestik masih sekitar Rp. 755 per
kg.Pada tahun 2006 harga minyak kelapa sawit domestik naik menjadi Rp. 4141 per kg dan naik lagi menjadi Rp. 7149 per kg pada tahun 2009. Sejak
berkembangnya biodiesel dari kelapa sawit dan industri hilir lainnya pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 harga minyak kelapa sawit domestik meningkat
sebesar 72.63 persen. Perkembangan harga minyak kelapa sawit domestik yang cukup baik ini
sangat dipengaruhi oleh harga ekspor minyak kelapa sawit untuk pasar internasional. Harga ekspor minyak kelapa sawit juga berkembang dengan baik
seperti terlihat pada Gambar 12. Pada tahun 1988 harga ekspor minyak kelapa sawit US 436 per ton. Pada tahun 2006, seiring mulai berkembangnya biodiesel
dari kelapa sawit di Indonesia harga ekspor minyak kelapa sawit naik menjadi US 476.20 per ton dan menjadi US 679.10 per ton pada tahun 2009. Selama
periode empat tahun pertama pengembangan biodiesel di Indonesia harga ekspor minyak kelapa sawit naik sebesar 42.60 persen.
Gambar 12. Perkembangan Harga Ekspor Minyak Kelapa Sawit Sumber : Kementerian Perindustrian 2010
99
5.1.2 Minyak Goreng Sawit