Usia Remaja PACARAN DI USIA REMAJA

kata dari bahasa inggris love atau dari bahasa arab al-hubb atau al-mahabbah. Cinta sebenarnya sulit diungkapkan apalagi didefinisikan, sebab jika didefinisikan maka semakin membatas ruang lingkupnya. Cinta dapat dirasakan oleh setiap individu, tetapi tidak menjamin masing-masing individu tersebut mampu mengungkapannya dalam bahasa verbal. 35 Sebagai prinsip umum kiranya dapat peneliti simpulkan bahwa masa pacaran adalah masa untuk mengenal karakter seseorang yang dcintai dan belajar saling mencintai. Sehingga kedua muda-mudi yang sedang berpacaran mewujudkan kasih sayang pada umumnya yang memuat kemesraan, kehangatan, rasa tertarik, bahkan juga nafsu seksual.

3. Alasan Remaja Berpacaran

Salah satu tugas perkembangan remaja adalah mencapai hubungan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul bersama teman sebaya atau mencapai hubungan sosial baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik yang sejenis maupun lawan jenis Hurlock, 2000. Hal ini tercapai dalam bentuk persahabatan yang dijalin dengan teman sejenisnya, sedangkan hubungan dengan teman lawan jenisnya muncul dalam perilaku berpacaran. Papalia dan Olds dalam Hermawan,2004 mengungkapkan beberapa jenis cinta, salah satunya adalah infatuation. Infatuation adalah cinta yang bangkit karena ketertarikan fisik dan dorongan seksual. Cinta seperti ini yang sering 35 Abdul Mujib, Risalah Cinta, Jakarta: Raja Grafindo Persada:2004, hal.1 dialami oleh para remaja Penyebab tumbuhnya cinta seperti ini biasanya adalah ketertarikan fisik. 36 Menurut Rice 1990 beberapa hal yang menjadi alasan mengapa remaja berpacaran adalah:

a. Rekreasi atau bersenang-senang

Salah satu alasan remaja berpacaran adalah bersenang-senang, karena pacaran adalah bentuk dari rekreasi dan sumber dari kegembiraan. b. Kebersamaan Untuk mendapatkan rasa pertemanan atau persahabatan yang dekat dengan lawan jenisnya adalah alasan yang kuat dalam berpacaran. c. Mencari status dan prestasi Remaja menggunakan pacaran sebagai cara untuk mendapatkan status dan prestasi penghargaan. d. Bersosialisasi Melalui pacaran: remaja belajar bekerja sama, bertanggung jawab, kecakapan sosial dan etika dan cara untuk berinteraksi serta menyesuaikan diri dengan orang lain. e. Untuk eksperimentasi atau kepuasan seksual Beberapa penelitian menunjukan adanya remaja-renaja melakukan hubungan seksual selama pacaran, tetapi perilaku ini tergantung dari sikap, perasaan dan nilai-nilai yang dianut oleh remaja itu sendiri. f. Penyeleksian pasangan 36 Nurjanah, “Perilaku Seksual pada Remaja yang berpacaran dan tidak berpacaran,” Skripsi S1 Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri, 2007 Jika remaja pria dan wanita memiliki persamaan dalam karakteristik kepribadian, hal ini lebih disukai untuk mengembangkan hubungan daripada tidak ada persamaan dalam karakteristik fisik, psikologi dan sosial. g. Untuk mendapatkan keintiman Keintiman yang dimaksud di sini adalah berkembangnya rasa saling keterbukaan, saling berbagi, saling percaya, rasa hormat atau penghargaan, afeksi atau emosi dan kesetiaan. Sehingga dalam berhubungan dengan Jawan jenisnya ditandai dengan adanya kedekatan Samet dan Kelly dalam Rice, 1990 mengatakan bahwa motif utama dari berpacaran adalah untuk menikmati kebersamaan dengan orang lain. Remaja awal dan tengah lebih berorientsi untuk mendapatkan kesenangan, keintiman dan terutama status. Sedangkan remaja akhir, lebih mementingkan aspek hubungan timbal balik, kebersamaan dan sosialisasi. Pada dasarnya remaja memilih pacaran karena pertumbuhannya yang membuat hormon seseorang naik dan ketertarikan pada lawan jenis kian memuncak.