Peran Bimbingan Konseling dalam Mencegah dan Menangani Kasus

Setelah ditinjau kembali ternyata peran Guru Bimbingan Konseling sama dengan peran Pekerja Sosial seperti perantara broker, pekerja sosial sebagai perantara antara orang tua dan siswa, sebagai enabler penghubung antara sistem sumber untuk mengidentifikasi masalah seperti penghubung antara murid dan guru Agama, sebagai pendidik educator yaitu memberikan pendidikan seks kepada murid atau klien pekerja sosial. Sebagai fasilitator, pekerja sosial mamfasilitasi murid yang kecanduan atau klien untuk memikirkan solusi bersama serta membuat sarana yang dibutuhkan klien seperti adanya ekstrakulikuler atau kelas khusus untuk meningkatkan bakat dan pekerja sosial sebagai konselor, murid dapat konsultasi kepada pekerja sosial. Sayangnya banyak sekolah yang tidak memiliki guru Bimbingan Konseling dari lulusan Pekerja Sosial ataupun Psikologi.

F. Analisis Antar Kasus Kategori

Informan ZP BL MT AA YG Penyebab Pornografi Faktor Teknologi Internet,Teman Sebaya, dan Lonely : Awalnya “ZP” mengenal film pornografi dari temannya lalu karena sudah ada fasilitas internet akhirnya dia bisa mengakses dengan mudah situs- situs pornografi lewat handphone yang sudah canggih. Keadaan di rumah yang sepi karena kedua orang tuanya bekerja dan Faktor Teknlogi Internet, Lingkungan, Teman Sebaya dan Afraid : “BL” mengetahui film pornografi dari ancaman temannya saat SD, dia merasa takut karena jika tidak ikut menonton dia tidak akan ditemani oleh teman-temannya. Setelah iitu dia merasa ketagihan dan akhirnya di lingkungannya terdapat warung internet yang tidak dijaga ketat dan akhirnya hal itu Faktor Teknologi Internet, Lingkungan, teman sebaya dan bosan : “MT” adalah seorang gay dan dia menjadi gay karena sakit hati dan lingkungan kerja salon yang dimana mayoritasnya adalah gay. Awalnya “MT” mengenal fim pornografi saat SMP diajak oleh teman sebayanya, kala itu film pornografi yang ditonton oleh “MT” masih film pornografi layaknya Faktor Teknlogi Internet, Teman Sebaya, Lingkungan dan bosan: “AA” mengenal film pornografi dari temannya saat SMP. Dan saat di sekolah dia dan temannya pernah dikenakan hukuman karena ketahuan menonton film porno di sekolahnya. Tetapi hal itu tidak membuat ia jera, “AA” masih menonton film pornografi karena faktor internet yang mendukung bahkan “AA” bisa membuka situs porno yang Faktor Teknologi Internet, TemanSebaya, Lingkungan dan stress : Awalnya “YG” merasa penasaran dengan remaja yang menonton film di warnet, dan akhirnya dia dicekoki oleh remaja dan temannya yang ada di warnet tersebut. Setelah kejadian itu “YG” merasa ingin menonton kembali film pornografi. Dia menonton film pornografi melalui handphonenya. Saat dia merasa stress diapun menonton film kakanya mempunyai kesibukan lain menyebabkan dia merasa kesepian dan hal ini juga menyebabkan dia akhirnya menonton film pornografi. menjadikan dia terbiasa untuk menonton film pornografi. suami istri namun saat mengenal lingkungan kerja “YG” mulai berubah dan di menonton film pornografi bergenre homoseksual dan dia mendapatkannya dari internet salah satu situs gay nya adalah www.bromo.com Karena menonton film porno sudah menjadikan kebiasaan jadi saat dia merasa bosan, yang dia lakukan adalah menonton film pornografi. sudah di blokir dengan sebuah aplikasi. Saat bosan yang ia rasakan ia tidak segan untuk langsung mendownload film porno. porno karena dengan menonton ia merasa lega. Kasus akibat Pornografi Pelecehan seksual dan Perzinaan: Menurut Dadang Hawari salah satu dampak pornografi Pelecehan seksual dan Perzinaan : juga dilakukan oleh “BL”, pelecehan seksual yang ia lakukan kurang Penyimpangan seksual dan Perzinaan: Ada beberapa macam penyimpangan seksual contohnya adalah gay. Perzinaan : Perzinaan merupakan salah satu dampak dari pornografi. Akibat dari menonton pornografi “AA” Perzinaan, kehamilan di luar nikah: Perzinaan dan kehamilan di laur nikah juga merupakan dampak film adalah pelecehan seksual. Hal inilah yang dilakukan oleh “ZP” dia melakukan pelecehan seksual saat SMP, pelecehannya berupa memegang dada wanita saat berada di jalan. Hal ini iya lakukan karena merasa hasrat dan penasran setelah menonton film porno. Serta setelah dia sudah mendapatkan kekasih “ZP” melakukan perzinaan berupa pelukan, ciuman dan memegang alat kelamin serta dada pacarnya. lebih empat kali. Pertama di sekolah dia memegang dada wanita dan itu terjadi lebih dari dua kali, saat dia menonton bersama temannya dia juga melakukan hal itu serta saat dia menonton konser dia melihat perempuan dan ia tertarik saat itu juga dia melakukan pelecehan seksual. Dia berhenti melakukan pelecehan seksual ketika dia sudah mendapatkan pacar yang sesuai dan dia melakukan hal yang ada di film porno karena keduanya sama-sama Seperti “MT” setelah melihat film pornografi gay dari lingkungan kerjanya membuat dia jadi semakin tertarik oleh sesama jenisnya. Dan dia meniru apa yang ada di film bersama pacar lelakinya bahkan dengan kenalannya. menjadi penasaran dan ingin melakukannya bersama pacarnya. “AA” juga pernah menonton film pornografi bersama dengan pacarnya. pornografi menurut Dadang Hawari. Hal ini terjadi pada “YG” karena rasa penasaran dan tingginya hasrat membuat dia menirukan adegan yang ada di film porno dan mengakibatkan kehamilan di luar nikah yang terjadi pada pacarnya. Akhirnya merekapun menikah sebagai bentuk pertanggung jawaban. ingin melakukan. Dampak Psikososial Perubahan berpikir, bertingkah laku dan menilai orang lain merupakan salah satu dari perkembangan psikososial Perubahan berpikir terjadi pada “ZP” menjadikan alasan dia berpacaran untuk mendapatkan keintiman bersama pacarnya. Perubahan perilaku yang terjadi adalah lebih ke perilaku sesksual yang ia lakukan. Dalam menilai orang lain, “ZP” yang pertama kali ia lihat adalah keadaan fisiknya, dia Pemikiran “BL” bahwa pornografi merupakan hal yang normal untuk dibicarakan, “BL” berpikir bahwa pornografi itu ada manfaatnya untuk kehidupan dirinya. Ia terus memikirkan tentang hal-hal yang berbau pornografi ketika diam atau bahkan sedang melakukan sesuatu. Perilaku seksual yang dia lakukan akibat menonton film pornografi menjadikan dia melakukan pelecehan seksual. Saat bertemu dengan orang Film pornografi membuat “MT” menjadi lebih tertarik oleh sesama jenisnya. Hal ini membuat ia menjadi seorang homoseksual. Dan dia berpikir bahwa itu adalah kebahagiaan, kenyamanan dia. Ia tidak berpikir untuk mencoba kembali normal. film pornografi menjadikan “MT” lebih agresif kepada setiap lelaki yang ia jumpai. Bahkan pertama kali yang ia lihat saat bertemu orang adalah bentuk dan ukuran badan seseorang. “AA” berpikir bahwa ia sudah dewasa ketika dia menonton film pornografi. Dia pun berpikir bahwa fiilm pornografi itu memberikan manfaat untuk kehidupan rumah tangganya nanti. Perubahan perilaku yang dialami “AA” adalah dia menjadi seorang yang terbuka bahkan berani membicarakan hal yang berbau porno di depan umum. Dalam menilai orang lain dia juga melihat bentuk tubuh seseorang dan dia bandingkan dengan pacarnya. Film pornografi dapat mengobati rasa stress yang dialaminya membuat film pornografi itu menjadi candu bagi dirinya. Akibat kecanduan film pornografi ini membuat “YG” berpikir bahwa dengan pacarnya lah ia akan melakukan hal yang ada di film tersebut dan itu bisa memuaskan dirinya. Film pornografi ini membuat “YG” memikirkan sesuatu dengan cepat tanpa memikirkan resiko yang ada. Bukan hanya wajah yang ia lihat pertama kali saat bertemu dengan orang lain. Tetapi dalam menilai