Seperti Informan “AA” yang merasa dirinya sudah dewasa saat dia sudah menonton film pornografi.
“Gua mah selow aja sih nonton kaya gitu, gamungkin anak jaman sekarang belom pernah nonton. Gua aja suka ngasih temen gua
situs gitu kalo dia nanya, gua juga kalo lagi ngumpul gua download aja iseng pas ada wifi eh malah pada penasaran juga. Jadi wajar aja
sih nonton film kaya gitu pas SMP, udah gede juga kali. Kalo ga pernah baru tuh aneh canggung ntar pas udah nikah.”
45
Dan dia juga berfikir bahwa film pornografi adalah hal yang wajar. Bukan hanya itu tetapi dia merasa bahwa film pornografi itu bermanfaat untuk kehidupan
rumah tangganya kelak. Berikut penuturannya : “Dulu itu alesan nontonnya itu, “oh ini buat belajar kali ya nanti
jadinya kalo punya suami ga kaget-kaget amat jadi udah tau gima cara-caranya gimana sebenenrnya melakukan itu kaya apasih, dulu
gapunya kepikiran buat bakal ngelakuin pokoknya nanti pa udah punya suami bakal kaya gitu trus gue ga awam bangget sama yang
kaya gitu. Biar nanti gue bisa sama suami gue, nanti gue bisa muasin suami gue kalo gue aja punya dasar untuk melak
ukan itu.” Perubahan berpikir yang dirasakan oleh YG adalah bahwa pornografi itu
bisa melampiaskan dan menenangkan dirinya di saat ada masalah atau stress. “Di saat ada masalah terus insomnia bingung mau ngapain yaudah
deh gue iseng aja nonton, jadinya biar rada enakan hati gue trus tidur pules dah.”
46
Berdasarkan data yang diperoleh dari kelima Informan, pornografi dapat merubah pemikiran seseorang. Pemikiran bahwa pornografi adalah hal yang wajar
dan jika dekat dengan orang lain bisa berhubungan fisik seperti yang ada di film porno atau dengan kata lain pornografi merubah cara pemikiran seseorang
menjadi penuh dengan seks.
45
Wawancara pribadi dengan informan AA. Jakarta 19 Juni 2016.
46
Wawancara pribadi dengan informan YG. Jakarta 14 Juli 2016.
b. Perubahan dalam bertingkah laku
Semakin beranjak dewasa, semua orang pasti mengalami perubahan salah satunya adalah perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku dapat menjurus
ke hal yang baik dan buruk, banyak faktor yang membuat seseorang mengalami perubahan tingkah laku. Salah satunya adalah remaja yang kecanduan pornografi
membuat tingkah lakunya berubah. Pada masa remaja keinginan besar untuk mencoba dan mengetahui hal baru. Pornografi merupakan media yang dapat
mempengaruhi remaja untuk berperilaku seksual berisiko.
47
Perubahan perilaku seksual ini dialami oleh “ZP” berikut penuturannya :
“Kalau pelecehan itu karena dulu pas SMP penasaran pengen megang dada jadi kalo lagi kerumunan suka curi-curi remes punya
orang. Itu terjadi karena ge gabisa mengkontrol diri gue saat itu
masih SMP dan ga berpikir panjang.”
48
Bermula dari rasa penasaran yang tinggi setelah menonton film pornografi membuat “BL” melakukan pelecehan seksual yang kurang lebih ia lakukan
sebanyak 4 kali. Berikut salah satu pengakuannya : “Nih pas kelas 1 smp, jadi guru nyuruh anak-anak ngambil buku di
lemari,pada rebutan kan tuh,nah temen gw bilang eh ikutan yuk ada “m” tuh,nah lg kerumunan gitu gw remes tuh dadanya,kayanya
temen gw juga deh. Abis itu dia lapor guru,guru nyuruh anak2 ngaku, gw diem aja. Ada lagi ek dulu kelas 1 juga,itu jaman anak-
anak cowo suka mepet-mepet cewe biar nyenggol. Jadi dulu ada cewe kecil-kecil ukurannya kira2 udah 36d. Jadi kalo ada dia di
kantin pada ngerumunin gitu. Gw ga pernah dapet peluang,pas
dapet kesempatan gw sikat deh haha akhirnya..”
49
47
Euis Supriati dan Sandra Fikawati, Efek Paparan Pornografi pada Remaja SMP Negeri Kota Pontianak Tahun 2008, MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL. 13, NO. 1, JULI 2009: 48-56
48
Wawancara pribadi dengan informan ZP. Jakarta 27 Juni 2016.
49
Wawancara Informan “BL” pada Tanggal 13 Agustus 2016
Dampak menonton film yang bersifat pornografi di VCD terhadap perilaku remaja adalah terjadinya peniruan yang memprihatinkan. Peristiwa dalam
film memotivasi dan merangsang kaum remaja untuk meniru atau mempraktikkan hal yang dilihatnya, akibatnya remaja menjadi semakin permisif terhadap perilaku
dan norma yang ada.
50
Perubahan perilaku inilah yang juga terjadi pada “BL” dia menirukan apa yang ada di film pornografi. Berikut penuturannya :
“Jadi saat itu judulnya penasaran sih ek. Yang terjadi adalah gw ajak nonton temen gw,baru kenal nih tapi orangnya nakal gitu,terus
kita kiss,lama-lama tangan gw gamau diem tapi saat pertama mau megang itu deg-degan parah loh,kalo ditolak gimana,belom kalo
dia teriak hahaha. Eh doi mau loh,kayanya dia udh pengalaman,malah
gw masukin ke dalem bra,first time itu.” Efek paparan pornografi tidak hanya berupa pengetahuan tentang
pornografi saja tetapi yang terjadi juga sampai pada aspek afektif dan bahkan kecenderungan untuk berperilaku. Pornografi dapat mempengaruhi remaja untuk
melakukan bentuk perilaku, baik secara sadar maupun tidak disadari, telah mengubah persepsi bahkan perilaku hidup remaja sehari-hari terutama dalam hal
seksualitas.
51
Pada informan “MT” terjadi perubahan kepada dirinya, bermula dari lingkungan dan film pornografi membuat dia lebih merasa tertarik kepada sesama
jenisnya. Setelah menonton film porno homoseksual perilaku seksual “MT” pun berubah. Berikut penuturannya :
“Pas kerja disitu ada cewenya ada cowonya tapi cowonya sama cin sama aku. Yaudahlah mulai bergaul disitu ohya aku tau situs
50
Rosadi, I. 2001. Hukum Islam tentang sewa menyewa kaset video compac disk VCD Studi di rental VCD Kelurahan Sukarame I Bandar Lampung. Diunduh pada 21 Agustus
2016 dari http:digilib.gunadarma.ac.idgo.php?id=laptiain-gdl-s1-2001-ismail-650-hukum.
51
Rosadi, I. 2001. Hukum Islam tentang sewa menyewa kaset video compac disk VCD Studi di rental VCD Kelurahan Sukarame I Bandar Lampung. Diunduh pada 21 Agustus
2016 dari http:digilib.gunadarma.ac.idgo.php?id=laptiain-gdl-s1-2001-ismail-650-hukum
bromo itu juga dari mereka lohh. duh makin paraah aku abis nonton film itu jadi geregetan gitu kaya sherina.”
52
Informan “MT” mengaku setelah menonton film porno dia menjadi lebih memperhatikan penampilannya supaya orang lain tertarik kepadanya.
“Abis nonton film itu, kaya gamau kalah gitu pokoknya harus bisa semodis yang di film biar kalo ada yang liat aku lirik aku, sekali
aku kedipin mata langsung gede hahaha.” Berdasarkan observasi peneliti, saat “MT” menjelaskan hal di atas dia
tertawa sambil melambaikan tangan dan menpuk bahu peneliti.
53
Perubahan perilaku juga dirasakan oleh informan “AA”, bermula dari perubahan berpikir bahwa film pornografi adalah hal yang wajar dan
menjadikannya dewasa menyebabkan dia menjadi pribadi yang berani berbicara terbuka kepada orang lain tentang seks.
“Cuma kalo temen-temen tau gue biasa aja gitu. Gue jelasin ke mereka ini gue dapet tuh buat pelajaran dan yang gue tau selama
ini apa-apa jadi tau buat bahagian suami gue nanti. Gua kan suka cerita sama temen-temen gue tentang pacar gue, apa aja juga gua
ceritain. Jadi yaudah pada taulah gua gimana-gimana sama pacar
gue”
54
Film pornografi juga merubah perilaku “AA” dalam berpenampilan, dia ingin terlihat menarik di depan pacarnya. Serta “AA” juga ingin mencoba
memakai baju yang ada di film porno. Sebagaimana penuturan “AA” berikut ini : “gua sih jadi ekspetasi mulu sama cowo gue, pengen coba pake
lingerie gitu di depan cowo gue doang ya cowo gue.”
52
Wawancara Informan “MT”, Jakarta, 18 Agustus 2016
53
Observasi Informan “MT”, Jakarta, 18 Agustus 2016
54
Wawancara Informan AA, Jakarta, 19 Juni 2016.
Berdasarkan observasi peneliti, “AA” memiliki sifat yang terbuka dan mudah bergaul saat wawancara bahkan “AA” menanyakan kepada peneliti yang
bersifat pribadi.
55
Sebelum kecanduan akan pornografi YG tidak melakukan hal yang tidak seharusnya bersama pacarnya, namun karena sudah kecanduan dia melihat
seseorang dari penampilan dan pakaiannya dan YG juga mendapatkan tempat untuk pelampiasan akhirnya YG mempraktikan hal yang ada di dalam film porno.
“Dulu mah waktu awal punya pacar masih biasa tuh, trus gua dapet pacar yang kalo kemana-mana pakaian nya lumayan terbuka
yaudah alhasil begitu dah pokoknya, ngerti kan ya hehe.”
56
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi kepada kelima informan, perubahan perilaku terjadi kepada remaja yang kecanduan film porno dan bersifat
negatif. Hal ini disadari oleh semua informan, tak dapat dielakan lagi bahwa pornografi sudah sangat meluas saat ini jika semakin luas maka akan berpengaruh
kepada moral anak bangsa karena perubahan perilaku ini lebih dominan kepada perubahan perilaku seksual sebelum menikah.
c. Menilai dan berinteraksi dengan orang lain
Selama berinteraksi, setiap orang pasti menilai orang lain sebagaimana kita menilai orang itu.
57
Menilai orang lain bisa dilihat dari penampilan, cara berbicara dan berpikir. Penilaian informan “ZP” saat melihat hanya wajahnya
saja tetapi setelah menonton film pornografi dia merasa dirinya saat melihat
55
Observasi Inf orman “AA”, Jakarta, 19 Juni 2016
56
Wawancara Informan “YG”, Jakarta, 14 Juli 2016
57
Raja Bambang Sutikno, M.B.A, The Power Of Empathy in LEADERSHIP, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2007h.86