d. Kepribadian “AA”
Id adalah mengajarkan kenikmatan, id lebih mementingkan keinginan daripada norma yang ada. Menonton fim pornografi merupakan salah satu
kenikmatan yang dirasakan oleh AA. Berikut penuturannya : “Gue tuh bisa nonton tuh kalo gue diem di kamar trus bingung mau
ngapain main hp doang trus iseng yaudah gue buka situsnya trus tonton deh gitu. Ya ada sih tapi abis itu malah jadi pengen terus
bayangin.” Id membuat diri “AA” kecanduanakan pornografi, di dalam diri seseorang
juga ada ego. Ego berfungsi untuk mengontrol keinginan Id. Ego dalam diri “ZP” dapat ditemukan dalam wawancara berikut :
“Gue tetep baik-baik aja nonton film pornografi itu Cuma buat selingan doang Cuma buat pedoman belajar ceritanya, tetep solat,
ngaji tetep menjalankan kewajiban apa yang harus dilakukan orang islam dulu. Karena gue udah pernah merasakan trus gue
ngerasa banyak dosa gue solat percuma dong gue tetep ngelakuin juga kok trus gue solat percuma dong, sempet mikir kaya gitu sih
yang pasti jadi berkurang bangget lah spiritualnya.”
116
Ego di dalam diri AA, terlihat namun Id masih mendominasi keinginan atau hawa nafsu yang adacdi dalam diri AA. Superego bertugas untuk
menyeimbangkan Id, dan Ego, namundi dalam diri “AA” tidak terlihat adanya super ego karena “AA” tidak memiliki penyesalan terhadap hal yang terjadi dan
tidak berkeinginan untuk merubah dirinya menjadi lebih baik.
e. Kepribadian YG
Id bersifat untuk memuaskan keinginan ini, tidak peduli apakah hal itu dapat merusak akal atau melanggar norma yang ada yang terpenting adalah
keingi nannya terpenuhi. Id di dalam diri „YG” terlihat dari wawancara berikut :
116
Wawancara Informan “AA”, Jakarta 19 Juni 2016
“Kalo lagi bosen aja lagi ga ada kerjaan gua bingung ngapain mending gua liat tuh film. Waktu baru-baru mah gua sering ada
rasa ketagihan gitu deh, trus kan banyak film porno kan jadi gue pengen liat yang beda lagi beda lagi gitu. Ya sekarang kan situs
situs gituan banyak ada yang gratis lagi.” Ego ialah menyesuaikan keinginan dengan realitas yang ada dan berfungsi
mengontrol apa yang masuk ke dalamkesadaran dan apa yang dilakukan oleh seseorang. Ego “YG”terlihat di dalam wawancara berikut :
“Ya sebelum nonton juga gua jarang sholat sihya apa lagi pas udah nonton gua tambah males lagi deh hehe. Paling kalo disuruh gua
baru sholat Cuma sekarang udah mau punya anak ya gua lebih mikir untuk rajin solat sekarang. Ya dengan sholat gue ngerasa bias
ngontrol nafsu gue sih itu juga kalau sholatnyab lagi khusyu”
117
Ego “YG” dapat mengontrol keinginannnya namun Id “YG” masih lebih kuat dari pada ego. super ego berada di atas Id dan Ego. Fungsi Superego yang
pokok ialah menentukan apakah sesuatu benar atau salah, sehingga pribadi dapat bertindak sesuai dengan norma yang ada. Super ego ada di dalam diri “YG”
muncul ketika dia sudah dapat memahami dan sadar akan dampak apa yang terjadi. Berikut penuturannya :
“Parah sih gua bilang film porno mah pokoknya bikin ketagihan trus pengen ngelakuin dah. Dampaknya besar bangget sebenernya,
ya kaya gua nih jadi hamilin anak orang kan tuh. Ya dibilang nyesel ya nyesel tapi udah terjadi sih jadi kaga dah. Karena banyak
yang ga sadar awal mulanya itu dari nonton film bokep gini. Kalau
tau kaya gini mah gua ga lakuin deh.” Di dalam kepribadian “YG”, terlihat Id menguasai dirinya daripada ego.
superego “YG” muncul setalah Id sudah menguasai keinginan yang berakibat buruk bagi kehidupannya.
117
Wawancara Informan “YG”, Jakarta 14 Juli 2016
Berdasarkan data di atas, kepribadian seorang pecandu pornografi adalah tidak seimbangnya Id, Ego, Superego dan Id lebih dominan dari Ego dan supergo
yang membuat pecandu hanya memikirkan kesenangan saja.
C. Dampak Film Pornografi terhadap cara berpacaran Remaja
1. Alasan Remaja Berpacaran
Menurut Rice 1990 beberapa hal yang menjadi alasan mengapa remaja berpacaran adalah:
a. Rekreasi atau bersenang-senang
Salah satu alasan remaja berpacaran adalah bersenang-senang, karena pacaran adalah bentuk dari rekreasi dan sumber dari kegembiraan. Saat ini
pacaran bukan hanya untuk lawan jenis tetapi ketertarikan lawan jenis sudah banyak terjadi seperti info
rman “MT”. Berikut penuturan “MT” :
“Lagian masa zaman sekarang ga pacaran sih, seru kan cin pacaran duh jadi kangen.”
Informan “MT” menganggap bahwa dengan berpacaran dia bisa memuaskan hasrat seksualnya.
“Ya daripada liat sana sini kepengen mulu mending cari yang pasti kan, mau nonton bareng hayo mau lakuin hayo cucokk.”
118
Dalam wawancara tersebut, “MT” mengaku merasa rindu terhadap pacarnya. Pada saat itu juga dia menelfon pacarnya dan dia terlihat senang
memiliki hubungan sesama jenis.
119
Bukan hanya “MT” yang berfikir pacaran untuk kesenagan saja, tetapi “YG” juga berfikir hal yang sama. Berikut penuturannya :
118
Wawancara Informan “MT” pada Tanggal 18 Agustus 2016
119
Observasi Informan “MT” pada Tanggal 18 Agustus 2016
“Iya gua pacaran orang temen gua pada pacaran masa gue engga. Udah mau SMA gitu masa belum ada pacar, dulu mah gua masih
takut takut eh lama-lama malah berani malah sampe kebablasan
begini malah mau jadi bapak padahal belum lulus SMA.”
120
b. Keintiman
Keintiman yang dimaksud di sini adalah berkembangnya rasa saling keterbukaan, saling berbagi, saling percaya, rasa hormat atau penghargaan, afeksi
atau emosi dan kesetiaan. Sehingga dalam berhubungan dengan lawan jenisnya ditandai dengan adanya
kedekatan. Motif pacaran ini diakui oleh informan “BL”.
Sebagaimana penuturan “BL”
“Ya karna suka sama orang, terus mau memiliki gitu, kaya orang gede aja terus ya jadi temen berbagi cerita. Pokoknya bisa bikin
gue bahagia. Sama muasan hasrat gue juga.”
121
Keintiman yang dirasakan oleh “BL” membuat rasa nyaman sehingga membuat ia merasa bahagia dan menjadikan itu ala
san kuat untuk “BL” berpacaran.
c. Untuk eksperimentasi atau kepuasan seksual
Beberapa penelitian menunjukan adanya remaja-renaja melakukan hubungan seksual selama pacaran, tetapi perilaku ini tergantung dari sikap,
perasaan dan nilai-nilai yang dianut oleh remaja itu sendiri. Seperti informan ZP
alasan dia berpacaran awalnya untuk mencoba-coba.
“Tapi gue dari awal emang ga pernah pacaran atas dasar mesum tapi karena suka- sukaan aja. kalaupun di tengah jalan mesum ya
itu cuma bonus aja.”
122
Alasan berpacaran di kalangan remaja tentu berbeda-beda namun akhirnya akan berakibat ke dalam perbuatan seks bebas yang disebabkan oleh pornografi.
120
Wawancara Pribadi Informan “YG” Jakarta, 14 Juli 2016
121
Wawancara Informan “BL” pada Tanggal 13 Agustus 2016
122
Wawancara Pribadi Informan “ZP” Jakarta, 27 Juni 2016