b Data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan-catatan surat
kabar atau media kabar, dokumen yang berkaitan dengan penelitian
25
seperti isu isu yang terjadi di Indonesia melalui pemberitaan online, surat kabar atau Koran yang membahas
mengenai permasalahan
6. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang
digunakan, yaitu sebagai berikut : a.
Observasi
Observasi, yaitu mengadakan pengamatan terhadap obyek penelitian untuk mengetahui gejala-gejala yang ada hubungannya dengan
masalah yang sedang diteliti dengan harapan akan memperoleh suatu kelengkapan data. Observasi atau pengamatan berperan serta menceritakan
kepada peneliti apa yang dilakukan oleh orang-orang dalam situasi peneliti memperoleh kesempatan mengadakan pengamatan atau observasi.
Observasi atau pengamatan berperan serta sebagai peneliti yang mencirikan interaksi secara sosial memakan waktu cukup lama antara
peneliti dan subjek dalam lingkungan subjek, dan selama itu data dalam bentuk catatan lapangan dikumpulkan secara sistematis dan berlaku tanpa
gangguan.
26
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi partisipatif, yaitu sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan
25
Jaenal Arifin, Theknik Penarikan Sample Dan Pengumpulan Data, Jakarta, 2005 h.17.
26
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 194.
peneliti melibatkan diri dalam kehidupan dari masyarakat yang diteliti untuk dapat melihat dan memahami gejala-gejala yang ada.
27
b. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dengan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya-jawab
dalam hubungan tatap muka, dengan wawancara, proses wawancara data yang diperoleh dapat langsung diketahui objektivitasnya karena
dilaksanakan secara tatap muka.
28
Wawancara ini dilakukan karena peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna
subyektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti. Dalam hal ini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur, yaitu
wawancara yang pertanyaannya akan diajukan telah ditetapkan oleh peneliti sendiri secara jelas dalam suatu bentuk catatan.
Selain dengan wawancara mendalam peneliti juga menggunakan jenis wawancara pembicaraan informal, dalam jenis ini pertanyaan yang
diajukan sangat tergantung pada pewawancara, jadi bergantung pada spontanitasnya dalam mengajukan pertanyaan kepada terwawancara.
Hubungan pewawancara dengan terwawancara adalah dalam suasana
biasa, wajar, sedangkan pertanyaan dan jawabannya berjalan seperti pembicaraan biasa dalam kehidupan sehari-hari saja. Sewaktu
27
M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012, h. 166.
28
W. Gulo, Metodologi Penelitian Jakarta: PT. Grasindo, 2002, h. 119.