VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
8.1 Kesimpulan
Model dampak pengembangan biodiesel dari kelapa sawit terhadap kemiskinan, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dapat
dirumuskan dan diduga parameternya. Masing-masing persamaan dalam model mampu menjelaskan keragaman yang terjadi pada variabel endogen penting
seperti produksi olein-stearin, produksi dan harga domestik minyak kelapa sawit, produksi dan harga minyak goreng sawit, produksi dan harga tandan buah segar
kelapa sawit, produksi dan impor minyak diesel, produksi nasional, pertumbuhan ekonomi, permintaan tenaga kerja, pengangguran dan kemiskinan.
Produksi minyak kelapa sawit secara nyata dipengaruhi oleh harga domestik minyak kelapa sawit, produksi tandan buah segar kelapa sawit, konsumsi
domestik minyak kelapa sawit dan besarnya produksi minyak kelapa sawit tahun lalu. Konsumsi domestik minyak kelapa sawit secara nyata dipengaruhi oleh harga
ekspor minyak kelapa sawit, harga minyak goreng sawit, produksi olein, produksi stearin dan konsumsi domestik minyak kelapa sawit tahun lalu. Harga domestik
minyak kelapa sawit secara nyata dipengaruhi oleh harga ekspor minyak kelapa sawit dan besarnya produksi minyak kelapa sawit. Harga ekspor minyak kelapa
sawit secara nyata dipengaruhi oleh pajak ekspor, besarnya ekspor minyak kelapa sawit dan harga domestik minyak kelapa sawit. Ekspor minyak kelapa sawit
secara nyata dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap US Dollar. Produksi minyak goreng sawit secara nyata dipengaruhi oleh harga minyak
goreng sawit tahun lalu dan besarnya produksi minyak goreng sawit tahun lalu.
192 Permintaan minyak goreng sawit secara nyata dipengaruhi oleh total produksi
nasional per kapita. Harga minyak goreng sawit secara nyata dipengaruhi harga domestik minyak kelapa sawit.
Luas areal perkebunan kelapa sawit secara nyata dipengaruhi oleh produksi minyak kelapa sawit, nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar dan pengeluaran
pemerintah sektor infrastruktur. Produksi tandan buah segar kelapa sawit secara nyata dipengaruhi oleh luas areal kebun kelapa sawit dan besarnya produksi
tandan buah segar kelapa sawit tahun lalu. Harga tandan buah segar kelapa sawit secara nyata dipengaruhi oleh harga domestik minyak kelapa sawit, produksi
tandan buah segar kelapa sawit, luas areal kebun kelapa sawit, upah rata-rata sektor pertanian dan produksi tandan buah segar kelapa sawit tahun lalu.
Perubahan yang terjadi pada industri minyak kelapa sawit, industri minyak goreng sawit dan perkebunan kelapa sawit akibat peningkatan produksi olein dan
produksi stearin sebagai bahan baku biodiesel berdampak pada indikator makroekonomi seperti produksi nasional, pertumbuhan ekonomi, permintaan
tenaga kerja, pengangguran dan kemiskinan. Hal ini terjadi karena produksi nasional dipengaruhi oleh permintaan tenaga kerja sektor pertanian, produksi
tandan buah segar kelapa sawit, permintaan tenaga kerja sektor industri, produksi minyak goreng sawit, produksi olein, produksi stearin, permintaan tenaga kerja
sektor lainnya dan pengeluaran pemerintah sektor infrastruktur. Pertumbuhan ekonomi secara nyata dipengaruhi oleh kenaikan total produksi nasional.
Permintaan tenaga kerja merupakan jumlah dari permintaan tenaga kerja sektor pertanian, industri dan sektor lainnya. Pengangguran merupakan selisih total
penawaran tenaga kerja dengan permintaan tenaga kerja. Kemiskinan sendiri yang
193 dibedakan antara di perkotaan dan di perdesaan secara nyata dipengaruhi
pertumbuhan ekonomi, pengeluaran pemerintah sektor industri, harga minyak bumi, jumlah kemiskinan di perkotaan tahun lalu, jumlah pengangguran dan
jumlah kemiskinan di perdesaan tahun lalu. Model dampak pengembangan biodiesel dari kelapa sawit terhadap
kemiskinan, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia ini menghasilkan beberapa informasi yang menarik sebagai berikut :
1. Pengembangan biodiesel dari minyak kelapa sawit dapat menurunkan
jumlah penduduk miskin baik di perkotaan maupun di perdesaan sehingga secara keseluruhan jumlah penduduk miskin di Indonesia akan berkurang.
2. Pengembangan biodiesel dari minyak kelapa sawit dapat meningkatkan
total produksi nasional sehingga menciptakan pertumbuhan ekonomi bagi Indonesia.
3. Pengembangan biodiesel dari minyak kelapa sawit yang dapat meningkatkan total produksi nasional dan menciptakan pertumbuhan
ekonomi dapat mendorong peningkatan permintaan tenaga kerja sehingga menurunkan jumlah pengangguran atau orang yang tidak bekerja di
Indonesia. 4.
Pengembangan biodiesel dari minyak kelapa sawit yang dikombinasikan dengan kenaikan pajak ekspor, penguatan nilai tukar rupiah, peningkatan
luas perkebunan kelapa sawit, penurunan suku bunga perbankan dan peningkatan pengeluaran pemerintah untuk pertanian, infrastruktur dan
industri memberikan dampak yang semakin positif terhadap penurunan kemiskinan, penurunan pengangguran dan peningkatan pertumbuhan
194 ekonomi di Indonesia dimana dampak terbaik dihasilkan oleh kombinasi
peningkatan produksi biodiesel dari minyak kelapa sawit dan peningkatan pengeluaran pemerintah untuk pertanian, infrastruktur dan industri.
5. Pengembangan biodiesel dari minyak kelapa sawit yang dikombinasikan
dengan kebijakan moratorium perluasan perkebunan kelapa sawit memiliki dampak menurunkan kinerja penurunan kemiskinan dan penurunan
pengangguran di Indonesia.
8.2 Implikasi Kebijakan dan Saran