Penyebab berkembangnya Pornografi PORNOGRAFI

Dalam agama Islam, sebenarnya sudah memperingatkan untuk tidak terjerumus ke dalam dunia pornografi dan pornoaksi. Terbukti dalam surah Al-Isra ayat 32: “Dan janganlah kalian mendekati zina: zina itu sungguh perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.” b. Hukum Pornografi dalam UU No. 44 Tahun 2008 Dalam pasal 4 ayat 1 berbunyi “Setiap orang dilarang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjual belikan, menyewakan atau menyediakan pornografi yang secara eksplisit memuat : a Persenggamaan, termasuk persenggamaan yang menyimpang; b Kekerasan seksual; c Masturbasi atau onani; d Ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan; e Alat kelamin; atau f Pornografi anak A yat 2 pasal 4 “Setiap orang dilarang menyediakan jasa pornografi yang: a Menyajikan secara eksplisit ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan; b Menyajikan secara eksplisit alat kelamin c Mengekspolitasi atau memamerkan aktivitas seksual d Menawarkan atau mengiklankan baik langsung maupun tidak langsung layanan seksual.

5. Dampak Pornografi

Akibat dari pornografi dilihat dari segi psikologisnya dapat menyebabkan melemahnya fungsi pengendalian diri terutama terhadap naluri agresivitas fisik maupun seksual. Pornografi dapat memicu dan merupakan tindakan awal agresivitas seksual sebagai akibat terlepasnya kontrol diri. Jika pornografi dilakukan secara terbuka dan terus menerus akan berdampak pada meningkatnya: 9 a. Perzinaan Perbuatan zina termasuk ruang lingkup macam-macam fiqh jinayah. Zina adalah hubungan kelamin antara laki-laki dengan perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan yang sah dan dilakukan dengan sadar serta tanpa adanya unsur syubhat. 10 b. Pergaulan bebas Pergaulan bebas adalah bentuk perilaku yang tidak wajar atau menyimpang di mana makna bebas tersebut adalah meyelesihi dari batas norma agama maupun norma kesusilaan. 9 Hawari, Konsep Agama Islam Menanggulangi HIVAIDS, h25-26 10 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Bandung: PT Al-Maarif, 1996, 86-86 c. Perselingkuhan Perselingkuhan adalah hubungan antara individu baik laki-laki maupun perempuan yang sudah menikah ataupun yang belum menikah dengan orang lain yang bukan pasangannya. d. Kehamilan di luar nikah Kehamilan yang terjadi sebelum adanya ikatan pernikahan dan biasanya merupakan kehamilan yang tidak diinginkan e. Aborsi Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah “abortus”. Berarti pengeluaran hasil konsepsi pertemuan sel telur dan sel sperma sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh. Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu: Aborsi Spontan Alamiah, Aborsi Buatan Sengaja, dan Aborsi Terapeutik Medis. f. Pelecehan atau Kekerasan Seksual Pelecehan atau kekerasan dalam arti Kamus Bahasa Indonesia adalah suatu perihal yang bersifat, berciri keras, perbuatan seseorang yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain, atau ada paksaan. Dari penjelasan di atas, pelecehan merupakan wujud perbuatan yang lebih bersifat fisik yang mengakibatkan luka, cacat, sakit atau penderitaan orang lain. Salah satu unsur