Validitas Variabel X dan Variabel Y

90 Selanjutnya hasil instrumen valid variabel Y, pada tabel 17. Tabel 16. Hasil Instrument Valid Variabel Y No Pernyataan Hasil Instrumen 18 Saya menjalankan nasihat dari orang lain Valid 19 Saya ingin menjadi seperti tokoh idola saya Valid 20 Ketika saya melihat teman saya yang sedang sakit, saya merasa sedih Valid 21 Sikap optimis saya dalam menjalankan hidup membuat teman saya lebih bersemangat Valid 22 Saya tidak mau menjalankan nasihat yang di berikan oleh teman saya Valid 23 Saya akan bergaya seperti tokoh idola saya Valid 24 Ketika teman saya mendapat masalah, saya Menolongnya Valid 25 Saya tidak suka berdandan seperti tokoh idola saya. Valid 26 Saya selalu mendengarkan teman saya yang sedang Berbicara Valid 27 Saya sangat bersemangat menjalani hidup karena dukungan teman-teman saya. Valid 28 Saya ingin memahami teman saya Valid 29 Saya mengikuti kegiatan yang dilakukan teman saya Valid 30 Nasihat yang di berikan dari ketua kelompok saya, diterima oleh teman teman saya Valid 31 Saya selalu memperhatikan keadaan di sekeliling teman saya Valid 32 Saya senang apabila dapat membantu teman saya Valid

2. Uji Reabilitas

Melalui perhitungan dengan menggunakan bantuan softwere SPSS 20 for windows release, nilai koefisien reabilitas Cronbach’s Alpha sebagai berikut data selengkapnya terlampir. 91 Scale: ALL VARIABLES VARIABEL X Case Processing Summary N Cases Valid 50 100,0 Excluded a ,0 Total 50 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Scale: ALL VARIABLES VARIABEL Y Case Processing Summary N Cases Valid 50 100,0 Excluded a ,0 Total 50 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Hasil Koefisien Reabilitas yang tertera pada tabel dapat dikatakan bahwa instrumen yang digunakan handal, karena Croanbach’s Alpha 0,08 adalah baik. Artinya data instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur pengumpulan data atau pengukur objek yang sudah ditetapkan karena istrument tersebut tergolong baik.

B. Klasifikasi Responden

Dalam penelitian ini, peneliti menyebarkan angket kepada 50 responden yang merupakan warga binaan sosial yang dikarantina dan mengikuti terapi kelompok berbasis outbound di PSBR Bambu Apus. Angket tersebut berisi Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,826 17 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,801 15 92 40 butir pertanyaan. Dari 50 angket yang telah terkumpul, peneliti mendapatkan data mengenai identitas responden berupa karakteristik responden berdasarkan usia, berdasarkan jenis kelamin dan karakteristik berdasrakan tingkat pendidikan. a. Karakteritik Responden Berdasarkan Usia Tabel 17. Karakteritik Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan tabel 18 diatas, diketahui bahwa karakteristik responden berdasrkan usia 15 tahun sebanyak 1 responden, kemudian usia 16 tahun sebanyak 25 responden, kemudian usia 17 tahun sebanyak 14 responden, kemudian usia 18 tahun sebanyak 10 responden. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa responden yang mengikuti terapi kelompok berbasis outbound mayoritas berusia 16 tahun, pada usia remaja merupakan kematangan atau kecukupan dalam mencapai kemandirian mental, emosiaonal, sosial dan fisik. Pandangan ini sejalan dengan yang dikemukan oleh Piaget bahwa sevara psikologi masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. No Usia Frekuenssi Persentase 1 15 Tahun 1 Responden 2 2 16 Tahun 25 Responden 50 3 17 Tahun 14 Responden 28 4 18 Tahun 10 Responden 20 93 Integrasi dalam masyarakat dewasa mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber termasuk juga perubahan intelektuan yang khas dari cara berfikir remaja ini memungkinkan untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataanya ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini. 89 b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 18. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan diatas, diketahui bahwa karakteristik responden berdasrkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 30 responden dan jenis kelamin perempuan sebanyak 20 responden. Mayoritas yang mengikuti terapi kelompok berbasis outbound adalah laki-laki, karena karakter laki-laki bersifat labil mudah dipengaruh oleh lingkungan, rasa keinginan tahu tentang sesuatu yang tinggi, sulit mengendalikan emosi, dan hidupnya tidak ingin diatur. 89 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta: Erlangga, 1980, Edisi Kelima, h. 206. No Jenis Kelamin Frekuenssi Persentase 1 Laki-laki 30 60 2 Perempuan 20 40