Kehamilan di Luar Nikah

terja di pada “YG” sampai akhirnya dia menghamili pacarnya. Sebagaimana penuturannya : “Ya paasti ngikutin lah kalau udah pernah liat filmnya bareng- bareng langsung lakuin sampe akhirnya kebablasan kaya gini.” 148 Berdasarkan dari data dan wawancara bersama para informan bahwa dampak yang terjadi pada remaja akibat film pornografi adalah perubahan gaya pacaran yang agresif, berani dan melakukan hubungan seksual atau perzinaan, dimulai dari berciuman, berpelukan, memegang hingga melakukan hubungan suami istri. Perzinaan memang menjadi dampak yang semakin meluas khususnya di kalangan remaja saat ini.

D. Hukum Pornografi dalam Islam

 Keharaman mendekati zina Dalam agama Islam, sebenarnya sudah memperingatkan untuk tidak terjerumus ke dalam dunia pornografi dan pornoa ksi. Terbukti dalam surah Al-Isra ayat 32: “Dan janganlah kalian mendekati zina: zina itu sungguh perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.” Ada beberapa macam zina, zina mata, pikiran dan melakukan hubungan badan. Pornografi merupakan zina mata dan pikiran dan dapat mengakibatkan zina yang 148 Wawancara Informan “YG”, Jakarta, 14 Juli 2016 paling tinggi yaitu berhubungan seksual dengan seseorang yang belum sah dengan janji pernikahan.

E. Peran Bimbingan Konseling dalam Mencegah dan Menangani Kasus

Pornografi pada Remaja Kesadaran segenap pihak untuk melindungi anak dan remaja dari bahaya pornografi dan seks bebas sangat diperlukan, mulai dari keluarga, guru bimbingan konseling, semua pihak sekolah dan seluruh unsur masyarakat dan pemerintahan. Berikut peran BK berdasarkan wawancara Guru BK di SMA AL-Azhar, ada beberapa langkah untuk menangani permasalahan pornografi yaitu : 1. Menjalin relasi dengan Murid Guru adalah orang tua ke dua bagi murid yang sedang berada di sekolah, hal ini lah yang membuat guru harus bisa bergaul dan menjalin relasi yang baik dengan seluruh murid yang ada di sekolah. Jika sudah dapat menjalin relasi yang baik, maka murid akan lebih terbuka kepada guru. Guru harus lebih bisa memahami dan peka dengan keadaan muridnya, sehingga guru bisa mengetahui apa yang sedang dirasakan oleh muridnya. 2. Menyediakan Sarana dan Prasarana untuk Mengekspresikan Diri Murid Pihak sekolah memberikan keleluasaan murid untuk dapat mengekspresikan dirinya dengan mengadakan berbagai kegiatan ekstrakulikuler seperti Paskibra, PMR, Tari Tradisioanal, Olahraga Futsal, Basket, Akting, Rohis, Musik dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk dapat mengasah bakat murid dan mengisi waktu murid dengan kegiatan yang positif sehingga dapat meminimalisir hal buruk yang terjadi pada murid.