pornoaksi. Awalnya keluarganya tidak menyetujui jika “AA” berpacaran namun pada akhirnya orang tuanya menyetujui hal itu.
E. Profil Informan YG
a Biodata Informan YG
1. Nama
: YG 2.
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 17 April 1999
3. Usia
: 17 tahun 4.
Jenis kelamin : Laki-laki
5. Domisili
: Jakarta 6.
Agama : Islam
7. Status
: Jaga Warnet 8.
Usia saat menonton film porno : 6 SD
b Hubungan dengan Keluarga
Keluarga YG merupakan keluarga yang cuek dan membebaskan dirinya. Namun YG sebenarnya ingin diperhatikan oleh kedua orang
tuanya. YG dibebaskan bergaul dan bermain kapan saja, YG juga tidak pernah mendaptkan pendidikan seks dari keluarganya. YG juga jarang
sekali diingatkan sholat oleh keluarganya.YG juga tidak meluluskan Sekolah Menegah Atasnya dengan baik, belum selesai bersekolah dia
sudah mendapatkan masalah yang besar yang membuat dia harus menikah dengan pacarnya. Dan diapun tidak pernah mendapatkan pendidikan seks
dari keluarganya. Karena dari keluarga yang kurang perhatian maka spiritual YG pun lemah, moral dalam bersosialisasi juga kurang baik. Dia
sering menggoda wanita saat di jalan dan diapun jarang beribadah. Namun ketika mendapatkan masalah dia mulai sadar dan mulai memperbaiki diri.
c Riwayat YG Menonton Film Pornografi
Awalnya YG tidak mengetahui film porno namun saat dia bermain di warnet dia melihat ada remaja yang menonton film porno diapun
penasaran dan ingin melihatnya. Tetapi masih ada perasaan takut saat itu, pada akhirnya dia disodorkan film porno oleh remaja yang ada di warnet
itu. Semakin dia penasaran semakin dia ingin melihat dan membayangkan terus menerus. Sampai akhirnya saat SMA dia sudah pada puncak
keinginan bukan hanya membayangkan tetapi mempraktikannya juga. d
Pengalaman akan pornografi Sudah menonton dan kecanduan akibat pornografi sejak SD
membat YG dalam menilai seseorang dilihat dari keadaan fisik, cara berpakaian dan bentuk tubuhnya. Ini membuat dia sering membayangkan
wanita yang ada di depannya dengan film porno yang ia tonton. Pada akhirnya dia menemukan dan tertarik dengan lawan jenis dan
memberanikan diri untuk mendekati dan merubah pornografi menjadi
pornoaksi.
58
BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS
Berdasarkan hasil temuan, peneliti mendapatkan informasi mengenai dampak Pornografi terhadap Psikososial di kalangan remaja yang berpacaran yang
dikaji dalam perspektif Psikososial. Adapun sub yang akan dibahas diantaranya adalah faktor-fakor penyebab pornografi, dampak psikososial remaja pecandu
pornografi berupa perubahan dalam berpikir, bertingkah laku dan berinteraksi dengan orang lain, faktor yang mempengaruhi psikososial remaja serta perubahan
gaya berpacaran remaja pecandu pornografi. A.
Penyebab Pornografi pada Remaja
Banyak faktor yang mengakibatkan pornografi menjadi berkembang luas saat ini. bukan hanya karena faktor berkembangnya zaman saja namun ada
beberapa faktor lain yang menyebabkan meluasnya pornografi. Faktor yang menyebabkan remaja kecanduan pornografi berdasarakan temuan lapangan
penulis adalah sebagai berikut :
1. Faktor Teknologi dan Internet
Internet merupakan media komunikasi antar komputer seluruh dunia yang berkecepatan tinggi dan berkapasitas besar. Seluruh server ini terhubung melalui
jaringan kabel serat optik bawah laut Backbone antar benua.
1
Pengguna internet dapat berbagi informasi dalam bentuk, ukuran, jangkauan, desain internet sangat
luas dan saat ini kemanjuan semakin bertambah dan semakin canggih.
1
Tri Hardian Satiawardana dan Zuhaidi el-Qudsy. Exploring The Cyber world Panduan Lengkap Berinternet. Jawa Timur: Mas Media Buana Pustaka, 2008.h,5
Teknologi internet saat ini tanpa disadari memiliki dampak negatif, salah satu contohnya internet merupakan salah satu faktor dari berkembangnya
pornografi. Teknlogi internet saat ini berkembang sangat pesat, banyak remaja yang menyalah gunakan internet, bagi yang tidak memiliki kontrol diri akan
melakukan hal yang tidak seharusnya. Seperti membuka situs-situs pornografi yang ada di internet yang mudah untuk di unggah. Informan ZP yang mengakui
bahwa dengan adanya fasilitas internet ia dapat menonton film porno dengan mudah. Berikut penuturannya :
“Awal kenal sejak SD dari jaman HP Nokia tapi saat itu jijik liatnya. Pas SMP makin sering lihat, mulai dari HP, CD, juga film-
film yang ada semi pornonya, pas SMP lagi penasaran- penasarannya. Kalo SD jarang ketemu film porno karen medianyaa
belum gampang diakses. Pas SMP kan udah banyak HP yang mendukung jadi suka pinjem-pinjem HP temen atau nonton CD di
rumah temen.”
2
Saat ini, internet sangat mudah untuk diakses oleh berbagai kalangan, bahkan saat ini remaja dapat menggunakan internet dengan bebas. Ada beberapa
faktor ang mendukung internet menjadi lebih mudah diakses, seperti adanya handphone
yang diliengkapi fitur inernet. Seperti informan “AA” yang mengaku mendapatkan situs internet pornografi dari handphonenya. Berikut penuturannya :
“Waktu itu pertama kali kenal ya pas SMP, trus baru punya hape yang bisa browsing browsing gitu baru deh download trus minta
juga sam temen. Kalo waktu SMP itu ga sering sihya cuma beberapa kali, seminggu paling sekali. Ya ga selalu seminggu
sekali sih yang penting pernah nonton aja gitu.”
3
Pemerintah mengaku kesulitan dalam memblokir situs porno. Pasalnya, saat satu situs porno diblokir, ternyata akan muncul beberapa situs porno baru
2
Wawancara pribadi dengan informan ZP, Jakarta , 27 Juni 2016.
3
Wawancara pribadi dengan Informan “AA”, Jakarta, 19 Juni 2016