Profil Informan YG GAMBARAN UMUM INFORMAN
Teknologi internet saat ini tanpa disadari memiliki dampak negatif, salah satu contohnya internet merupakan salah satu faktor dari berkembangnya
pornografi. Teknlogi internet saat ini berkembang sangat pesat, banyak remaja yang menyalah gunakan internet, bagi yang tidak memiliki kontrol diri akan
melakukan hal yang tidak seharusnya. Seperti membuka situs-situs pornografi yang ada di internet yang mudah untuk di unggah. Informan ZP yang mengakui
bahwa dengan adanya fasilitas internet ia dapat menonton film porno dengan mudah. Berikut penuturannya :
“Awal kenal sejak SD dari jaman HP Nokia tapi saat itu jijik liatnya. Pas SMP makin sering lihat, mulai dari HP, CD, juga film-
film yang ada semi pornonya, pas SMP lagi penasaran- penasarannya. Kalo SD jarang ketemu film porno karen medianyaa
belum gampang diakses. Pas SMP kan udah banyak HP yang mendukung jadi suka pinjem-pinjem HP temen atau nonton CD di
rumah temen.”
2
Saat ini, internet sangat mudah untuk diakses oleh berbagai kalangan, bahkan saat ini remaja dapat menggunakan internet dengan bebas. Ada beberapa
faktor ang mendukung internet menjadi lebih mudah diakses, seperti adanya handphone
yang diliengkapi fitur inernet. Seperti informan “AA” yang mengaku mendapatkan situs internet pornografi dari handphonenya. Berikut penuturannya :
“Waktu itu pertama kali kenal ya pas SMP, trus baru punya hape yang bisa browsing browsing gitu baru deh download trus minta
juga sam temen. Kalo waktu SMP itu ga sering sihya cuma beberapa kali, seminggu paling sekali. Ya ga selalu seminggu
sekali sih yang penting pernah nonton aja gitu.”
3
Pemerintah mengaku kesulitan dalam memblokir situs porno. Pasalnya, saat satu situs porno diblokir, ternyata akan muncul beberapa situs porno baru
2
Wawancara pribadi dengan informan ZP, Jakarta , 27 Juni 2016.
3
Wawancara pribadi dengan Informan “AA”, Jakarta, 19 Juni 2016
lainnya.
4
Adanya warung internet warnet juga memicu dan terfasilitasinya para remaja untuk menonton film Porno. Bahkan Informan “BL” dapat menginggat di
luar kepala situs pornografi yang ada di Internet. Berikut penjelasannya : “Dari SD , dari temen gue pas di warnet. Situsnya Bangbus, Xnxx,
Bravotube, Homepon masih eksis dan jaya. Kalo itu ga download gue streaming apa lagi sekarang pake hape gampang.”
5
Bukan hanya “BL” yang mendapatkan situs internet dari warung internet, namun informan “YG” pun mengaku bahwa dia pertama kali menonton film
porno saat berada di warnet saat kelas 6 SD. Berikut penuturannya : “Film porno ya, awalnya pas SD maen ke warnet. Pas pertama kali
ke warnet mah cuma main games aja, eh ga sengaja ada yang nonton gitu kan aneh belom pernah liat trus malah jadi penasaran
ikut liat juga deh di warnet deket rumah”
6
Industri Film Pornografi saat ini memang semakin luas dan beragam. Pada jaman ini, sedang marak dengan kaum LGBT. Para pebisnis film pornografi dapat
dengan mudahnya membuat film porno kaum Gay dan sangat cepat sampai ke dalam ruang lingkup masyarakat. Informan “MT” membuka situs porno di
internet dengan mudah. “Engga dong soalnya dah beda jenis film nya Hehe. Ada kok, nih
buka aja coba www.bromo.com
sama www.gayenvideo.com
haha.”
7
Saat mengatakan ada situs porno gay, “MT” menunjukan handphonenya dan memberitahu kan ke peneliti bahwa memang situs
www.gayenvideo.com adalah situs film pornografi kaum gay.
8
4
Reza Wahyudi, Kominfo:Tidak Gampang Memblokir Situs Porno, artikel ini di akses pada20Agustus2016dari
http:tekno.kompas.comread2012031513275544kominfo.tidak.gampa ng.memblokir.situs.porno
5
Wawancara Informan “BL”, Jakarta 13 Agustus 2016
6
Wawancara Informan “YG”, Jakarta 14 Juli 2016
7
Wawancara Pribadi dengan Informan “MT”, Jakarta 18 Agustus 2016
Berdasarkan data di atas, kelima informan ZP, AA, BL,YG, dan MT mendapatkan film pornografi dari internet. Ini menyimpulkan bahwa Internet
merupakan penyebab yang pertama meluasnya Film Pornografi yang beredar di masyarakat khusunya remaja. Fasilitas yang ada pada Internet membuat semakin
mudahnya dan menyebarnya situs porno yang ada baik situs porno wanita, laki- laki atau kaum LGBT.