Fase Perkembangan “YG” Fase Perkembangan Remaja Pecandu Pornografi

“gw sih deket sama keluarga, suka cerita tapi masalah ini engga lah. pornografi.” Orang tua adalah orang yang akan mendukung anaknya pertama kali dengan sepenuh hati, namun para orang tua kerap kali tidak mengoreksi lebih dalam lagi tentang apa yang harus di dukung. Seperti informan “BL” yang merasa sudah di dukung berpacaran oleh orang tuanya dan membuat dia merasa nyaman dan melakukan hal yang juga tidak diinginkan oleh orang tuanya. Berikut penuturannya : “Bahkan ortu juga mendukung pacaran,walaupun pacaran yg sehat tp kan haha lucu. Ya gapapa pacaran tp jangan gitu-gitu katanya, padahal mah dibelakangnya gue be gitu.” Keluarga memiliki fungsi untuk berkembang biak, mensosialisasi atau mendidik anak, dan menolong serta melindungi yang lemah. 88 Namun ketika orang tua sudah tidak produktif lagi akan ada kekurangan dalam mendidik anak. Seperti informan “MT” yang mengakui jika orang tuanya sudah berumur dan menyebabkan ia kurang mendapatkan perhatiannya sehingga ibunya tidak dapat mengontrol perkembangan “MT. Sebagaimana penuturan “MT”: “Ibu sudah tua tak mengerti apa apa dia tidak mengerti apa itu gay dan perkembangan anaknya.” 89 Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama dalam kehidupan manusia, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. 90 Ini berarti keluarga memberikan pegaruh terhadap perkembangan seseorang termasuk perkembangan psikososialnya. Sikap, mental, perilaku, pola pikir seseorang terbentuk pertama kali karena pengaruh 88 Kusdwiratri Setiono, Psikologi Keluarga, Bandung : P.T Alumni, 2011, cet I, h.24. 89 Wawancara pribadi dengan Informan “MT”, Jakarta 18 Agustus 2016 90 W.a. Gerungan Dipl. Psych, Psikologi Sosial, Bandung : Eresco, 1988, cet XI,h.180 keluarga. Hubungan informan “AA” dan keluarganya sangat harmonis dan sangat terbuka dengan dengan keluarganya. Hal ini memb uat “AA” menjadi pribadi yang berani di lingkungan sosialnya. “Sekitar mana nih, kalo sekitar sama dalem rumah mah ga ada yang tau gue nonton lah. ehya dulu pernah sama bokap gue, jadi pas SMP kelas 3 pernah kena kasus karena nonton film kaya gitu bareng dan kegep trus gue di skors dan nyokap bokap gue dipanggil ke BK. Mereka Cuma bilang, “gila nih anak udah gede nih anak udah nonton kaya gituan.” Cuma mereka jelasin juga pokoknya janggan pernah meraktekin itu dan terakhir kali nonton. Itu sih yang mereka bilang, gue sempet malu sih cumakan bokap gue orangnya fine yah dan ga nganggep apa-apa itu serius. Trus pas gue SMA, kuliah nyokap bokap gue kan apa aja sharing ya sama gue sampe cerita tentang kehidupan seks mereka. Misalnya nyokap gue gasuka diginiin nih sama bokap pas lagi kaya gituin mereka cerita ke gue, trus bilang sama gue itutuh rasanya ga enak. 91 Pembicaraan dia bersama keluarganya membuat “AA juga membicarakan hal yang sama bersama dengan teman-temannya. Saat keluarga memiliki keagamaan yang baik dan diajarkan kepada anaknya, maka anak akan terbiasa dan sadar akan kewajiban dia dalam bergama. Seperti “AA” yang beribadah ketika di ingatkan oleh orang tuanya. Berikut penuturannya : “Ya jadi kurang bangget dah agama gua, tapi untungnya orang tua gue merhatiin agama jadi diingetin terus sama orang tua jadi pas diingetin ya gua solat” Keluarga yang memiliki pengetahuan lebih membuat anak menjadi lebih bisa menghadapi perubahan zaman saat ini. Karena tidak pernah dapat pendidikan seks oleh orang tuanya membuat YG menjadi berani melakukan hal yang seharusnya belum ia lakukan. Keluarga YG juga kurang peduli dengan tumbuh kembang anaknya. 91 Wawancara pribadi dengan informan AA. Jakarta 19 Juni 2016.