Fase perkembangan “AA” Fase Perkembangan Remaja Pecandu Pornografi

a. Keluarga

Menurut Duval dan Logan keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial diri tiap anggota keluarga. 85 Hubungan keluarga dapat mempengaruhi perilaku dan pemikiran seseorang. Seperti ZP yang merasa kesepian karena kurangnya waktu bersama orang tuanya membuat dia menjadi kecanduan pornografi. “Pas lagi liburan juga udah mulai sibuk masing-masing kan, bokap nyokap gua kerja di rumah suka ga ada orang gua sendirian yaudahlah gua iseng download aja. Kalo kelurga setahu gue sih pada gatahu soalnya gue bisa nyembunyiin. Kalo pada tahu sih ya gue malu dan bersalah tapi kalaupun ketahuan gue yakin orang tua gue ngerti sama keadaan gue yang emang umur segini lagi tinggi- tingginya. ” 86 ZP memang tidak mempunyai konflik dengan keluarganya namun ZP tidak terlalu sering bertemu dengan keluarganya membuat dia tertutup kepada keluarganya dan tidak bercerita tentang yang ia rasakan kepada orang tuanya. Lingkungan keluarga untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar anak untuk tumbuh berkembang. 87 Pola asuh keluarga yang baik dan bijak tentu akan membuat perkembangan remaja menjadi tidak di luar batas kewajaran. Pola asuh yang baik adalah dimana orang tua bisa menempatkan dirinya sebagai teman bagi anaknya. Hal ini supaya anak merasa diakui dan dimengerti. Seperti informan “BL” yang merasa dekat dengan orang tuanya terutama oleh ibunya. 85 Setiadi, Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha Ilmu. 2008 86 Wawancara pribadi dengan informan ZP. Jakarta 21 Juni 2016. 87 Asep Usman Ismail, MA., Al-quran dan Kesejahteraan Sosial : Sebuah Rintisan membangun Paradigma Sosial Islam yang Berkeadilan dan Berkesejahteraan, Jakarta: Lentera Hati, 2012 h.165 “gw sih deket sama keluarga, suka cerita tapi masalah ini engga lah. pornografi.” Orang tua adalah orang yang akan mendukung anaknya pertama kali dengan sepenuh hati, namun para orang tua kerap kali tidak mengoreksi lebih dalam lagi tentang apa yang harus di dukung. Seperti informan “BL” yang merasa sudah di dukung berpacaran oleh orang tuanya dan membuat dia merasa nyaman dan melakukan hal yang juga tidak diinginkan oleh orang tuanya. Berikut penuturannya : “Bahkan ortu juga mendukung pacaran,walaupun pacaran yg sehat tp kan haha lucu. Ya gapapa pacaran tp jangan gitu-gitu katanya, padahal mah dibelakangnya gue be gitu.” Keluarga memiliki fungsi untuk berkembang biak, mensosialisasi atau mendidik anak, dan menolong serta melindungi yang lemah. 88 Namun ketika orang tua sudah tidak produktif lagi akan ada kekurangan dalam mendidik anak. Seperti informan “MT” yang mengakui jika orang tuanya sudah berumur dan menyebabkan ia kurang mendapatkan perhatiannya sehingga ibunya tidak dapat mengontrol perkembangan “MT. Sebagaimana penuturan “MT”: “Ibu sudah tua tak mengerti apa apa dia tidak mengerti apa itu gay dan perkembangan anaknya.” 89 Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama dalam kehidupan manusia, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. 90 Ini berarti keluarga memberikan pegaruh terhadap perkembangan seseorang termasuk perkembangan psikososialnya. Sikap, mental, perilaku, pola pikir seseorang terbentuk pertama kali karena pengaruh 88 Kusdwiratri Setiono, Psikologi Keluarga, Bandung : P.T Alumni, 2011, cet I, h.24. 89 Wawancara pribadi dengan Informan “MT”, Jakarta 18 Agustus 2016 90 W.a. Gerungan Dipl. Psych, Psikologi Sosial, Bandung : Eresco, 1988, cet XI,h.180