Berdasarkan observasi peneliti, “AA” memiliki sifat yang terbuka dan mudah bergaul saat wawancara bahkan “AA” menanyakan kepada peneliti yang
bersifat pribadi.
55
Sebelum kecanduan akan pornografi YG tidak melakukan hal yang tidak seharusnya bersama pacarnya, namun karena sudah kecanduan dia melihat
seseorang dari penampilan dan pakaiannya dan YG juga mendapatkan tempat untuk pelampiasan akhirnya YG mempraktikan hal yang ada di dalam film porno.
“Dulu mah waktu awal punya pacar masih biasa tuh, trus gua dapet pacar yang kalo kemana-mana pakaian nya lumayan terbuka
yaudah alhasil begitu dah pokoknya, ngerti kan ya hehe.”
56
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi kepada kelima informan, perubahan perilaku terjadi kepada remaja yang kecanduan film porno dan bersifat
negatif. Hal ini disadari oleh semua informan, tak dapat dielakan lagi bahwa pornografi sudah sangat meluas saat ini jika semakin luas maka akan berpengaruh
kepada moral anak bangsa karena perubahan perilaku ini lebih dominan kepada perubahan perilaku seksual sebelum menikah.
c. Menilai dan berinteraksi dengan orang lain
Selama berinteraksi, setiap orang pasti menilai orang lain sebagaimana kita menilai orang itu.
57
Menilai orang lain bisa dilihat dari penampilan, cara berbicara dan berpikir. Penilaian informan “ZP” saat melihat hanya wajahnya
saja tetapi setelah menonton film pornografi dia merasa dirinya saat melihat
55
Observasi Inf orman “AA”, Jakarta, 19 Juni 2016
56
Wawancara Informan “YG”, Jakarta, 14 Juli 2016
57
Raja Bambang Sutikno, M.B.A, The Power Of Empathy in LEADERSHIP, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2007h.86
perempuan dia bukan lagi melihat wajahnya saja tetapi juga bentuk tubuhnya. Sebagaimana yang disampaikan oleh “ZP” :
“Sejak sering nonton pandangan gue yang tadinya liat cewe cuma liat mukanya doang jadi liat bodynya juga ngebayangin bentuk
tubuhnya kaya di film.”
58
Saat melakukan wawancara ZP di sebuah tempat makan di salah satu mall di Jakarta, ZP terlihat memandangi perempuan yang lewat di sampingnya.
59
Persamaan dalam menilai or ang lain ini diirasakan juga oleh “BL”, ia pun
menilai orang lain dari penampilannya. Bahkan dalam berinteraksi dengan orang lain “BL” terlihat berani menatap tajam lawan jenisnya.
“Setelah nonton kalo liat cewe ga liat mukanya aja tapi body dan ukurannya. Tapi semenjak yang mrs. D itu gw biasa aja kalo
ngobrol sama cewe kalo dulu kan gw suka natap matanya trus
bayangin kalo cewe lewat gw suka ekspetasi sendiri.”
60
Berdasarkan observasi peneliti, dalam berinteraksi dengan orang lain “BL” berani untuk menatap mata dan melontarkan kata-kata gombal kepada perempuan.
Kala itu “BL” menggoda peneliti dengan cara menggombal.
61
Akibat dari menonton film pornografi ini, para infroman menjadi lebih memperhatikan penampilan seseorang. Seperti Infoman “MT” dalam melihat
orang lain yang pertama kali dilihatnya adalah seseorang laki-laki yang memiliki tubuh ideal. Berikut penuturannya :
“Ya ternyata aku ga sendiri banyak yang kaya gitu, ada yang pacaran juga ah disitu hihi. Terus dari lingkungan itu aku nonton
58
Wawancara Informan ZP. Jakarta 27 Juni 2016.
59
Observasi Informan, “ZP”, Jakarta, 27 Juni 2016
60
Wawancara Informan “BL”, Jakarta, 13 Agustus 2016
61
Observasi Informan “BL”, Jakarta, 13 Agustus 2016
film porno juga kan eh kalo ada customer yang ganteng atau lagi nganterin pacarnya gitu suka godain deh. Gede sih abisnya.”
62
Berdasarkan observasi peneliti, saat berinteraksi dengan orang lain khususnya laki-
laki, “MT” terlihat agresif dan dia mudah untuk berinterkasi menggunakan verbal dan non verbal. Ini terlihat ketika dia menggoda seorang
laki-laki yang duduk di sebelah meja makan serta dia sering berbisik kepada peneliti memberitahukan bahwa ia tertarik dengan laki-laki itu.
63
Informan “MT” menilai orang lain dengan berekspetasi atau menghubungkan orang yang dia lihat dengan film pornografi yang ia tonton.
Berikut penuturannya : “Iya dong, setiap abis nonton itu aku jadi lebih merhatiin dari atas
sampe bawah. Ih cucok deh pokoknya. Jadi lebih agresif kalo abis nonton
, suka bayangin gitu aku duhh jadi malu.”
64
Pornografi sudah diakui oleh para ahli dapat merusak otak, jiwa, dan fisik. Otak akan terus menerus memikirkan hal yang berhubungan dengan pornografi.
Seperti informan “YG” dia melihat seorang wanita dari apa yang ia lihat di dalam film pornografi. “YG” melihat wanita dari bentuk tubuhnya dan dia bisa
membayangkannya saat itu juga. Sebagaimana penuturan “YG” : “Sama sih kaya semua cowo, pasti dilihat pertama bentuk tubuhnya
sama mukanya lah jelek apa cakep. Kalo sesuai kriteria gue, gue bisa sih langsung bayangin. Semua cowo gue rasa sama kaya gitu
semua. Kaya istri gue, dulu gue liatnya juga dari badannya dia
lahya sama mukanya cakep.”
65
Bahkan informan “YG” tidak segan untuk mengoda wanita yang lewat di depan rumahnya.
62
Wawancara Informan “MT”, Jakarta 18 Agustus 2016
63
Observasi Informan “MT”, Jakarta 18 Agustus 2016
64
Wawancara Informan “MT”, Jakarta 18 Agustus 2016
65
Wawancara Informan “YG”, Jakarta, 14 Juli 2016
“Ya kalo lagi nongkrong sama temen-temen gua ada cewe lewat suka ada yang godain, gue juga sih suka suitsuitin cewe”
Berdasarkan observasi peneliti, walaupun “YG” sudah memiliki istri tetapi dia masih mencuri-curi untuk menggoda dan melihat wanita. Walau tidak serius
tetapi itu menandakan adanya perubahan dan menilai orang lain. Peneliti melihat, informan “YG” memanggil “cantik, mau kemana sombong amat sih.” kepada
tetangganya yang lewat.
66
Informan “YG” menilai seseorang dari penampilan dan fisiknya dan cara dia berinteraksi dengan orang lain juga kurang sopan dan tidak memiliki sikap
yang baik. Perubahan dalam menilai orang lain juga dialami oleh “AA”, saat menilai dan berinteraksi dengan orang lain ia melihat dari fisiknya. Berikut
penuturan “AA” “Sejauh ini kalo ngeliat cowo udah ga tertarik kecuali pacar saya
yah, ya sebut saja B. Kalo liat B tuh kalo lagi diem, bengong trus gue liatin badannya rasanya eeeh gimana gitu ada yang ser-ser gitu
rasanya pengen melukin pengen deket-
deket dia aja gituh.”
67
Berdasarkan hasil observasi peneliti, “AA” membandingkan pria yang lewat dengan pacarnya atau dengan pria yang ada di film pornografi yang sudah ia
tonton. Saat melakukan w awancara dia berbicara kepada peneliti, “itutuh kecil
punya dia, gua sih gasuka yang badannya gitu.”
68
Berdasarkan hasil yang ada, pornografi dapat merubah seseorang dalam menilai seseorang. pornografi membuat seseeorang dalam melihat dan menilai
dengan orang lain dari fisik dan bentuk tubuh seseorang dan berinterkasi lebih
66
Observasi Informan “YG”, Jakarta, 14 Juli 2016
67
Wawancara Informan AA, Jakarta ,19 Juni 2016.
68
Observasi Informan “AA”, Jakarta, 19 Juni 2016