Pembatasan Masalah Perumusan Masalah

pengalaman para peneliti dimana metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan memahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala merupakan sesuatu yang sulit untuk dipahami secara memuaskan. 14 Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller seperti yang dikutip oleh Lexy J. Moleong, pada mulanya bersumber pada pengamatan kuantitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan kualitatif. Pengamatan kualitatif melibatkan pengukuran tingkatan perhitungan atau angka suatu ciri tertentu. Di pihak lain kualitas menunjuk pada segi alamiah yang dipertentangkan dengan jumlah tersebut. Atas dasar petimbangan itulah maka kemudian penelitian kualitatif tampaknya diartikan sebagai penelitian yang tidak mengadakan perhitungan. 15 Sedangkan dalam penelitian sosial, dikenal adanya dua metodologi proses, prinsip dan prosedur yang ditempuh seorang peneliti dalam mendekati permasalahan dan mencari jawabannya yang dikenal dengan istilah kualitatif dan kuantitatif. 16 Menurut Bogdan dan Taylor seperti yang dikutip oleh Lexi J. Moleong, mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan menurut Kirk dan Miller seperti yang dikutip oleh Lexy J. Moleong, mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental 14 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1993, Cetakan Ke-10, h. 3. 15 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001, h. 9. 16 Monasse Mallo, Metode Penelitian Sosial Jakarta: Penerbit Karunika, 1998, h. 31. bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. 17 Menurut Nawawi dalam bukunya Instrumen Penelitian Bidang Sosial, pendekatan kualitatif dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau proses menjaring informasi, dari kondisi sewajarnya dalam kehidupan suatu objek, dihubungkan dengan pemecahan suatu masalah, baik dari sudut pandang teoritis maupun praktis. Penelitian kualitatif dimulai dengan mengumpulkan informasi- informasi dalam situasi sewajarnya., untuk dirumuskan menjadi suatu generalisasi yang dapat diterima oleh akal sehat manusia. 18 Menurut beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, untuk dirumuskan menjadi suatu generalisasi yang dapat diterima oleh akal sehat. Penelitian ini bersifat studi kasus Case Study yang mana menurut Vredenbregt via Silvia, studi kasus adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk mempertahankan keutuhan wholeness dari obyek penelitian. Sehingga segala data yang terkumpul dalam metode Studi Kasus dipelajari sebagai suatu keseluruhan yang terintegrasi. Tujuan dari studi kasus adalah untuk mengembangkan pengetahuan yang mendalam mengenai obyek. 17 Moleong, Metodologi Penelitian, h. 3 18 Nawawi Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial Yogyakarta: Gajah Mada Univerity, 1992. h. 209