109 Harga minyak diesel pada tahun 1988 sekitar Rp. 200 per liter seperti
terlihat pada Gambar 36. Seiring harga minyak mentah yang terus naik, harga minyak diesel juga terus naik dan mencapai puncaknya pada tahun 2007 dengan
harga Rp. 7700 per liter. Pada tahun 2009 harga minyak diesel kembali turun menjadi Rp. 4292 per liter. Selama empat tahun terakhir harga minyak diesel rata
naik sebesar 71.47 persen.
Gambar 26. Perkembangan Harga Minyak Diesel Sumber : Pertamina 2010
5.3 Kontribusi Kelapa Sawit Terhadap Perekonomian
5.3.1 Sebaran Produksi Kelapa Sawit di Indonesia
Perkebunan kelapa sawit sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia sebagaimana terlihat pada Gambar 27. Dari total luas perkebunan kelapa sawit
yang 7.32 juta hektar, sebagian besar berada di Sumatera dimana sebanyak 1.54 juta hektar berada di Propinsi Riau atau sekitar 21.14 persen dari luas perkebunan
kelapa sawit nasional dengan produksi minyak kelapa sawit mencapai 4.68 juta ton.
Wilayah Kalimantan juga sedang berkembang pesat perkebunan kelapa sawitnya dengan konsentrasi terbesar di Kalimantan Tengah dengan luas
110 perkebunan kelapa sawit sebesar 573.38 ribu hektar dan produksi minyak kelapa
sawit sebanyak 1.38 juta ton. Diperkirakan dalam beberapa tahun ke depan, wilayah Kalimantan akan mampu mengambil alih pengembangan perkebunan
kelapa sawit di Indonesia.
Gambar 27. Sebaran Produksi Kelapa Sawit Indonesia
Sumber : Kementerian Pertanian, 2010
5.3.2 Kontribusi Kelapa Sawit Terhadap Lapangan Kerja
Kelapa Sawit mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja. Dengan total luas perkebunan kelapa sawit 7.3 juta
hektar, jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor hulu mencapai 1.95 juta orang di perkebunan negara dan swasta serta 1.7 juta petani di perkebunan rakyat.
Pabrik kelapa sawit yang berjumlah 470 unit mampu menyerap tenaga kerja
Sumatera Utara
Luas: 970.716 Ha CPO : 3.200.985 Ton
Riau Luas: 1.548.972 Ha
CPO : 4.686.506 Ton
Jambi
Luas: 574.614 Ha CPO : 1.297.620 Ton
Sumatera Selatan
Luas: 630.294 Ha CPO : 1.616.187
Ton
Bengkulu
Luas: 165.276 Ha CPO : 373.819
Ton
Lampung
Luas: 157.765 Ha CPO : 410.799
Ton
Bangka- Belitung
Luas: 133.286 Ha CPO : 384.554
Ton
Jawa Barat
Luas: 9.831 Ha CPO : 14.149 Ton
Banten
Luas: 14.077 Ha CPO : 38.248
Ton
Kalimantan Barat
Luas: 429.241 Ha CPO :
1 050 505Ton
Kalimantan Tengah
Luas: 573.380 Ha CPO : 1.383.603
Kalimantan Selatan
Luas: 244.805 Ha CPO : 43.849 Ton
Kalimantan Timur
Luas: 253.877 Ha CPO : 297.102 Ton
Sulawesi Tengah
Luas: 42.387 Ha CPO : 135.213
T
Sulawesi Selatan
Luas: 24.579 Ha CPO : 50.637 Ton
Sulawesi Barat
Luas: 75.747 Ha CPO : 247.872 Ton
Papua
Luas: 29.933 Ha CPO : 47.875 Ton
Sumatera Barat
Luas: 316.560 Ha CPO : 983.899
Ton
Papua Barat
Luas: 31.735 Ha CPO : 61.510 Ton
NAD
Luas: 311.837 Ha CPO : 769.172 Ton
111 sebanyak 70000 orang sehingga perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa sawit
secara keseluruhan mampu menciptakan lapangan kerja sebanyak 3.72 juta orang TAMSI-DMSI, 2010.
Pada sektor industri menengah dan hilir, jumlah pekerja yang terserap mencapai 31664 orang. Ini menunjukkan bahwa dari hulu sampai hilir industri
minyak kelapa sawit mampu menciptakan lapangan kerja bagi 3.75 juta orang TAMSI-DMSI, 2010. Karena penanaman dan panen kelapa sawit bersifat padat
karya sehingga industri ini berperan cukup besar dalam penyediaan lapangan kerja di banyak wilayah. TAMSI-DMSI 2010 bahkan memperkirakan industri kelapa
sawit di Indonesia mungkin dapat menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 6 juta jiwa dan mengentaskan mereka dari kemiskinan.
5.3.3 Kontribusi Kelapa Sawit Terhadap Pengurangan Kemiskinan