Uji Koefisien Korelasi Analisia Data Penelitian

99 H ₒ : ᵦ = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara terapi kelompok berbasis outbound terhadap perilaku remaja H ₐ : ᵦ ≠ Terdapat pengaruh yang signifikan antara terapi kelompok berbasis outbound terhadap perilaku remaja. Dari hasil hipotesis diatas, dapat disimpilkan bahwa, tidak terdapat pengaruh signifikan pada variabel terapi kelompok berbasis outbound X terhadap variabel perilaku remaja Y dengan signifikan sebesar 0,232.

6. Uji Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan menggunakan bantuan SPSS 20 for windows release, maka didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 24. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,172 a ,030 ,009 8,373 1,795 a. Predictors: Constant, terapi kelompok b. Dependent Variable: perilaku remaja 100 Tabel 25, menunjukan nilai koefisien determinasi R 2 R Square sebesar 0,030 yang artinya keragaman variabel Y yang mampu dijelaskan oleh variabel X sebesar 3. Adapun 99, 97 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel penelitian. Hal ini dapat dikatakan bahwa pemimpin sulit untuk mengubah perilaku responden dengan waktu yang cukup singkat yaitu 5 bulan dan setiap 1 minggu hanya 1 kali, di lakukan proses terapi kelompok berbasis outbound. Sehingga terapi yang diberikan pemimpin hanya berpengaruh dengan kenaikan signifikan sebesar 0,030. Hal tersebut diduga peneliti model yang di berikan oleh pemimpin pekerja sosial berupa model terapi untuk merubah perilaku remaja dengan cara memahami lingkungan sekitar dan bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar, kemudian ini berhubungaan dengan teori kognitif-perilaku yaitu merubah perilaku dengan memahami keadaan lingkungan sekitar, banyak faktor yang harus mendukung seperti dilihat dari teori biospikososial- spiritual yang ada, sehingga lingkungan itu bisa mempengaruhi perilaku remaja yang positif.